T W E N T Y N I N E

245 16 0
                                    

✨HappyReadingg✨

Di tempat lain Gerald keluar dari mobilnya. Tidak lupa dia memakai jas yang dia selalu sediakan di mobil. Mau bagaimana pun dia harus terlihat rapi dan berwibawa walaupun hanya menggunakan kaos putih yang di balut jas dan celana jeans hitam.

“Selamat siang Tuan Muda. Kepala kepolisian sudah menunggu di dalam.” Sapa Joy, salah satu pengawal pribadi Gerald.

“Dimana wanita itu??” tanyanya tanpa ekspresi.

“Ada di dalam juga Tuan.” Sautnya dan mendapat anggukan kepala dari Gerald.
Pemuda itu membenarkan letak jasnya, lalu berjalan menuju tempat yang telah di tujukan oleh Joy. Tidak lupa dia juga memasang wajah dinginnya, membuat semua polisi yang ingin menyapa mengurungkan niatnya.

Perlu di ketahui jika keluarga Winston Roberts sangat berpengaruh di Indonesia, membuat siapapun akan tunduk kepada seluruh anggota keluarganya. Seperti saat ini, Gerald sangat sangat menunjukkan sisi kewibawaanya dan baru kali ini dia akan menggunakan kekuasaannya.

“Sudah saya duga kamu pelakunya.” Ucap Gerald saat sudah memasuki ruangan itu dan membuat orang orang disana menjadi terkejut.

“Selamat siang Tuan Muda, silakan duduk dulu.” Sapa Kepala Kepolisian dengan sopan dan di balas dengan anggukan kepala.

Gerald menatap tajam kearah perempuan yang ada di depannya “Saya tidak suka basa basi. Saya mau dia di hukum mati.” Ucapnya dengan tegas membuat perempuan yang sedari tadi menunduk langsung mengangkat kepalanya.

“Nggak bisa gitu dong, bahkan Gladys aja belum tentu mati!!”

Brakk…..

Gebrakan meja yang di buat oleh Gerald membuat suasana menjadi semakin tegang. Bahkan Joy sampai menelan salivanya ketika melihat wajah Tuan Mudanya.

“Jaga ucapan kamu!!! Bahkan nama Gladys tidak layak keluar dari mulut sampah kamu!!!” bentak Gerald dengan emosinya.

“Tenang Tuan Muda, ini kantor polisi. Jaga reputasi Tuan.” Ucap Joy menenangkan membuat Gerald mendudukkan kembali tubuhnya.

“Harusnya kamu berterimakasih dengan Gladys, jika bukan karena dia. Saya bisa saja mengeluarkan kamu dari sekolah dan memblock nama kamu di seluruh sekolah di Indonesia agar kamu tidak bisa bersekolah lagi, Yuna” tegas Gerald membuat Yuna menundukkan wajahnya.

Melihat ketegangan yang ada di ruangan itu membuat Kepala Kepolisian akhirnya angkat suara “Mohon maaf Tuan Muda, saya rasa hukuman mati masih terlalu berat untuk kesalahan saudari Yuna. Kita bisa memberikannya hukuman lain yang lebih setimpal.”

Gerald berdiri dari duduknya lalu menatap Kepala Kepolisian itu dengan tajam dan dingin “Terlalu berat?? Bahkan dia berencana untuk membunuh Papa saya, dan kini adik saya yang menjadi korban. Apa itu hal sepele di mata Anda hah???!!!” sudut Gerald membuat Kepala polisi itu menunduk.

“Keamanan Keluarga Winston Roberts bahkan jauh lebih berharga dari nyawa gadis ini.” Lanjutnya sambil menunjuk Yuna yang sudah mati ketakutan.

“Jika Anda tidak bisa melakukan apa  yang saya inginkan, maka saya sendiri yang akan menjalankannya. Jangan lupa kuasa apa yang keluarga saya punya. Hanya membunuh seorang gadis remaja, itu hal yang mudah untuk kami.” Tambahnya lagi.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang