T W E N T Y S E V E N

243 18 0
                                    

✨HappyReadingg✨

Hari yang tidak diinginkan oleh Gladys akhirnya tiba, walaupun dia tidak menyukai acara ini tapi dia harus tetap melewatinya. Setidaknya setelah hari ini berakhir tidak akan acara sebesar ini lagi dalam waktu dekat.

Gladys dan Mamanya sedang di rias oleh perias ternama dari New York yang di bawa langsung oleh Mamanya. Mama Gladys ingin acara hari ini berjalan dengan lancar dan mewah. Mengingat baru pertama kali mereka buat acara besar di Indonesia setelah menikah.

"Mom." Panggil Gladys membuat Mamanya langsung menoleh.

"Yes honey, what happens??" tanyanya dengan mata yang lurus ke kaca melihat pantulan dirinya.

"When the party ended??"

Mama Gladys sedikit berpikir sampai akhirnya menggelengkan kepalanya "I don't know, maybe until midnight. Why??"

"Gladys uncomfortable Mom." Ucapnya dengan suara sedikit lirih.

Mamanya langsung menoleh ke arah Gladys, bisa di lihat jika Gladys sangat terpaksa saat di rias. Di lihat dari dirinya yang selalu mengomentari riasan yang ada di wajahnya. Mulai dari ketebelan, kurang pas, terlalu mencolok, dan lain lain.

"I know but, this is Mom and Dad Wedding Anniversary. You must to happy honey, just enjoy the party. Okay." Jelas Mamanya dan mendapat anggukan terpaksa dari Gladys.

Setelah selesai di rias Gladys dan keluarganya memasuki ruangan pesta.

Mereka menjadi tontonan dari tamu yang datang. Bagaimana tidak?? 1 keluarga itu terlihat sangat sempurna. Orang tua yang berparas Western dan juga anak anak mereka yang cantik dan tampan dengan penampilan mereka hari ini.

Gladys duduk di sebelah kanan Gerald sedangkan orang tuanya duduk di tengah tengah bagaikan sepasang pengantin baru.

Bisa Gladys liat, jika banyak dari siswa WHS yang datang ke acara itu dan sedang menatap ke arah dirinya, termasuk Charel dan gengnya. Mata mereka bertatap sebentar lalu saling senyum satu sama lain. Sampai akhirnya deheman pelan dari Gerald membuat Gladys memutuskan tatapannya.

"Tatapan mulu, awas copot tuh mata." Bisiknya membuat Gladys mencubit pelan tangan Gerald.

"Your girlfriend didn't come??" tanya Gladys yang juga ikut berbisik.

Wajah Gerald berubah jadi dingin lalu menggelengkan pelan kepalanya. Gladys yang melihat itu langsung merasa bahwa telah terjadi sesuatu pada hubungan kakaknya.

"Udah selesai, dia cuma mau..."

"Harta??" potong Gladys dan mendapat anggukan dari Gerald.

Gladys mengelus pelan lengan kakaknya itu "You deserved better than her." Ucapnya menenangkan dan mendapat senyuman dari kakaknya.

Acara demi acara sudah berjalan dengan baik. Bahkan rasa bosan Gladys sedikit terkikis karena Gerald yang terus mengajaknya berbicara. Sampai saat dansa tadi pun Gerald juga terus berbicara, entah menghilangkan rasa galaunya atau hanya ingin menghibur Gladys. Yang jelas ternyata dekat dengan kakaknya tidak terlalu buruk.

Naya, bunda Charel menghampiri Calya sahabat masa SMA di tempat duduk keluarga Winston Roberts lalu memeluknya dengan erat. Sudah lama mereka tidak kumpul bersama setelah Calya menikah dengan Winston.

"Bunda" sapa Gladys dan mendapat pelukan dari Naya.

"Kalian sudah saling kenal??" tanya Calya melihat kedekatan Naya dan Gladys.

Naya menganggukkan kepalanya dan mengelus puncak kepala Gladys "Dia udah kayak anak aku sendiri Lya, sering main kok ke rumah."

"Ooo, sering main ke rumah tante Naya ya. Ngapain sayang??" tanya Calya menggoda anaknya.

GLADYS (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang