T H I R T Y F I V E

235 19 0
                                    

✨HappyReadingg✨

Sudah 1 semester Gladys lewati di sekolah miliknya, bahkan dia sudah menyelesaikan Penilaian Tengah Semesternya. Itu membuat dirinya berfikir untuk kembali bersekolah ke luar negeri dan meninggalkan Indonesia sama seperti dulu.

Karena mau bagimanapun dia belum bisa melupakan jika Charel sudah menyakitinya, apalagi ada Marsha yang selalu membuatnya menghela nafas panjang untuk menahan emosi.

Gladys bisa saja mengeluarkan Marsha tapi itu hanya memperburuk citranya sebagai anak dari Winston Roberts. Masak hanya karena cinta dia harus melakukan hal yang memalukan seperti itu. Tidak!! Gladys tidak akan melakukan itu.

Sekarang dia tengah duduk di halaman belakang rumahnya sendirian. Varo sedang pergi bersama teman temannya dan Gladys tidak berniat untuk ikut dan hanya ingin berdiam diri di rumahnya.

Dorr…..

Kedatangan kakaknya yang tiba tiba membuat Gladys terkejut setengah mati belum lagi kakaknya dengan sengaja mengagetkannya seperti itu.

Melihat wajah Gladys yang kaget dan langsung berubah menjadi kesal membuat Gerald tidak bisa menahan tawanya, dia tertawa dengan kencang membuat pelayan rumahnya menoleh ke arah mereka dan terkagum dengan ketampanan Gerald yang meningkat karena belum pernah mereka melihat tuan Mudanya itu tertawa dengan leluasa.

“Hahahahha sorry Dis, tapi wajah kamu lucu bangett,” ucapnya di sela sela tawanya membuat Gladys memutar bola matanya dengan malas.

“Udah ih ketawanya, liat tuh pelayan nggak jadi kerja gara gara ngeliat kakak.” Kata Gladys membuat Gerald menghentikan tawanya dan melihat beberapa pelayan yang berdiri sambil menatapnya.

Merasa di perhatikan para pelayan itu langsung berlari berhamburan kembali ke pekerjaan mereka masing masing sebelum di amuk oleh majikannya.

Gerald mendudukkan diri di sebelah Gladys, dan kini mereka berdua duduk bersama di ayunan belakang rumah mereka.

Terlihat jelas jika wajah Gladys melamun kembali dan menatap lurus ke depan seperti sedang memikirkan sesuatu. “Mikirin apa sih Dis??” tanya Gerald sambil membenarkan letak jam tangannya.

“Kalau misalnya aku balik lagi sekolah ke New York gimana menurut kakak??” tanyanya tanpa sadar membuat Gerald langsung menoleh dengan wajah dingin ke hadapan Gladys.

“Kamu mau sekolah di New York lagi dan ninggalin kakak disini??” tanya Gerald membuat Gladys tersentak dan menyadari apa yang dia katakan.

Seketika Gladys menoleh ke Gerald yang juga menatapnya dengan tatapan tak terbaca, jika di lihat matanya menyiratkan marah, khawatir dan juga takut kehilangan.

Gladys tau jika kakaknya ingin selalu bersamanya mengingat masa kecil mereka yang harus terpisahkan karena Gladys dulu lebih memilih tinggal di New York bukanna di London bersama Gerals. Alhasil mereka pisah selama 2 tahun lamanya.

“Ada hal yang membuat Gladys berpikir kayak gitu kak,” ucapnya yang menyiratkan kesedihan di setiap suku katanya.

Gerald membawa Gladys dalam dekapannya dan menaruh dagunya di atas kepala Gladys “Cerita sama kakak, kamu ada masalah apa?? Gimana kakak bisa tau kalau kamu nutup diri dari kakak.” Pinta Gerald dengan lembut membuat Gladys merasa bersalah dengan kakaknya.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang