T W E L V E

314 25 2
                                    

✨HappyReadingg✨

Saat sudah sampai di sekolah Gladys di sambut oleh Risa dan Charel setelah itu mereka berempat berjalan bersama. Saat sudah sampai di koridor dekat kelasnya. Mereka melihat banyak siswa berkumpul di depan papan pengumuman.

Karena penasaran akhirnya mereka berempat ikut datang kesana dan melihat ada pengumuman apa sampai semua siswa berkumpul disana.

"Minggir!!!" ucap Varo dengan keras. Melihat kedatangan Varo bersama Gladys mereka langsung membelah kerumunan itu menjadi 2 agar Gladys bisa masuk dan melihat pengumuman itu.

Gladys, Varo, Charel, dan Risa membulatkan mata mereka ketika mengetahui apa yang di tempel di papan pengumuman di sekolahnya ini. Gladys mencabut foto itu dan memperhatikannnya secara detail.

"Yuna" gumamnya pelan.

Charel berlari dari tempat itu, entah kemana dia akan pergi tidak ada yang tau, sedangkan Gladys menatap Charel yang berlari semakin menjauh.

"Gue yakin Charel pasti nyari tau siapa yang nempel foto ini" ucap Risa dan membuat Gladys merenung sambil melihat foto itu.

Segitu pentingnya Yuna buat Charel?? -batin Gladys.

Gladys langsung meninggalkan Varo dan Risa yang masih berdiam diri di depan papan pengumuman itu dan langsung masuk ke kelasnya.

Ketika bel istirahat berbunyi Gladys yang masih menjepit rambutnya melihat Yuna pergi keluar kelas tanpa menyapanya atau Risa.

"Tumben nggak nyapa lo" ucap Gladys di samping telinga Risa.

"Tau ah bodo amat" saut Risa ogah ogahan dan langsung mengajak Gladys ke cafetaria untuk makan.

Setelah selesai makan mereka berdua berjalan menuju kelasnya. Tapi di tengah tengah perjalanan Risa mengatakan izin ingin ke toilet dan Gladys melanjutkan perjalanannya. Tapi entah mengapa kakinya malah melangkah ke belakang sekolah karena mendengar isak tangisan.

Disana dia melihat ada sepasang cowok cewek yang duduk bersama. Karena penasaran Gladys semakin mendekati mereka, dan saat sudah dekat dia tau jika itu adalah Charel dan.....

Yuna?? -batin Gladys

Charel mendekap tubuh Yuna dan Yuna menyandarkan kepalanya di bahu Charel. Charel juga mengusap usap lengan Yuna dengan sangat halus.

Terbelesit rasa cemburu di hati Gladys, karena lelaki yang bisa membuatnya tersenyum juga bisa menenangkan wanita lain. Memang terdengar sedikit egois tapi itulah Gladys dia tidak suka berbagi.

Gladys meninggalkan halaman belakang sekolah itu dengan wajah datarnya seperti biasa, agar siswa lain tidak curiga.

Sejak bel masuk kelas berbunyi sampai pulang sekolah wajah Gladys masih datar datar saja. Ingin rasanya Risa menimbulkan rasa curiga tapi apa yang harus di curigakan jika wajahnya Gladys memang seperti itu.

Varo sudah menunggu Gladys di depan kelasnya bersama dengan Charel, Wilson, Davis dan Landra. "Dis, gue pulang sekolah mau main dulu sama Wilson. Lo pulangnya sama Charel ya" pinta Varo.

"Gue bisa pulang sendiri. Mana kunci mobilnya" saut Gladys datar sambil meminta kunci mobilnya yang di bawa oleh Varo.

Mendengar jawaban datar dan ketus, itu menandakan jika keputusan Gladys tidak bisa di ganggu gugat. Dia mengambil kunci mobil di sakunya dan menyerahkan kepada Gladys.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang