T W E N T Y T H R E E

278 22 0
                                    

✨HappyReadingg✨

Di ruang kepala sekolah Yuna, Abimanyu dan Pak Bagus sudah duduk bersama. Jujur, Pak Bagus sangat bingung mengenai kedatangan Abimanyu dan Yuna. Abimanyu pun belum menjelaskan semuanya, dia hanya mengatakan jika mereka harus menunggu kedua pemilik sekolah.

“Saya mau, perempuan itu di keluarkan dari sekolah ini” ucapan Gerald membuat ketiga orang itu menoleh ke sumber suara dengan terkejut. Tidak hanya terkejut dengan kedatangannya tapi juga terkejut dengan ucapan yang di lontarkan.

Pak Bagus berdiri dari duduknya lalu menghampiri Gerald “Tapi mohon maaf sebelumnya Tuan Muda, ada alasan apa tiba tiba Tuan ingin mengeluarkan Yuna dari sekolah ini??” tanya Pak Bagus yang memang tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Gerald hanya melirik sebentar ke arah Pak Bagus setelah itu berjalan menuju tempat Yuna duduk sambil mengambil sesuatu di saku jasnya.

Saat sudah menemukan yang dia cari, Gerald langsung melemparnya di depan Yuna dan membuat Yuna langsung membulatkan matanya. Bisa di lihat jika mata Yuna juga sudah mulai mengeluarkan air mata.

Tidak hanya Yuna, bahkan Pak Bagus juga sangat terkejut melihat foto yang di lempar oleh Gerald.

“Sepertinya Saya tidak perlu menjelaskan lagi alasan Saya, untuk mengeluarkan dia dari sekolah ini. Bahkan adik saya juga sudah cukup memberikan dia kesempatan untuk berubah, tapi hasilnya nihil. Malah dia mempermalukan saya di depan rekan kerja saya karena menggunakan atribut sekolah saat melakukan pekerjaan itu.”

Jelas Gerald dengan tatapan dingin.
Yuna menangis sejadi jadinya, entah itu air mata asli atau air mata buaya. Gladys hanya menatapnya dalam diam, dia juga tidak tau harus melakukan apapun.

“Jadi selama ini lo udah tau Dis??” tanya Yuna dengan air mata yang masih setia mengalir.

Gladys yang mendapat pertanyaan seperti itu langsung mengerjapkan kedua matanya karena sedari tadi hanya melamun, dia menjawab pertanyaan Yuna dengan anggukan kepala, enggan untuk mengeluarkan suaranya.

“Kok lo jahat sama gue??” tanyanya lagi membuat Gladys mengerutkan keningnya karena tidak mengerti.

“Gue jahat ke lo???” tanya balik Gladys dengan tatapan tak terbaca.

Yuna berdiri dari duduknya dan menghampiri Gladys “Lo punya segalanya Dis, lo punya kekayaan, kekuasaan, keluarga yang utuh, bahkan lo juga punya Charel dan sekarang ngedeketin Abimanyu. Mau lo apa sih Dis?? Gue tau lo pasti ngasut kakak lo supaya gue di keluarin dari sekolah ini kan??? Lo takut Charel berpindah hati ke gue kan makanya lo lakuin ini??”

Pertanyaan Yuna semakin membuat Gladys tidak mengerti “Bahkan gue nggak ada niat untuk ngeluarin lo dari sekolah ini. Kalau gue mau, gue bisa ngeluarin lo sejak gue tau pekerjaan lo, tapi gue nggak pernah ngelakuin itu. Jadi jaga omongan lo yang nggak bener itu.” Saut Gladys  dengan tajam.

Semua orang yang ada di ruang kepala sekolah hanya terdiam tidak ada yang berani ikut campur dengan perdebatan Gladys dan Yuna. Sampai akhirnya Yuna mengangkat tangan untuk menampar Gladys, tapi belum sampai tangan itu menyentuh pipi Gladys sudah ada 2 tangan kekar yang menahannya.

1 tangan itu adalah tangan milik Abimanyu sedangkan yang satunya adalah milik....

“Charel” gumam Yuna dengan wajah yang pucat pasi melihat kehadiran Charel yang di ikuti teman temannya yang lain.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang