T W E N T Y E I G H T

236 18 0
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah✨
Minal Aidin Wal-faidzin untuk semua umat yang merayakan🙏
Mohon maaf lahir dan batin ya kalau selama ini aku ada salah:)

✨HappyReadingg✨

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 pagi, hari ini adalah hari sabtu jadi sekolah libur. Varo sudah siap dengan pakaian lengkapnya dan sudah menghubungi temannya untuk berkumpul dulu di rumah Gladys sebelum ke rumah sakit.

"Loh, kok ada lo?? Yang lain mana??" tanya Varo ketika melihat Abimanyu bersama Landra dan Risa.

Abimanyu berdiri dari duduknya lalu menghampiri Varo yang tidak jauh darinya "Gue minta maaf kemarin nggak sempet ikut nganterin Gladys, nyokap gue bener bener syok dan nyuruh gue langsung pulang. Tadi gue sempet nelpon lo tapi nggak lo angkat, makanya gue telpon Risa dan dia bilang hari ini mau ke rumah sakit. Makanya gue ikut." Jelas Abimanyu dan mendapat anggukan kepala dari Varo.

"Wilson sakit Ro, kalau Davis nganterin bokapnya ke airport makanya mereka nggak bisa ikut." Giliran Risa yang buka suara.

Varo mengerutkan keningnya, merasa ada yang kurang "Charel??"

Risa dan Landra saling pandang sebentar, sampai akhirnya Landra yang menjawab "Dia nggak bisa di hubungi Ro, tadi gue sama Risa udah ke rumahnya tapi satpamnya bilang Charel lagi ada urusan." Saut Landra hati hati, karena dia tau jika mood Varo sedang tidak baik mengingat mereka pernah adu bentrok sebelumnya.

"Kalau dia udah nggak mau jaga Gladys, biar gue aja yang jaga. Lo ikut di mobil gue Bi, biar Landra sama Risa." Sautnya dengan datar lalu melangkah keluar rumah terlebih dahulu.

Mereka berangkat ke rumah sakit dan di kawal oleh 2 bodyguard suruhan Gerald. Karena bagaimanapun Varo adalah sepupunya dan Gerald tidak ingin ada yang terluka lagi apalagi orang itu belum di tangkap.

Sampainya disana, Varo langsung berjalan ke tempat Gerald. Bisa di lihat jika wajah tampan Gerald berubah menjadi kusut dan terlihat sangat lelah. Bahkan pakaiannya yang masih penuh dengan darah Gladys masih menempel di tubuhnya.

"Kak, gimana Gladys??" tanya Varo dan tersirat nada kekhawatiran disana.

Gerald menganggukkan kepalanya dengan lemas sambil menatap Varo "Operasinya lancar, tapi Gladys sekarang di ICU keadaannya kritis. Dia kekurangan banyak darah tadi kakak udah donor, tapi belum cukup."

"Maaf kalau saya boleh tau, golongan darah Gladys apa ya??" tanya Abimanyu dengan hati hati.

"AB negative. Dan itu langka." Saut Gerald dengan lemas tapi tidak dengan Abimanyu justru senyuman merekah di wajahnya.

"Kebetulan, saya AB negative Tuan Muda. Apa Tuan Muda mau mengizinkan saya untuk mendonorkan darah untuk Gladys??" pinta Abimanyu.

Gerald mengangkat wajahnya, seperti mendapatkan harapan baru. Dia berdiri dari duduknya lalu memeluk Abimanyu.

"Terimakasih, terimakasih Abi. Saya berhutang banyak dengan kamu." Ucap Gerald.

"Kita ke Dr. Ahmad sekarang." Lanjutnya lalu mengajak Abimanyu menuju ke ruangan Dr. Ahmad.

Kepergian Gerald dan Abimanyu membuat Varo, Risa, dan Landra duduk di bangku panjang. Ketiga bernafas lega setelah mengetahui jika darah yang di butuhkan Gladys ada di diri Abimanyu.

Tapi tidak terlepas juga jika Landra sudah berfikir macam macam atas tindakan Abimanyu.

"Gue nggak tau kalau si Abimanyu sebaik itu mau ngedonorin darahnya untuk Gladys." Ucap Landra memberikan pendapat.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang