............
Nadhira..
Yang memiliki nama asli Keyzia itu
Merupakan Gadis yang cantik,periang,ramah dan baik. Dia adalah gadis yang sangat disukai oleh semua orang terdekat nya
Namun,suatu ketika sifat nya yang seperti itu tergantikan dengan sifat...
Raut wajah Nadhira langsung berubah menjadi datar kala melihat siapa yang ada di depannya ini.
Sedangkan orang yang ada di depannya menatap Nadhira dengan terkejut sekaligus terharu.
Wait, Nadhira melihat penampilan perempuan yang ada didepannya ini dari atas sampai bawah. Tubuh yang kurus seperti tak punya gizi, wajah kusut dan memakai baju cleaning service.
"Disupermarket ini?" Nadhira membatin sambil melihat gedung yang ingin ia masuki itu.
Lalu Nadhira beralih menatap ke arah cafe milik kakaknya yang tepat di samping supermarket tersebut. "Kalo dia kerja disini, masa kak Rafael gak tau?" Batin Nadhira.
"Mbak!, masuk buruan atuh. Antreannya panjang nih" ucap ibu ibu yang ada di belakang Nadhira, yang membuatnya langsung tersadar.
"Maaf Bu, silahkan" Nadhira masuk mendahului dan langsung menuju ke stan aneka makanan ringan. Ia hanya mengambil dua bungkus rumput laut lalu berjalan menuju ke kasir.
"Totalnya 50.000 rupiah kak" ucap kasir tersebut. Nadhira mengangguk lalu memberikan uang berwarna biru, setelahnya ia langsung keluar dengan kantung plastik kecil yang ada di genggaman nya.
Bukannya berjalan menuju ke Cafe, malah tangannya di tarik paksa menuju ke samping supermarket oleh orang yang selama ini ia benci.
"Boleh kita ngobrol bentar key?" Tanya nya dengan nada grogi. Nadhira tak menyaut, ia hanya menampilkan wajah datarnya.
"Key-"
"Sejak kapan Lo disini?!" Bukan Nadhira yang bicara, melainkan Rafael yang ada di belakang Nadhira.
.....
Sebelumnya...
Di cafe, Rafael menunggu Nadhira yang belum kembali ke Cafe juga.
"Lama banget" gumamnya sambil mengecek jam tangan yang berada di pergelangan tangan sebelah kiri.
"Bro, gue titip makanan gue bentar" ucap Rafael yang beranjak dari duduknya.
"Mau kemana Lo?" Tanya Sean
"Jemput adek gue" Sean langsung mengacungkan ibu jarinya.
Rafael berjalan menuju gedung yang ada di sebelah cafenya. Saat hendak berbelok, ia melihat dua orang yang sedang mengobrol di sebelah supermarket.
"Itu key kan?" Batinnya.
Karena penasaran, ia pun berjalan menuju ke tempat Nadhira dan cewek yang wajahnya tak terlihat karena tertutup oleh tubuh Nadhira itu.
Rafael melebarkan matanya saat tau kalau yang mengobrol dengan Nadhira adalah si bajingan yang telah merusak keharmonisan keluarga nya.
"Sejak kapan Lo disini?!" Bentaknya. .......
Nadhira dan juga Yera langsung kaget saat mendengar bentakan dari Rafael.
"K-kak Rafael" ucap Yera gugup
"Apa? Kakak? Gua bukan kakak Lo" balas Rafael sengit.
"T-tapi"
"Lo kerja?" Tanya Nadhira dengan wajah tanpa Ekspresi.
Yera mengangguk sambil tersenyum "dari kemarin"
"Cih, bukannya orang tua lo orang nya licik? Kenapa gak meras uang lagi?" Tanya Rafael dengan nada mengejek.
Yera langsung menunduk "P-papa meninggal ditembak polisi karena kabur dari tahanan" ucapnya dengan air mata yang mengalir. "M-mama sebagai gantinya, karena k-korupsi di bank" lanjut nya.
"Oh" balas Rafael "Lo sekolah?" Yera hanya menggeleng lemah.
Nadhira yang mendengarkan ucapannya antara merasa prihatin dan juga senang. Prihatin karena keadaan kehidupan Yera dan senang karena dia mendapatkan balasaannya.
Katakanlah Nadhira ini jahat karena merasa senang diatas penderitaan Yera yang sekarang ini. Tetapi, jangan lupakan sama apa yang dilakukan Yera terhadapnya dulu.
Meskipun Yera pernah berkhianat kepada nya, Nadhira masih mempunyai hati kepada mantan teman dekatnya dulu itu.
"Kak, gue mau ngomong berdua sama dia" ucap Nadhira
"Gak"
"Sepuluh menit, gak lebih" ucap Nadhira lagi.
"Oke, kakak tunggu disana" Rafael menunjuk bangku yang ada di dekat tiang lampu jalan. Nadhira mengangguk.
Setelah sepeninggalan Rafael, Nadhira langsung menatap Yera kembali dengan tatapan datar.
"Key gue mau minta maaf. Maaf atas kesalahan gue selama ini, gue sadar kalau gue salah dan udah berkhianat sama Lo" ucapnya dengan tangisan "hiks. Maafin gue key, gue rela sujud didepan Lo kalau Lo gak mau maafin gue" lanjutnya dengan menggenggam tangan Nadhira erat.
Saat Yera ingin sujud, Nadhira langsung menahan bahu Yera. "Gak perlu, gue maafin" ucap Nadhira.
"B-beneran?" Tanya Yera terharu.
"Tapi jangan harap gue bisa lupain rasa kecewa gue sama Lo" ucap Nadhira yang menatap Yera dengan senyuman tipis.
Yang di tatap hanya tersenyum getir lalu mengangguk "iya gue paham"
Yera kembali menatap Nadhira "key"
"Hm"
"K-kalo gue pergi, Lo bisa maafin gue sepenuhnya?" Tanya nya terbata-bata.
"Maksud Lo?"
"G-gue punya penyakit"
"Penyakit?" Tanya Nadhira memastikan.
Yera mengangguk "gue punya penyakit radang paru-paru" jawab Yera
Nadhira seketika kaget. Karena mendengar kan penyakit yang di derita oleh temannya ini.
Huh teman? Entahlah. Mungkin Nadhira sudah menganggap nya sebagai temannya lagi. Hanya sebatas teman, gak lebih seperti dulu.
"Lo tinggal dimana?" Tanya Nadhira.
"D-di kontrakan dekat sini" jawab Yera. Saat Nadhira ingin bertanya lebih banyak lagi, suara Rafael Langsung terdengar.
"DEK! AYO BALIK"
"Iya, bentar" balas Nadhira sedikit kencang "gue balik"
..... Next?!
Spam "next" di kolom komentar sebanyak banyaknya ya..
Follow IG → @antys21_ See you. (230420) . . .
Bonus cast Yera.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.