37. Basket

2.5K 128 4
                                    

Double up nih, happy reading!!
Awas typo....
.
.

"Key?"

Jessy menghampiri Nadhira yang berdiri di dekat tangga.

"Kamu beneran Key anakku kan?" Ia segera memeluk tubuh Nadhira

Liona menghampiri Nadhira dengan perasaan tak menyangka "dek? Kamu kembali?"

"Kamu beneran Key cucuku?" Tanya pria yang umurnya terbilang sudah tua sambil berjalan menuju ke arahnya.

Nadhira yang dikerubungi hanya diam dan hanya menampilkan wajah datar.

"Makasih" ucap Samuel sambil memeluk tubuh Nadhira.

"Mulai sekarang, kakak bakal jaga kamu" ucap Rafael penuh keyakinan.

"Sekian kalinya Oma berdoa untuk kamu pulang kembali dan sekarang baru terkabul. Terimakasih tuhan" ucap Sarah yang mengelus rambut Nadhira.

"Mama kangen" ucap Jessy "kamu jangan pergi lagi ya" Nadhira mengangguk.

"Key anakku" Liam merengkuh tubuh Nadhira "kamu kembali nak" Liam terus bergumam kata terimakasih di telinga Nadhira.

"Sudah, kasian Key nya kalau di peluk terus" ucap Wildan kepala keluarga mereka.

Liam melepaskan pelukannya, lalu tersenyum hangat kepada Nadhira. Senyuman yang dulu jarang sekali di dapati oleh Nadhira.

Samuel menarik tangan Nadhira menuju sofa ruang keluarga.

"Kamu mau apa dek? Ke kamar dulu?" Tanya Samuel.

"Atau main video game? Kaka punya kaset terbaru" saut Rafael yang ikut duduk disamping Nadhira.

"Aku mau sarapan boleh?" Tanya Nadhira pelan ke arah Samuel

"Kamu belum sarapan?" Nadhira hanya menggeleng.

"Yuk" Nadhira membawa tas nya dan mengikuti Samuel yang menariknya.

Sesampainya di meja makan, Samuel menyuruh maid memasak makanan kesukaan Nadhira. Disana Rafael dan juga Liona mengikuti langkah Samuel.

"Mau makan apa dek?"

"Terserah"

Samuel mengangguk dan menyuruh maid membuat kan steak daging sapi yang dulu seingat Samuel adalah makanan favorit adiknya.

"Tas nya sini, kakak bawa" ucap Liona

"Gak usah kak" balas Nadhira

"Gapapa, dari pada nanti makan nya terganggu" ucap Liona sambil membawa tas milik Nadhira.

Liona menyuruh salah satu maid yang ada disana untuk membawakan tas milik Nadhira menuju ke kamar Nadhira.

Setelah makanan sudah jadi Nadhira bersiap untuk menyantap nya. Saat asik makan, ia lupa kalau disana ia di tonton oleh ketiga kakak nya.

"Mau?" Tanya Nadhira. Ketiganya hanya menggeleng.

"Makan yang banyak" Rafael mengusap rambut Nadhira.

"Kalau mau nambah, tinggal ngomong aja" ucap Samuel dengan senyuman.

Nadhira hanya mengangguk dan melanjutkan makan makanannya. Beberapa menit kemudian, ia menyudahi makannya.

"Habis ini mau kemana dek?" Tanya Liona

"Gatau" jawab Nadhira

"Mau ke mall?" Dengan reflek Nadhira menggeleng. Karena ia tahu, keluarga ini adalah keluarga yang sering muncul di dunia televisi. Kalau sampai media tau cucu keluarga ini keluar dengan gadis yang sekarang diakui sebagai cucu bungsu mereka, habislah riwayat dia.

"Loh? Kenapa?" Tanya Liona

"Di rumah aja" jawab Nadhira, Liona hanya mengangguk.

"Kalau gitu, kamu mau main apa sekarang? Mumpung kita lagi full time hari ini" tanya Rafael.

"Apaan ya?" Batin Nadhira sambil terus memikir.

"Mau main basket?" Usul Samuel.

"Kamu bisa main basket kan dek?" Nadhira mengangguk.

"Sipp. Dua lawan dua" Liona menarik tangan Nadhira menuju ke lapangan yang ada di belakang Masion.

"Hey! Gak bisa gitu dong. Key di regu kakak aja" ucap Rafael yang mengejar Liona dan diikuti Samuel di belakang mereka.

"Wahhh curang!" Ucap Samuel

"Bodo wle" Liona menjulurkan lidahnya.

"Suit aja suit. Yang menang, satu kelompok sama Key" usul Rafael.

Mereka bertiga pun suit. "YES!!" heboh Rafael.

"Curang ihh" ucap Liona

"Loh, kok curang? Yang kalah tinggal Nerima nasib" balas Rafael.

Nadhira yang menyaksikan hanya diam dan sesekali membatin.

"Semoga aja ini yang terbaik"







.....

Next?!
Jangan lupa Vomment!!!

Ga Vomment? Ga lanjut.

See you!!(170420)

NADHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang