29. Bubble tea

3.6K 159 3
                                    

Awas typo...

....

Setelah dari kantin, mereka berenam segera berjalan menuju ke kelas. Karena 5 menit lagi bel jam mata pelajaran akan segera dimulai.

"Ntar seluruh ekstra ngapain kumpul di aula?" Tanya Farel ke Vero, sambil memainkan ponselnya.

"Masa? Gue gak di suruh tuh" Jawab Vero

"Cuma seluruh ketua ekstra doang. Guru kesiswaan yang minta" saut Dimas

"Ya itu termasuk si Vero lah" balas Farel

"Hehe, sorry. Gue belum buka hp" Vero segera merogoh handphone nya.

"Mati aja sono lu"

"Sorry" Vero hanya terkekeh

Nadhira yang melihat teman temannya sibuk memainkan ponsel masing-masing, hanya mengedikan bahunya dan langsung membuka novel yang ia pinjam dari perpus dan langsung membacanya.

"Nah iya, gue juga" ucap Ghea yang mengecek notif di dalam handphone nya.

"Cuma gue aja yang santai" ucap Nadhira sambil terkekeh menghadap ke teman temannya.

"Ya..si elu kan jabatannya wakil"

"Masa bodo.. kan yang sibuk kalian, bukan gue" ejek Nadhira yang kembali membaca novelnya.

"Bangsat" umpat mereka.

......

Pulang sekolah, Nadhira menyuruh Aldi untuk berhenti sebentar di sebuah cafe. Karena dirinya yang ingin membeli minuman.

"Tunggu sebentar ya kak" ucap Nadhira

"Ok"

Nadhira melenggang pergi untuk masuk ke dalam cafe dan langsung menuju ke arah stan pembuat kopi.

"Eh, Nadhira. Kamu sendirian?" Ucap seseorang di depannya.

"Om nya....Dimas kan?" Tanya Nadhira kurang yakin

"Iya,masa kamu lupa?" Tanya Ramlan

"Hehe, maaf om.. kan udah lama gak ketemu" jawab Nadhira.

"Oh ya. Kamu mau pesan apa?" Tanya Ramlan sambil menyodorkan buku menu.

Nadhira langsung menerimanya dan melihat isinya. Ia terus membolak balik buku itu.

"Om? Minuman yang favorit Disini apa?" Tanya Nadhira.

"Asian Dolce Latte, bubble tea coffe sama Caramel Macchiato" jawab Ramlan

"Emm... Bubble tea coffe nya aja om" ucap Nadhira.

"Tunggu ya..." Ramlan segera membuatkan kopinya di hadapan Nadhira.

"Ini Cafe om Ramlan?" Tanya Nadhira

"Iya, baru baru ini bukanya" jawab Ramlan, tanpa membalikan badannya yang sedang meracik minuman.

"Oh.. pantesan baru lihat" balas Nadhira sambil mengangguk angguk.

"Tumben sendirian? Dimas sama yang lainnya gak ikut?"

"Sibuk ngurusin ekstra om" jawab Nadhira "sok sibuk" sambung nya lagi. Ramlan yang mendengarkan hanya terkekeh.

Setelah beberapa menit, kopi yang di buat Ramlan akhirnya sudah jadi.

Nadhira langsung menerimanya dan tak lupa mengucapkan terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadhira langsung menerimanya dan tak lupa mengucapkan terimakasih.

Ia berjalan menuju kasir untuk membayar minuman nya tersebut.

"Berapa mbak?" Tanya Nadhira sambil merogoh isi tasnya

"Enam puluh ribu. Nggak sekalian camilannya kak?" Tanya pelayan penjaga kasir

"Ga usah" Nadhira memberikan kartu debit nya.

Saat melihat wajah penjaga kasir, Nadhira langsung terdiam seribu bahasa.

"Ini kak.. terimakasih" ucap penjaga kasir tersebut dengan senyuman khasnya.

"Emm.. ya" Nadhira segera mengambil kartu debit nya. Dan langsung berjalan cepat menuju ke mobil.

"Key..." Lirihnya sambil menatap sendu punggung Nadhira yang menjauh.

Sesampainya di mobil, Nadhira menyuruh Aldi untuk segera menjalankan mobilnya.

"Kenapa buru buru?" Tanya Aldi yang sedang menyalakan mesin mobil.

"Gapapa" balas Nadhira.

Mobil yang di kendarai Aldi pun melesat pergi dari cafe.

Nadhira yang di dalam mobil, terus melamun sambil sesekali meminum minuman nya yang tadi ia beli.

"Udah sampai" ucapan Aldi membuyarkan lamunannya.

"Oh?" Mata Nadhira melihat ke arah luar jendela mobil "makasih ya kak" Nadhira segera turun dan langsung berjalan menuju ke dalam Masion.























......

Dikit banget ya?

Next?

Banyakin Vomment nya ya^^
See you

(190320)

NADHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang