T W E N T Y F I V E

269 21 0
                                    

✨HappyReadingg✨

Di kamarnya yang luas Gladys masih bergutat pada laptopnya, bukan tentang urusan pekerjaan kantor lagi. Tapi sekarang di sedang mengerjakan tugas sekolahnya yang menurutnya jauh lebih menguras pikiran.

Saat sedang fokus membuat tugasnya, suara bel yang berasal dari luar kamarnya membuatnya mau tidak mau harus mengalihkan tugasnya dulu.

Gladys membuka pintu kamar dan terlihat jelas wajah tampan kakaknya yang berdiri disana lengkap dengan pakaian kerjanya. Tidak banyak bicara, Gladys hanya menaikkan kedua alisnya untuk menanyakan maksud dari kedatangan kakaknya.

“Lagi sebentar ke kamar kakak ya, ada yang mau kakak omongin. Tapi kakak mau mandi dulu.” Pintanya dan mendapatkan anggukan kepala dari Gladys.

Setelah kakaknya pergi, dia kembali masuk ke kamarnya dan melanjutkan tugasnya dengan pikiran yang tenang agar tugasnya cepat selesai, dan dia bisa langsung ke kamar kakaknya.

Sudah 1 jam berlalu setelah kakaknya meminta dirinya untuk pergi ke kamarnya. Gladys juga merasa jika Gerald pasti sudah selesai mandi, mengingat pria itu tidak serempong sepupunya. Gladys menyimpan laptopnya dan pergi menuju kamar kakaknya yang tepat berada di sebelahnya.

Gladys memencet bel dengan sopan dan dengan setia menunggu kakaknya, sampai akhirnya kakaknya membukakan pintu sudah lengkap dengan pakaian santainya yang membuat ketampanannya bertambah.

Gerald mempersilahkan adiknya masuk ke kamarnya dan langsung mengajaknya ke balkon kamar miliknya.

Di saat sudah duduk di balkon keduanya malah terdiam, dan tidak ada yang mulai buka suara. Memang sebenarnya mereka berdua sedikit canggung mengingat Gladys lebih dekat dengan Varo ketimbang dengan kakaknya yang sibuk mengurus perusaahaan di Indonesia sendirian.

Gerald sedikit berdeham sebelum akhirnya dia yang mulai buka suara “Gimana sekolah kamu??” tanya Gerald basa basi.

“Baik.” Saut Gladys singkat karena dia tau jika tidak ada bahan omongan lain dari kakaknya sebelum memasuki inti pembicaraan.

Gerald menghela nafas pelan, seperti tidak perlu berbasa basi jika berbicara dengan adiknya ini “Mommy sama Daddy mau ke Indonesia buat ngerayain Anniversary mereka.” Ucap Gerald langsung ke inti pembicaraan.

Sontak hal itu membuat Gladys menoleh dan menatap Gerald dengan bingung, seolah olah ingin mendapatkan penjelasan lebih lengkap.

Karena mendapat tatapan seperti itu dari Gladys, Gerald menjelaskan semuanya.

“Katanya, mereka mau ngerayain Wedding Anniversary mereka di Indonesia. Supaya mereka bisa ngundang kolerasi bisnis mereka yang di Indonesia. Sekalian ngenalin kakak dan kamu kalau kita anak mereka. Soalnya banyak yang nggak tau kita dari rekan kerja mereka.”

Wajah Gladys berubah menjadi masam dengan bibir bawahnya yang sedikit maju. Gadis itu berdecak sebelum akhirnya buka suara “Kenapa nggak di New York atau London aja sih? Kan bisa kita berdua yang kesana, nggak usah mereka yang kesini.”

Gerald paham betul apa yang Gladys pikirkan, tapi mau gimana lagi itu sudah menjadi planning dari kedua orang tuanya. Tidak mungkin ada yang bisa membatalkan. Tugasnya Gerald sekarang adalah membujuk Gladys agar tidak banyak bertingkah dan menuruti semuanya.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang