32. kisah Vero

3K 130 15
                                    

Awas typo...

...

Pulang dari restoran milik om nya Dimas. Vero mengendarai motornya  mengikuti Dimas yang ada di depannya.Mereka menuju ke arah Masion milik keluarga Yuliam.

Karena bahan bakarnya yang mulai habis, ia sengaja membelokkan motornya ke kanan saat ada pertigaan. Tak jauh dari sana terdapat SPBU yang ramai oleh kendaraan.

Tanpa menunggu lama, Vero mengantri seperti kendaraan lainnya untuk mengisi bahan bakar.

Saat waktunya, ia membeli sesuai jumlah yang dibutuhkan. Tak butuh lama, setelah mengisi bahan bakar ia kembali melajukan motornya menuju ke Masion keluarga Dimas.

Tetapi, ditengah jalan. Hujan mengguyur jalanan di sore hari ini. Karena Vero lupa membawa mantel, terpaksa ia menepikan motornya ke halte untuk meneduh.

Ia mendudukkan dirinya sambil mengetikan pesan ke Dimas. Karena dirinya terpaksa meneduh terjebak hujan yang deras. Setelah itu, ia memasukkan ponselnya kembali.

"Aduh.. lama banget sih" gumam seseorang yang berada disamping Vero.

Vero yang merasa tak asing dengan suara tersebut pun langsung menoleh ke sumber suara. Ia meneliti kembali orang tersebut "Lo bukannya temennya Nadhira?" Tanya Vero

Yang di ajak bicara pun ikut menoleh "ohh Lo ternyata, iya gue"

"Nama Lo siapa? Lupa gue" tanya Vero dengan tampang tak berdosanya

"gue Angel" jawabnya "Lo....?"

"Vero" jawab Vero

"Owh.. iya inget, Lo yang ngejek barang-barang gue ada virusnya kan?" Tanya Angel mulai terlihat acuh.

"Ya maaf, cuma bercanda gue"

Kemudian mereka hanya berdiam diri,sambil melihat jalanan yang basah karena guyuran air hujan.

"Btw Lo ngapain disini?" Tanya Vero tanpa mengalihkan pandangannya ke Angel.

"Jemputan gue gak Dateng dateng. Jadinya gue neduh disini" jawab Angel.

"Habis dari mana Lo? Jam segini?" Tanya Vero kepo

"Tadi pulang sekolah gue langsung ke supermarket" jawab Angel sambil menunjukan satu kantong tas yang ada di genggaman nya.

Jadi, Angel bawa tas sendiri dari rumah. Karena di kota sekarang plastik mulai dikurangi agar lingkungan tetap sehat dan bersih.

"Ohh, udah Lo hubungi?" Tanya Vero

"Tadi udah, sekarang batrai hp gue habis" jawab Angel.

Vero hanya diam, lalu ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan ponselnya "nih pake"

"Buat apa?" Tanya Angel bingung.

"Telpon lagi supir Lo" jawab Vero.

Angel melirik ke ponsel Vero lalu menatap Vero kembali "gapapa?" Vero hanya mengangguk.

Angel tersenyum, lalu mengambil ponsel tersebut dan segera memencet nomor yang akan tersambung ke supir keluarga nya.

Setelah beberapa menit, akhirnya panggilannya tersambung. Angel terlihat sempat mengoceh yang membuat Vero sedikit terkekeh.

"Jemput sekarang ya pak. Capek nih nunggu lama"

"..."

"Ya lagian mama kan ada papa yang bisa nganter. Ngapain ke kantor papa segala sih"

"..."

"Iya cepetan pak"

".."

"Di supermarket biasanya"

"..."

"Iya, jangan lama-lama pak"

Angel pun mematikan sambungan nya. Kemudian menyodorkan ponsel tersebut ke arah pemilik nya kembali "makasih ya"

"Sama sama" jawab Vero

Mereka kembali berdiam diri. Vero memainkan game yang ada di dalam smartphone nya, dari pada bosen menunggu hujan yang tak tau kapan redanya.

"Brrrrr" Angel menggosokan tangannya, agar hangat. Pasalnya dirinya sekarang hanya memakai baju lengannya sesiku dengan bawahan celana jeans.

Vero menoleh sekilas ke arah Angel, lalu melanjutkan bermain gamenya.

"Dingin banget sih" gumam Angel pelan yang masih bisa Vero dengar walaupun terhalangi suara Hujan yang sangat deras.

Tanpa basa-basi, Vero memasukan ponselnya ke dalam celana sekolahnya. Lalu melepas jaketnya yang melekat di tubuhnya.

Angel yang fokus menatap jalanan, tiba tiba kaget karena tubuhnya yang terasa lebih hangat. Ia menoleh ke arah Vero yang juga sedang menatap nya.

Vero tersenyum "pake, biar gak dingin lagi"

"Trus Lo pake apa?" Tanya Angel

"Gue ada Hoodie" Vero mengeluarkan Hoodie dalam tasnya. Lalu memakainya langsung dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya.

 Lalu memakainya langsung dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Emm.. makasih" Wajah Angel sedikit memerah karena tingkah Vero barusan.

"Iya" Vero hanya mengangguk "udah gak dingin kan?"

"U-udah" gugup Angel.

"Lucu banget sih Lo" kekeh Vero sambil mengacak rambut pirang milik Angel. Membuat pemiliknya tertunduk malu.

"Apaan sih Lo"

Setelah sekian lama menunggu, hujan mulai sedikit mereda. Vero pun melihat ke arah Angel yang sedang melamun "udah Dateng?" Tanya Vero.

"Seharusnya udah nyampe" jawab Angel.

Tin..tin..

Mobil Alphard tiba tiba berhenti di depan mereka.

"Tuh udah dijemput, gue duluan ya" pamit Angel

"Iya"

Angel membalikkan tubuhnya kembali "oh iya, ini jaketnya gue kembalikan"

"Gausah pake aja"

"Beneran?" Vero mengangguk.

"Yaudah, makasih. Hati hati di jalan" Angel melambaikan tangannya dan di balas oleh Vero.

Vero yang akan menyalakan mesin motornya, terganggu karena dering telepon yang ada di saku celananya.

"Halo?"

".."

"Oh yaudah, gue pulang aja"

"..."

"Sans aja, gapapa"

"..."

"Siap"

Vero langsung memasukkan kembali ponselnya.

Tadi Dimas bicara, bahwa teman temannya yang lain sudah mau pulang karena hari yang mulai gelap, lalu menyuruh Vero agar langsung pulang ke rumah saja, dan Vero hanya bisa mengiyakan.

Tanpa basa basi, Vero menjalankan motornya menuju ke rumah.










.....

Widih double up nih?
Next?!

Jangan lupa Vomment!!
See you..

(10.04.20)

NADHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang