F O R T Y S I X

227 18 0
                                    

HappyReadingg

Gerald yang baru saja keluar dari lift menatap lurus ke arah Abimanyu yang sedang duduk di luar kamar adiknya.

Pemuda berjas hitam itu dengan cepat berjalan mendekat ke tempat Abimanyu, membuat Abimanyu menyadari kehadirannya lalu dengan cepat berdiri.

“Kamu kenapa di luar Bi??” tanya Gerald.

“Nunggu kakak,” sahutnya terdengar lirih.

Dari sini, Gerald yakin jika Abimanyu sudah mengetahui tentang keberangkatan dirinya dan Gladys hari ini.

“Ada apa??” tanyanya berusaha tegar.

“Tolong jaga Gladys baik baik kak, dia orang yang aku cinta. Ya walaupun aku sadar aku cuma pacarnya dan kakak adalah kakak kandungnya yang pasti akan ngejaga Gladys lebih baik daripada aku. Tapi, aku cuma pengen mastiin kalau Gladys baik baik aja dan segera sadar disana. Aku juga pengen Gladys cepet balik kesini dan kumpul sama kita semua,” ujarnya sambil menahan air mata yang sudah berkumpul di pelupuk matanya.

Gerald tersenyum mendengar itu, dengan senang hati pemuda itu merentangkan tangannya di hadapan Abimanyu. “Sini,” panggilnya dan di balas pelukan oleh Abimanyu.

“Kakak janji, akan ngejaga Gladys dengan baik untuk kamu. Terimakasih telah mencintai adik kakak dengan tulus, terimakasih sudah menyembuhkan luka yang ada di hati Gladys, dan terimakasih telah menjaga Gladys selama ini. Kakak pastikan Gladys akan baik baik aja supaya bisa kumpul bersama lagi disini,” balas Gerald sambil memeluk Abimanyu dengan erat.

Setelah itu, kedua pemuda itu melepaskan pelukannya dan saling tersenyum satu sama lain.

“Tugas kamu sekarang hanyalah mendoakan yang terbaik untuk Gladys, dan berharap agar Gladys cepat sadar,” ujar Gerald dan mendapat anggukan kepala dari Abimanyu.

“Tapi, sebelum Gladys dan kakak berangkat. Aku boleh ngobrol sebentar sama Gladys??” tanyanya.

“Sure, nggak ada yang ngelarang kamu untuk itu. Ayo masuk ke dalam,” ajaknya lalu membuka pintu ruangan Gladys.

Melihat kedatangan Gerald, Varo dan yang lainnya langsung berdiri. Dan Charel yang langsung menghampiri Gerald.

“Kenapa mendadak Tuan?? Saya bahkan belum sempat minta maaf ke Gladys atas apa yang sudah saya lakukan pada dia belakangan ini,” ucap Charel to the point sambil menahan tangisnya.

Gerald yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya terdiam dan menepuk pundak Charel.

“Panggil saya kakak, sama seperti dulu,” sahut Gerald mengalihkan pembicaraan.

“Tolong jawab pertanyaan saya?? Apa ini memang rencana kakak untuk menjauhkan saya dengan Gladys??” tanyanya lagi dan kini air matanya sudah tidak bisa dia bendung lagi.

Gerald yang tidak bisa melihat adanya air mata langsung membawa Charel ke dalam pelukannya

“Kakak minta maaf Charel, kakak nggak tau harus bagaimana lagi. Ini yang terbaik untuk Gladys, kakak harap kamu bisa mengerti,” jelasnya dengan lembut.

“Selama ini saya sudah jauh dengan Gladys, sekarang saya ingin selalu ada di dekatnya kak. Tolong jangan bawa Gladys pergi dari hidup saya,” ucapnya dengan bergetar.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang