F O U R

427 35 0
                                    

HappyReadingg

Paginya Gladys di jemput oleh Varo, mereka berdua menggunakan mobil Gladys dan motor Varo di letakkan di rumah Gladys.

Gladys masih terdiam sejak pagi tadi, bahkan dia tidak sarapan karena malas bertemu dengan Opanya yang pasti akan mengungkit masalah semalam.

Varo yang melihat Gladys pun memegang tangan Gladys menggunakan tangan kirinya dan itu membuat Gladys refleks menoleh ke arah Varo.

"Gue tau lo khawatir Opa akan ngelakuin hal itu. Gue juga takut selama ini gak ada yang tau kalau gue ponakan dari bokap dan nyokap lo. Gue yakin Opa juga pasti bakal bongkar rahasia gue di sekolah." Ucap Varo dengan mata yang fokus pada jalanan.

"Opa gak pernah main main sama ucapannya" Gladis akhirnya buka suara "Gimana kalau mereka tau kalau gue pemilik sekolah itu" Ucapnya lagi.


Varo menepikan mobilnya dan menatap Gladys dengan tatapan penuh tanya

"Maksud lo?"

"Sekolah itu atas nama gue, Daddy yang udah ngasi sekolah itu sebagai salah satu hadiah ulang tahun gue yang ke 17" jelas Gladys.

Varo hanya membulatkan mulutnya. Dia merasa betapa beruntungnya Gladys yang lahir dari keluarga yang sangat terpandang. Tapi di balik itu semua juga banyak beban yang harus Gladys tanggung terutama soal kehormatan keluarganya yang sangat di banggakan oleh Opanya.

✨✨✨

Sudah hampir 1 minggu, Opa Kathleeno belum menunjukkan aksi yang sudah di bicarakan saat di meja makan malam itu.

Gladys yakin jika Opanya itu sudah membuat rencana dan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk membongkar semuanya.

Kini Gladys, Risa, Yuna, Varo, Landra, Wilson, Charel, dan Davis sudah duduk di meja yang sama di kantin. Hari ini pertama kali Gladys ke kantin dan ikut duduk bersama mereka. Gladys memang tidak akrab dengan mereka semua kecuali dengan Risa dan Varo tapi dia hanya ikut ikutan saja untuk duduk bersama mereka tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Kalian mau mesen apa? Biar gue yang pesenin." Ucap Yuna menawarkan diri.

"Yang biasa aja nasi goreng 7 porsi Na sama es teh, biar cepet" saut Wilson mewakili semuanya. Yuna hanya menganggukkan kepalanya dan menoleh ke arah Gladys karena dia belum mengatakan apapun.

Varo yang kesal dengan sikap sepupunya yang terlalu bodo amat pun menendang kaki Gladys yang ada di depannya dan membuat Gladys mengalihkan pandangannya dan menatap Varo dengan tatapan tanya.

"Lo mau makan apa?" tanya Varo dan terlihat jelas jika Gladys sedang berfikir sambil melihat stand stand makanan yang ada di kantin.

"Disini gak ada makanan yang biasa lo makan." Sambungnya lagi dan membuat semua menatap Varo dengan heran kecuali Risa.

"Jus mangga 1" sautnya lalu kembali memainkan ponselnya.

Varo menganggukkan kepalanya "Na lo pesenin yang lain, biar gue yang mesenin jusnya Gladys" ucap Varo lalu melangkah ke stand yang menjual jus.

"Lo gak makan Dis??" tanya Davis dan hanya mendapat gelengan kepala dari Gladys yang tidak menatapnya.

Hal itu membuat Charel semakin bertambah penasaran dengan gadis itu. Tidak biasanya ada cewek baru yang tidak tertarik dengan teman temannya yang bernotabene kan sebagai Most Wanted di sekolah ini karena ketampanan dari mereka. Jangankan tertarik, duduk bersama mereka saja sepertinya karena keterpaksaan.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang