✨HappyReadingg✨
Hari ini merupakan hari terakhir class meeting di WHS membuat seluruh siswa pulang lebih awal tapi tidak untuk ketua osis dan seluruk ketua dari ekstrakulikuler. Mereka masih harus mengadakan rapat untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah di lakukan.
Gladys, gadis itu tidak mengikuti pertemuan apapun, pasalnya para guru dan petinggi sekolah akan mengadakan rapat di keesokan harinya setelah menerima semua hasil rapat hari ini oleh seluruh ketua ekstrakulikuler.
“Lo yakin mau nunggu disini Dis?? Mending ke ruang osis aja sama gue, Varo pasti lama rapatnya, Risa juga udah pulang,” bujuk Abimanyu karena Gladys masih kekeh untuk menunggu Varo di depan kelasnya.
“Nggak papa Bi, gue nunggu disini aja. Nggak enak sama anak osis lain,” sautnya tetap pada pendirian.
Abimanyu menghela nafas panjang dan akhirnya menganggukkan kepala dan menerima keputusan Gladys.
“Ya udah, kalau gitu gue ke ruang osis dulu. Nanti kalau ada apa apa langsung aja dateng ke ruang osis atau hubungi gue. Handphone gue selalu aktif kok,” pamitnya sambil mengelus puncak kepala Gladys dengan lembut dan jangan lupakan kecupan di kening Gladys.
FYI, sekolah sudah dalam keadaan sepi dan semua ekstra sudah mulai rapat maka dari itu Abimanyu berani melakukan itu. Jika saja sekolah masih rame, Abimanyu masih tau diri untuk menjaga reputasinya sebagai ketua osis dan menjadi contoh untuk siswa lain.
Saat Abimanyu sudah pergi, tercetak senyuman tipis di wajah Gladys. Dia tidak menyangka jika Abimanyu bisa seromantis itu. Padahal dari apa yang dia dengar jika Abimanyu ketua osis yang galak, cuek, dingin bahkan jarang berbicara maka dari itu awalnya dia sangat enggan bertemu dengannya.
Sampai pertemuan tak terduga di Cafetaria membuatnya dekat dengan Abimanyu, dan Abimanyu mengeluarkan sisi yang tidak di perlihatkan ke orang lain dan hanya bisa di ketahui oleh Gladys.
Selesai melamunkan Abimanyu, Gladys menatap ponselnya dan kembali ke mode datar. Dengan begitu tidak akan ada orang yang berani menganggunya. Bahkan lewat di depannya harus berfikir dua kali.
“Hai Gladysia Winston Roberts.”
Suara itu…. –batin Gladys gelisah.
Suara yang membuat Gladys diam dengan keringat dingin yang keluar. Suara yang tidak sekali dia harapkan kehadirannya. Dan kini suara itu kembali membuat dinding pertahanan Gladys runtuh begitu saja.
“Kangen nggak sama aku??”
Dengan cepat Gladys menolehkan kepalanya, dan tepat di ujung koridor sana ada seseorang yang berdiri dengan wajah tersenyum dan hoodie hitam yang menempel di tubuhnya.
Gladys masih membatu disana, dan dia juga bisa melihat jika orang itu berjalan mendekat ke arahnya dengan senyuman yang tidak sirna dari wajah tampannya.
Sial –batin Gladys saat tubuhnya malah bergetar dan tidak kuat melangkah hanya dengan melihat wajah itu.
“Mau apa lo?!!!” tanya Gladys dengan sedikit meninggi.
Pemuda itu menyeringai saat mendengar suara Gladys. “Ternyata masih angkuh saja ya Nona Gladys.”
“Gue udah nggak ada urusan sama lo,” ucapnya dengan tajam dan ingin segera menjauh tapi gerakan Gladys yang lambat membuat pemuda itu dengan gampang mencekal lengan Gladys dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLADYS (COMPLETE)
Teen FictionFollow, Vote, Comment itu wajib di perwattpad'an duniawii!!!! Langsung di feedback kok:)) Gladysia Winston Roberts, anak dari keluarga Winston dan keturunan Roberts ini merupakan gadis cantik dengan wajah dingin yang selalu menggunakan earphones kem...