F O R T Y T H R E E

232 17 0
                                    

✨HappyReadingg✨

Setelah Marsha keluar, Gerald hanya terdiam dan menatap adiknya yang terpejam dengan perasaan bersalah.

Jika saja waktu itu dirinya tidak mengikuti kemauan Grandpanya mungkin Gladys sekarang sedang ada bersamanya di rumah.

Jika saja Gerald menjaga Gladys dengan baik, mungkin Gladys tidak akan berada disini.

Dan, jika Gerald selalu berada di samping Gladys, mungkin Gladys akan baik baik saja sekarang.

Mau bagaimanapun, Gerald akan membenci dirinya jika sampai terjadi sesuatu pada adiknya tersayangnya itu.

“Saya minta, tolong lepaskan adik saya,” ucap Gerald yang sudah bingung harus bagaimana membujuk lelaki gila itu.

“Tidak semudah itu Tuan Muda,” sahutnya dengan senyum jahatnya.

“Saya sudah melepaskan adik kamu, apa mau kamu sekarang hah??!! Jangan memancing emosi saya!!!”

Melihat Gerald yang sepertinya sudah kehilangan kesabaran membuat Varo mendekati kakak sepupunya itu. Dia sangat paham bagaimana watak dari Mike, jika satu saja Gerald membuat kesalahan itu bisa mengakibatkan hal buruk yang akan terjadi pada Gladys.

“Kalau kalian mau Gladys dilepaskan, kalian harus tetap berdiri disana dan melihat apa yang akan gue lakuin,” ucapnya dengan senyum menyeringai di wajahnya.

“Jangan lo apa-apain dia Mike!!!”

“Ssstttt, lo semua cukup diem dan liat. Gue nggak nyuruh kalian untuk berisik.”

Setelah mengucapkan itu, Mike berjalan ke depan Gladys yang masih memejamkan matanya.

Sreekkkkkk!!!!

“Mike!!!!” pekik Gerald saat Mike dengan sengaja menarik lakban di mulut Gladys dengan sangat kasar, tapi anehnya Gladys masih setia menutup mata.

Hal itu membuat pikiran Gerald melayang kemana mana. Apa yang terjadi pada Gladys? Kenapa sepertinya Gladys tidak bisa merasakan sakitnya?? Padahal hanya mendengar saja membuat Gerald tidak tega.

“Kalau Gladys nggak bangun dan nggak bisa ngerasain sakit yang gue buat, maka kalian yang harus menjadi saksi dari penyiksaan Gladys.”

Plakk!!!!!

“Mike!!”

“Itu tamparan atas apa yang sudah keluarga kalian lakukan ke gue.”

Plakk!!!!

“Itu tamparan karena kalian berani ngeroyok gue!!”

Melihat itu, Gerald tidak bisa tinggal diam. Namun, baru saja ingin melangkah maju, gerakannya tertahan saat melihat Mike berjalan dengan cepat ke belakang Gladys dan memegang leher gadis itu.

“Gue nggak bercanda sama omongan gue Gerald. Selangkah aja lo maju, gue pastiin detik berikutnya adik lo ini tinggal nama,” ucap Mike dengan tangan yang semakin mencekram leher putih Gladys.

“Apa yang kamu mau dari saya?? Akan saya berikan, asalkan kamu lepaskan adik saya.” Pinta Gerald dengan ekspresi yang tidak bisa di artikan.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang