36. pulang

2.4K 133 5
                                    

Awas typo...

Selesai makan malam, Nadhira segera pergi menuju ke kamarnya kembali.
Ia segera mengeluarkan notebook nya dan mengecek email yang ada.

Disana sudah ada pesan dari Axel yang telah menyelesaikan tugasnya. Nadhira tersenyum puas dengan hasil kerja bawahannya itu.

Ia langsung menghubungi Sefril

"Halo? Kenapa dhir?"

"Kak, tolong transfer uang ke rekening kak Axel"

"Widih, abis ngapain nih dia?"

"Kepo"

"Cuma tanya doang dek"

"Pokoknya transfer seperti biasanya"

"Siap. Makanya kok di kantor tadi dia senyum senyum sendiri. Ternyata rekeningnya mau cair"

"Hehehe, yaudah kak. Aku tutup bye"

Setelah mematikan panggilannya, Nadhira mengirimkan pesan ke salah satu bodyguard nya untuk segera mendekorasi gedungnya dan mencarikan pekerja yang profesional didalamnya.

Selesai dengan itu semua, Nadhira mematikan notebook nya. Lalu beranjak dari duduknya untuk segera membereskan barang barangnya yang ia bawa besok.

Dirasa sudah cukup, Nadhira pun berjalan menuju kasurnya dan segera tidur agar tubuhnya siap untuk aktivitas nya besok.

____________________

Keesokannya, Nadhira menuruni tangga dengan tas yang ia bawa di pundaknya.

"Sayang? Kamu beneran mau balik ke mereka?" Tanya Riska dengan wajah sedihnya.

"Iya ma" jawab Nadhira dengan senyuman khasnya.

"Hm.. kalau mama boleh tanya, Adit udah kamu maafin?" Tanya Riska dengan nada pelan diakhirnya.

"Sudah" angguk Nadhira "Mama jangan hukum mereka lagi ya. Sekarang mama cabut aja hukumannya"

Riska langsung memeluk Nadhira dengan erat "makasih udah maafin anak mama yang bandel itu"

"Iya" Nadhira mengangguk "Kalau gitu, aku berangkat dulu"

"Iya, kalau kamu gak betah. Balik kesini, mama bakal seneng banget" ucap Riska

"Iya ma iya"

Sesampainya di depan rumah, Aldi sudah siap dengan mobilnya dan siap untuk mengantarkan Nadhira.

Ia pun segera naik. Tapi sebelum itu, ia menghampiri Vina dan membisikan sesuatu yang membuat Vina terkejut.

---------------

Sesampainya di Masion keluarga William, Nadhira pun langsung turun.

"Dek" Nadhira membalikkan badannya menghadap ke Aldi.

"Kenapa kak?"

"Aku tau kamu yang sebenarnya" ucap Aldi dengan tersenyum "kalo kakak sudah keluar dari pekerjaan ini, nanti bakal kakak gantiin semua yang kamu kasih ke Vina"

"Ha?" Cengo Nadhira.

"Dibalik CEO terkenal bernama Neva itu kamu kan?" Tanya Aldi dengan sedikit terkekeh.

"Bukan" balas Nadhira "mana mungkin anak SMA kayak aku gini bisa jadi CEO. impossible" elak Nadhira.

"Gak usah ngelak, aku sudah tau" balas Aldi "gak akan ku bongkar kok, tenang aja"

"Hm.. tau dari mana?" Tanya Nadhira berbisik

"Kalo yang itu kamu gak perlu tau"

"Em...aku harap jangan dibongkar ke siapa pun" Aldi mengangguk "dan untuk kak Vina, itu aku ikhlas"

"Beneran?" Nadhira hanya mengangguk "gak, aku bakal ganti. Tapi, dengan nganggap kamu sebagai adikku gimana? Gak ada penolakan"

"Ya siapa juga yang nolak" kekeh Nadhira "yaudah kak, aku masuk dulu"

Nadhira berjalan menuju ke arah pintu utama keluarga William. Disana penjaga langsung menunduk dan membukakan pintu utama tersebut.

'ceklek'

Terlihat suasana sepi senyap di ruang tamu. Saat Nadhira bertanya kepada salah satu maid, mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga.

Setelah mengucapkan terima kasih, Nadhira berjalan menuju ke pintu bercat putih kedua, yang langsung berhubungan dengan ruang keluarga.

Saat membuka pintu tersebut, disana seluruh anggota keluarga hanya sibuk sendiri sendiri dengan menayangkan berita di tv.

"Gak ada sambutan?" Batinnya bercanda.

Nadhira berjalan menuju ke mereka. Dengan segera orang-orang yang ada di sana menoleh langsung ke arahnya.

"Key?" 









.....

Author sebenernya males ngetik bagian drama2an :v

Tapi gapapalah, demi lanjutnya nih cerita.

Next?!
Jangan lupa Vomment!!

50+ comment bisa? Hehe

See you
(170420)

NADHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang