28. jadi guru dadakan?

3.7K 159 9
                                        

Awas typo...

.....

Setelah kepulangan teman temannya. Nadhira masuk ke dalam Masion kembali dengan Riska di sampingnya.

"Ma" panggil Nadhira

"Kenapa?" Tanya Riska lembut

Nadhira menghentikan langkahnya begitu juga dengan Riska "aku boleh balik ke apartemen?" Tanya Nadhira yang membuat Riska langsung terdiam.

"Boleh ma?" Tanya Nadhira

"Kamu gak betah disini?" Tanya Riska sambil menatap Nadhira dengan wajah sendu

Nadhira langsung menggeleng "bukan gitu"

"Terus?" Tanya Riska

"Aku gak mau ngerepotin kalian" jawab Nadhira "aku mau mandiri seperti dulu"

"Kamu gak ngrepotin mama sama sekali" ucap Riska menolak

"Plis ma, aku pengen mandiri" Nadhira memegangi tangan Riska

"Kali ini mama nolak permintaan mu Key, maaf" Riska berlalu pergi menuju ke kamarnya meninggalkan Nadhira yang masih berdiri di dekat tangga.

'gimana caranya gue bisa kerja,kalau gini caranya' batin Nadhira tersenyum kecut.

Ia langsung berjalan menuju kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya disana.

Nev'fams

Hanna : @Nadhira.kr bisa Dateng pas meeting gak?
18.30

Sefril : bahas kerjasama dengan direktur utama dari London
18.32

Dara : @Nadhira.kr bisa ga?
18.33

Viko : kalo gak bisa gapapa
18.35

Nadhira : gak bisa kak,maaf.
18.40

Hanna : yaudah, biar Sefril aja yang mewakili
18.40

Viko : di kekang ya?
18.42

Nadhira : enggak, cuma gak
Dibolehin.
18.44

Sefril : ok, besok gue yang mewakili
18.45

______________________

Nadhira mematikan ponselnya dan segera tidur di pulau kapuknya.

.....

Pagi harinya, seperti biasanya. Ia melakukan rutinitas nya setiap hari.
Dari sarapan pagi hingga sekolah di antar oleh supir.

Nadhira kini sedang berada di perpustakaan dengan dua buku tebal yang ada di tangannya.

Ia menelusuri setiap rak untuk mencari buku yang dia inginkan.

Selesai memilih buku, ia duduk di salah satu kursi yang sudah tersedia dan mulai membacanya.

"Kak Nadhira kan?" Tanya seseorang di belakangnya dengan tiba tiba.

Nadhira menoleh ke arah belakang, tepatnya pada cewek berkacamata yang tadi menyapanya.
"Iya"

"Em.. kakak kan pinter fisika. B-boleh gak? K-kalau aku minta di ajarin tentang fisikanya?" Tanya cewek itu dengan gugup. Nadhira yang melihatnya mengkerut kan dahi.

"Kamu kelas berapa?" Tanya Nadhira

"10 IPA 2 kak" jawabnya

"Oh, yaudah sini" Nadhira menepuk kursi di sebelahnya agar di dukuki oleh adek kelasnya itu.

"Terimakasih kak" dengan antusias, adek kelasnya itu langsung duduk di sebelah Nadhira dengan membawa tiga paket buku.

"Nama kamu siapa?" Tanya Nadhira yang mulai membuka bab buku yang di bawa cewek itu.

"Salsa kak"

"Oke Salsa yang kamu gak paham yang mana?" Tanya Nadhira.

"Bab mementum dan impuls kak. Kurang paham" jawab Salsa. Dengan telaten, Nadhira menjelaskan bab tersebut kepada Salsa

"......Perjanjian arah (→) Utara: sumbu Y + ; Timur: sumbu X +"

"Momentum A dan B: PA = mA . vA = (1500)(25) = 37500 kg . m/s ke ke timur. Sedangkan, PB = mB . VB = (2500)(20) = 50000 kg . m/s ke ke utara"

Salsa dengan teliti menulis apa saja inti yang di sampaikan oleh Nadhira.
"Sekarang kamu paham?"

"Ah..iya kak" jawab Salsa senang "makasih banyak kak"

"Sama sama"

Tiba tiba ada yang menepuk bahunya "dhir, ke kantin kuy" saat Nadhira menoleh ke belakang, ternyata itu adalah Luna

"Yuk" Nadhira segera merapikan bukunya dan berdiri mengikuti Luna "duluan ya" ucap Nadhira sambil menoleh sekilas ke Salsa adik kelasnya.

......

Nadhira segera duduk di samping Farel yang sedang memakan baksonya.

"Lama amat dhir?" Tanya Ghea

"Biasa.. jadi guru dadakan adkel" saut Luna sambil mengaduk jusnya

"Ohhh"

"Pesen makanan sono, Lo laper kita gak tanggung jawab" ucap Vero ke Nadhira

"Iya iya" Nadhira berdiri, lalu menuju ke stan makanan. Ia memilih untuk memakan cwiemie dan minumannya air mineral.

Saat makanannya sudah di buatkan, ia segera membayarnya dan berjalan kembali menuju meja, di mana teman temannya duduk.

"Tumben Lo sekarang milih air mineral terus?" Tanya Luna

"Sehat" jawab Nadhira singkat. Ia dengan segera memakan makanannya.

Selagi menunggu Nadhira makan, teman temannya memainkan ponselnya dengan keadaan hening.

"Gue lusa mau tanding basket sama sekolah sebelah. Kalian wajib Dateng" ucap Dimas

"Ya pastilah!" Balas Farel

"tanpa di minta juga bakal dateng" ucap Ghea

"Butuh suporter anak sekelas kagak?" Tanya Vero "atau seluruh murid disini?"

"Kebayakan dodol" balas Dimas "yang penting kalian Dateng, gue udah semangat"

"Adudududu... Mas Dimas bikin dedek baper" canda mereka.

Nadhira yang sudah menyelesaikan makannya pun ikut menimbrung dengan mereka.

"Lebay" sungut Dimas

"Lusa hari Minggu kan?" Tanya Nadhira

"Bukan dhir, hari Senin" balas Luna memutar bola matanya

"Loh kan-" sebelum Nadhira bicara Vero langsung memotong

"Lo abis masukin micin ke mangkok Lo berapa sendok dhir?" Tanya Vero "masih butuh Aqua?"

"Segalon sekalian" saut Farel

"Kembung ntar, Lo mau tanggung jawab?" Tanya Luna

"Etdah, gue belum apa apa sama si Nadhira" jawab Farel

"Ngaco! Otak Lo harus dikuras kek nya"

"Njir" umpat Farel



















......

Next?
Banyakin Vomment ya..

See you^^

(17/03/20)

NADHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang