53. Hujan

585 57 24
                                    

Awas typo....

Happy reading!!!

.....

"Terima aja Xa, dari pada ngenes lo" goda Olivia yang siap dengan kamera hp di genggamannya.

"Kue khusus bikinannya si Rafael nih, masa lo sia-siain" ucap Rion memanas-manasi keadaan.

"Cepetan elah, kalau mau tinggal jawab aja" ucap Liona yang merasa tangannya kebas karena membawa kamera hp sama dengan Olivia.

Rafael menyodorkan jam tangannya serta mengangkat dagunya sekilas ke arah Alexa, sedangkan cewek itu langsung senyum malu dan mengangguk kecil "iya gue terima"

"IHIRRRRR"

"ASEKKKKKK"

"TRAKTIRAN NYA BRO JANGAN LUPA"

"Bacot ah lo semua, sekarang Alexa resmi jadi pacar gue" ucap Rafael yang begitu sumringah karena ucapan dari Alexa. "Makasih by"

"Ekhem, baru jadian langsung babi babi aja nih anak" goda Erick menyikut lengan Rafael.

"Sirik"

Lalu Rafael yang duduk disamping Alexa langsung menyodorkan hadiahnya tadi, tanpa sungkan pun Alexa menerimanya.

Akhirnya setelah sekian lama mereka official juga. Olivia dan Liona dengan senangnya langsung mengauploud kejadian barusan ke akun Instagram mereka masing-masing.
Wajarlah, cewek yang aktif di akun sosmed selalu gak boleh ketinggalan dengan moment-moment menarik disekitar.

Kegiatan selanjutnya mereka hanya sekedar mengobrol dan bergurau seperti biasanya.

.....

Pulang ke rumah, Nadhira langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk berganti pakaian dan mencuci mukanya karena barusan keluar dari rumah.

Setelah itu, ia pergi ke balkon kamarnya untuk menghirup udara sore ini sambil membawa laptop dan juga secangkir teh yang sempat dia minta buatkan dari maid.

Angin yang sepoi-sepoi dan harumnya mendung, membuat suasana menjadi sangat sejuk. Nadhira membuka laptopnya untuk mulai berkutat dengan dokumen perusahaan yang sempat ia tunda beberapa hari ini.

Masih ingat dengan Hana,Dara,Sefril dan Viko? Kalau lupa, mereka ini adalah sekretaris Nadhira yang membantu dia mengatasi di perusahaan nya.

Oke lanjut,
Email dari Hanna pun barusan masuk dan dengan segera Nadhira menelpon Hanna untuk minta penjelasan sedikit.

Haloo kak..

Halo dek, oh iya email
Yang barusan kakak kirim
Udah masuk kan?

Udah

Oke, jadi gini.
Kamu tinggal revisi aja
Mana aja yang menurut kamu
Belum lengkap dan setelah
Itu kamu tinggal print dan
Kasih tanda tangan doang.
Ngerti nggak?

Trus aku ngasih dokumen
Nya kemana?

Ke Sefril, besok atau lusa
Dia bakal ambil ke tempat
Biasanya.

Di apartemen kak Hanna
Aja gimana? Gue udah gak
Tinggal lagi di apartemen gue yang
Dulu.

Oh iya gue lupa.
Okedeh, gue tunggu ya.

Oke

.....

S

elepas mematikan sambungan nya, Nadhira mulai berkutat dengan laptopnya kembali agar semua cepat selesai dan dia tidak menanggung beban apapun.

Mengetik kata demi kata, kalimat demi kalimat sampai menghapusnya kembali karena kurang pas. Kadang cewek itupun berdecak bingung dengan data yang didepan nya ini, sesekali ia mengecek kembali dokumen yang lalu untuk memastikan benar dan salahnya.

Tik tik tik

Byurrr

Nadhira mendongakkan kepalanya menatap langit-langit senja yang dihiasi rintikan air hujan tersebut.

Dulu cewek itu sangat senang sekali dengan hujan, setiap pulang dari warung selalu rintikan ini yang menyapanya terlebih dahulu, lalu disusul dengan tetesan air mata yang samar.

Huh, itu sudah masa lalu. Biarlah menjadi kenangannya yang masam, meskipun sulit sekali dilupakan.

Asik dengan hujan yang sekian malam semakin deras, tiba-tiba pundaknya ditepuk.

"Dek, makan malam"

Sedikit terkejut dengan tepukan tersebut, namun setelah itu langsung mengangguk saat mendengar suara Liona menyuruhnya segera menyusul makan malam.

"Iya kak, duluan aja"

......

Next?!!!!

Dikit gak sih??
Atau mau nambah??

Jangan lupa Vomment yaaa.
See you^^

27/12/20

NADHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang