Awas typo...
Hari ini adalah hari Sabtu,dimana hari libur ganda sebelum Minggu besok. membuat gadis yang tengah tidur di atas kasur tersebut tak kunjung bangun dari tidurnya. Hingga jam sarapan pagi telah usai, ia masih setia memeluk gulingnya dengan erat.
Jessy yang melihat tingkah anak bungsunya pun hanya menggelengkan kepalanya gemas dan kemudian berjalan menuju gorden untuk mempersilahkan sang mentari masuk membangunkan gadis yang masih terlelap itu.
Setelah menyibakkan gorden, wanita berumur 45an tersebut berlahan menuju ke arah kasur. "Nak, bangun"
Dengan malas, Nadhira mengintip dari bulu matanya "jam berapa ma?" Tanya nya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Jam delapan" jawab Jessy.
Nadhira langsung mendudukkan dirinya "apa ma?!" Tanya Nadhira sekali lagi.
"Cantik cantik kok budeg" ledek Jessy sambil melipat selimut milik Nadhira.
"Aishh, kok bisa bangun siang sih" gerutu Nadhira dengan rengutan dikeningnya "ma, aku mandi dulu"
Ia pun beranjak menuju ke kamar mandi, setelah mengambil handuk dan baju untuk ia pakai hari ini.
Tak perlu ritual segala macam yang memerlukan waktu berjam-jam. Akhirnya Nadhira keluar dengan wajah yang fresh tanpa rasa kantuk lagi. Ia berjalan menuju ke meja rias hanya untuk menyisir rambutnya dan memoleskan bedak bayi di wajahnya.
Sesudahnya, Nadhira keluar dari kamar menuruni tangga menuju ke ruang makan. Disana terlihat sepi, karena dirinya yang memang telat bangun untuk sarapan bersama.
Nadhira meminta salah satu maid agar membuatkannya jus jambu, sedangkan dirinya membawa sepiring nasi goreng yang sudah dingin menuju ke arah teflon untuk ia panaskan kembali.
Maid yang berada di dapur sempat menawarkan diri untuk membantu, tetapi langsung ditolak. Karena dirinya mau mengulang masa-masanya saat di apartemen dulu, yang selalu memasak sendiri.
Setelah selesai dengan acara menggorengnya, Nadhira membawa nasi goreng yang sudah hangat serta jus jambu menuju ke salah satu kursi yang berada dimeja makan. Sedikit demi sedikit ia mengunyah nya pelan tanpa terganggu.
Saat sedang asik makan, Rafael tiba-tiba datang dan langsung menarik kursi disebelahnya untuk ia duduki. "Dek"
"Hm" Nadhira melirik ke arah Rafael sambil menguyah makanannya.
"Habis mata kuliah siang nanti, kakak rencana mau ajak Lexa jalan" ucap Rafael.
"Hubungannya sama aku?" Tanya Nadhira setelah memasukan makanannya ke dalam perut.
"Nanti kakak kenalin ke kamu, trus buat bantuin anu-"
"Ha?"
"Buat bantuin nembak dia" ucap Rafael sambil menggaruk kepalanya.
"Ha? Huk..huk..huk.." secara reflek Nadhira kesedak dengan minumannya sendiri "apa? Nembak?" Rafael hanya mengangguk.
"Hhahahaaha... Yaampun..hahhahaa"
"Kok ketawa dek" sungut Rafael dengan muka merajuknya.
"Tinggal bilang lo mau jadi pacar gue gak? Trus cewek itu tinggal jawab iya atau gak udah kelar"
"Y-ya.. tapi bantuin dong. Dikasih apa dulu gitu" ucap Rafael.
"Jangan bilang mau kasih bunga,coklat atau boneka?" Ucap Nadhira mengejek.
"Kenapa emang?"
"Basi" jawab Nadhira "favorit cewek kakak apa emang?"
"Dia suka ngoleksi hoodie sama jam tangan" balas Rafael.
"Oh" Nadhira menjeda kalimatnya sebentar "beli jam couple coba. Trus jedornya di taman. Hahhahaaha biar kayak anak kecil jaman sekarang, apa apa harus kapel" tawa Nadhira.
"Yang bener dong dek" sungut Rafael
"Iya, itu udah bener" saut Nadhira sambil meminum sisa jus nya.
"Kalo gitu, cari barangnya sekarang aja ayo" Rafael menarik tangan Nadhira keluar dari ruang makan.
"Eh..eh.. bentar, ngambil tas dulu"
Nadhira pun berlari menuju ke kamarnya dan langsung menyambar tas yang berada di atas meja, tak lupa juga mengambil hp dan power bank yang ada dibawah bantal.
Setelah turun, Nadhira pun keluar dari Mansion menuju ke mobil yang disana sudah ada Rafael di kursi kemudi. "Udah?" Tanya Rafael.
Nadhira mengangguk sambil memasang seatbelt nya "mau kemana dulu?"
"Beli jam"
Rafael segera menancap gas mobilnya menuju ke salah satu pusat mall yang dekat dengan kampusnya.
Di dalam mobil. Kakak beradik itu hanya mengobrol ringan selama beberapa menit dan kemudian kembali hening yang hanya diisi oleh suara musik dari radio.
Beberapa menit, mereka sudah sampai diarea basement mall dan segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung bertingkat itu.
Mereka berkeliling mencari barang yang dituju, hingga Rafael menarik tangan Nadhira masuk ke dalam salah satu toko yang menjual berbagai jenis jam tangan.
"Dek, bagus gak?" Tanya Rafael menunjukkan jam silver ke arah Nadhira.
"Bagus" angguk cewek itu yang masih mengitari pandangannya ke segala arah jam yang tersedia ditoko tersebut. Hingga ia memusatkan ke arah jam couple berwarna coklat keemasan yang sederhana dan tak terlalu mencolok.tetapi terlihat elegan. "Mbak, saya mau lihat yang itu,bisa?"
Pegawai toko itu pun segera mengambil jam yang ditunjuk oleh Nadhira. "Kak, bagus nih" ucap Nadhira menyodorkan jam nya ke arah Rafael.
Rafael yang dipanggil pun memusatkan pandangannya ke arah jam yang ada ditangan Nadhira, ia langsung tersenyum puas "bagus. Mbak, saya beli yang ini" ucap Rafael tanpa mikir panjang dan segera berjalan menuju ke arah kasir.
Nadhira hanya melongo menatap punggung Rafael yang tanpa beban itu. Padahal dirinya menawarkan jam itu, sekedar iseng aja. Karena harganya yang sangat fantastis. Ia pikir kakaknya akan menolak.
Ternyata dugaannya salah, malah jam itu langsung dibeli dan dibayar menuju kasir. Nadhira menggelengkan kepalanya pelan. "Dasar anak kasmaran, langsung ngamburin uang banyak" batinnya.
.....
Next?!
Spam 'next'sebanyak banyaknya ya.Follow IG → @antys21_
See you
(160520)

KAMU SEDANG MEMBACA
NADHIRA
Teen Fiction............ Nadhira.. Yang memiliki nama asli Keyzia itu Merupakan Gadis yang cantik,periang,ramah dan baik. Dia adalah gadis yang sangat disukai oleh semua orang terdekat nya Namun,suatu ketika sifat nya yang seperti itu tergantikan dengan sifat...