T H I R T Y E I G H T

233 17 6
                                    

✨HappyReadingg✨

Pengumuman.
Untuk seluruh siswa beasiswa dari kelas 10.
Agar segera berkumpul di aula.
Terimakasih.

Setelah selesai mengumumkan itu dari ruang komunikasi, Abimanyu keluar dan menemui Gladys yang menunggunya di luar ruangan sedang sibuk meminum susu coklat miliknya yang tadi dibelikan oleh Abimanyu.

“Udah selesai minumnya??” tanya Abimanyu membuat Gladys langsung menoleh.

Gladys menghabisnya susu coklat itu lalu membuang kotaknya di tempat sampah depan ruangan itu. Lalu menyerahkan jas milik Abimanyu yang sedari tadi dia pegang.

Abimanyu menggunakan jas itu di bantu oleh Gladys membuat adik kelas yang lewat jadi merasa gemas, cemburu, bahkan ada yang mupeng.

Bagaimana tidak? Abimanyu merupakan ketua osis idaman dari seluruh siswi, walaupun dia memiliki sikap yang dingin itu tidak meruntuhkan kepopulerannya, melainkan membuat semua siswi semakin gencar mendekatinya.

Setelah selesai memakai jasnya, dengan gerakan yang cepat Abimanyu mengelus puncak kepala Gladys dengan lembut lalu berjalan beriringan menuju aula.

Di perjalanan menuju aula ternyata tidak semulus yang di bayangkan oleh Gladys. Entah kenapa sejak ada Marsha, gadis itu selalu muncul di hadapannya.

Walaupun Gladys tau gadis itu akan berkumpul ke aula tapi setidaknya dia berharap ketemu gadis itu hanya di aula tidak di tempat terbuka seperti ini. Apalagi di sampingnya ada Charel, orang yang selama ini Gladys hindari.

“Kak Abimanyu,” panggil Marsha dan berjalan mendekat kearah mereka berdua.

“Tadi kakak yang ngumumin untuk anak beasiswa kumpul di aula ya??” tanyanya dengan nada yang manis tapi membuat Gladys ingin muntah mendengarnya.

Gladys yang menghembuskan nafas dengan kasar membuat Abimanyu menoleh ke arahnya dan mengusap lengan Gladys dari belakang dengan lembut.

Gerakan itu tidak lepas dari mata Charel, dia tau jika Abimanyu adalah pacar Gladys tapi bukan berarti lelaki itu bisa membuatnya cemburu seperti ini.

“Iya tadi gue yang ngumumin. Terus lo ngapain masih disini?” tanyanya setenang mungkin.

Sedangkan Gladys, kini tangannya sudah terlipat di depan dadanya dan menaikkan satu alisnya sambil menatap Marsha dengan tajam seolah olah menunggu jawabannya.

“Termasuk aku kak?? Kan aku beasiswa di rekomendasinya sama keluarga Kak Charel. Jadi bisa di bilang beasiswa aku beda sama anak lainnya. Masak juga ikut kumpul, harusnya kan aku nggak ada urusan yang sama dengan mereka,” sautnya dengan bangga membuat Gladys sudah tidak bisa menahan emosinya.

“Sekali anak beasiswa, tetep anak beasiswa. Lo nggak akan di istimewakan disini hanya karena rekomendasi dari keluarga Tuan Maheswara,” jawab Gladys dengan tajam.

Abimanyu yang mendengarkan itu sudah sedikit was was apabila jika Gladys sudah tidak bisa menahan emosinya karena ucapan dari gadis di depannnya.

“Udah Dis,” ucapnya menenangkan lalu menoleh ke arah Marsha. “Semua anak beasiswa kumpul, termasuk lo. Jadi jangan banyak tingkah dan kumpul di aula sekarang,” lanjutnya dengan tegas.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang