E N D I N G

499 35 4
                                    

✨HappyReadinggg✨

Di rumah mewah milik keluarga Charleston, Abimanyu duduk di balkon kamarnya dengan mata yang menatap lurus ke depan.

Sungguh, dia tidak menyangka jika semuanya berakhir seperti ini.
Tapi mau bagaimanapun dia tidak mungkin memaksa Gladys untuk terus bersamanya, saat dirinya sudah mengetahui siapa yang bertahta di hati Gladys.

Semuanya begitu sulit untuk di hadapi, namun Abimanyu yakin semua ini bisa dia lewati walaupun seorang diri.

“Gue ngelakuin ini, karena gue sayang sama lo Dis. Gue pengen ngeliat lo bahagia, walaupun nggak di samping gue,” gumamnya dengan senyuman dan mata yang tertutup merasakan angin yang menerpa wajah tampannya.

Pintu kamarnya terdengar terbuka begitu saja, dia sudah tau siapa orang yang berani melakukan hal semacam itu tanpa izin darinya.

“Bi??” panggil pemuda itu yang kini sudah mendudukkan diri di samping Abimanyu.

“Gitu di ajarin sama orang tua lo?? Masuk ke kamar orang nggak ketuk pintu dulu,” tanyanya dengan mata yang masih tertutup.

“Sorry,” sahutnya singkat dan terdengar dingin membuat Abimanyu membuka mata dan melihat wajah sepupunya.

“Ada masalah??” tanya Abimanyu penuh perhatian.

Ano, pemuda itu menampilkan senyum smirknya dan menatap sinis ke arah Abimanyu. “Walaupun gue ada masalah, lo nggak akan ngerti. Gue ini anak genk sekolah sedangkan lo anak panutan di sekolah. Kita bertolak belakang Bi.”

Abimanyu tidak banyak menanggapi perkataan dari Ano, karena apa yang di katakan pemuda itu memang benar adanya. Ketika Abimanyu menyelesaikan masalahnya dengan logika, berbeda dengan Ano yang selalu menyelesaikan semua masalahnya dengan baku hantam. Dan anehnya, kedua orang tua pemuda itu tidak pernah keberatan dengan apa yang di lakukan anaknya, asalkan tidak melewati batas.

“Terus ngapain lo disini??” tanyanya dengan malas.

“Mau mastiin, kalau lo masih hidup atau nggak,” sahutnya dengan asal asalan membuat Abimanyu menatap tajam ke arahnya.

Ano membalas tatapan itu hanya dengan senyuman. Sebenarnya dia adalah orang yang tidak suka menganggu orang lain, tapi entah mengapa dia sangat menikmati ketika menganggu sepupunya sendiri.

“Sejak lo ngajak gue ketemu di café, gue nggak denger kabar lagi dari lo. Ya, makanya gue niat ngeliat lo kesini,” jelasnya.

Abimanyu hanya terdiam, dia mendengar apa yang di katakana oleh Ano tapi dia sangat enggan untuk membicarakannya.

Melihat sepupunya yang  terdiam, membuat Ano semakin yakin jika sesuatu sudah terjadi di hidup saudaranya itu.

“Lo bisa cerita ke gue, kalau ada sesuatu yang mengganjal di pikiran lo,” ucapnya lagi.

“Semua udah selesai No,” sahut Abimanyu dengan datar dan Ano menaikkan sebelah alisnya.

“Gue ngelepas dia untuk bahagia dengan orang yang dia cinta. Gue harus rela kehilangan dia No, gue udah nggak bisa mencintai dia lagi, gue udah nggak bisa ada di deket dia, gue nggak bisa ngerangkul dia saat dia sedih, gue udah nggak bisa meluk dia saat dia perlu kehangatan, gue udah nggak bisa jadi alasan dia untuk tersenyum, gue udah nggak bisa ngejaga dia, gue udah nggak bisa ngelindungin dia, gue…..,”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang