45. kalung

2.6K 118 20
                                    

Awas typo....

Selesai makan, keenam remaja tersebut langsung membayar makanannya dan segera keluar dari cafe.

"Sekarang mau kemana? Langsung balik?" Tanya Dimas

"Gue lagi males di rumah, main kemana dulu kek. Sebelum ntar malem ada acara konyol itu" jawab Vero.

"Ke danau aja gimana? Sekalian buang tuh perasaan gak enak lo" ucap Nadhira.

"Kuy, sekalian santai santai disana. Beli camilan dulu" balas Ghea.

"Patungan tiga puluh ribuan aja. Biar dapet banyak" ucap Dimas yang diangguki lainnya.

Mereka segera mengumpulkan uangnya ke Ghea sebagai pemegang uang patungan biasanya. "Pas in jadi dua ratus kek" ucapnya.

"Nih, mumpung gue baik. Itung itung buat terimakasih gue ke kalian karena udah mau dateng" Vero menyodorkan uang dua puluh ribu ke Ghea.

"Nah gini kan enak" ucap Ghea yang menghitung kembali uang patungannya.

"Yuk, berangkat"

Sesampainya di Danau, suasana disana berubah menjadi sejuk. Banyak rumput yang masih segar karena embun.

Luna yang kebetulan membawa karpet, segera menggelarnya diatas rerumputan. Sedangkan Nadhira dan Ghea menata makanan yang dibeli tadi di atas karpet.

Farel yang membawa Gitar pun tak segan segan mengeluarkan nya dari bagasi mobil. Ia berencana membuat suasana menjadi santai untuk bernyanyi bersama.

Selagi yang cewek cewek duduk dengan ditemani petikan gitar dari Farel. Kedua cowok yang lainnya lebih memilih bermain ditepi danau dengan melempar kerikil ke sana. Katanya agar tidak terlalu stres.

Mereka menghabiskan waktu disana hingga sore hari dan camilan yang mereka beli pun tandas tak tersisa kecuali bungkusnya.

"Eh, udah jam empat nih. Pulang yuk" ucap Luna. Membuat Vero sedikit malas untuk beranjak.

"Semangat bro, masih ada kita yang slalu support lo" ucap Dimas menepuk bahu Vero.

"Gak pantes lo kalo gitu terus. Laki lo?" Ucap Farel.

"Lo kira gue bencong?" Tanya Vero sedikit kesal.

"Mungkin"

"Babi" umpat Vero.

Mereka pun berpencar untuk pulang menuju ke rumahnya masing masing karena hari yang sudah mulai gelap.

.......

Upacara kali ini di tutup dengan doa yang di bacakan oleh petugas yang membacakannya.
Tak banyak juga yang mengeluh sakit karena memang pidato yang disampaikan tidaklah banyak.

Keenam sahabat itu langsung berjalan menuju kelas saat setelah membantu Vero membersikan peralatan upacara.

Mereka sempat mengobrol sebentar sebelum guru mata pelajaran masuk kedalam kelas. Guru tersebut hanya mengulang pelajaran yang lalu, karena Minggu depan mereka akan menjalankan PTS atau Ulangan Tengah Semester.

Setelah bel istirahat berbunyi, mereka langsung berhamburan menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.

"Eh, gimana kemaren ver?" Tanya Luna sambil menyeruput es jeruknya.

Vero menggaruk rambutnya "eungghh, nih" ia menunjukkan kalung yang ditengahnya sudah ada cincin bergelantungan.

"Widih" teman temannya ikut senang melihatnya.

"Ceweknya gimana?" Tanya Luna.

"Anu"

"Anu kenapa sih geb" balas Luna.

Vero cengengesan "Lumayanlah"

"Ya kayak apa? Gembrot gak?" Tanya Ghea menyahuti.

"Ternyata yang dijodohin sama gue tuh temennya Nadhira." jawab Vero sambil menggaruk tengkuknya.

"Namanya siapa sat!" Ucap Dimas.

"Tau tuh kgak jelas" saut Luna

"Angel" ucapan Vero langsung membuat kelima temannya membelalak kaget.

"Coba lu ulang lagi? Kuping gue bermasalah kayaknya" ucap Ghea sedikit tak percaya.

"A.n.g.e.l setan!" Balas Vero dengan muka masamnya.

"Cewek yang rambutnya pirang itu?" Kaget Luna. Vero mengangguk mengiyakan.

"Dunia memang sempit" ucap Dimas, Farel ikut mengangguk mengiyakan.

Nadhira hanya tersenyum mendengarkan. karena yang akan di jodohkan oleh sahabatnya ini adalah teman semasa ia SMP dulu yaitu Angel. Meskipun sedikit kaget juga dengan apa yang terjadi, tetapi ia ikut senang.

"Mulai suka lo?" Goda Farel.

"Pdkt" jawab Vero kikuk.

"Kemaren aja urung uringan" sindir Dimas sambil terkekeh geli.

"Ya gimana ya... Mau gak mau harus terima" ucap Vero "demi bonyok"

"Semoga aja" balas mereka.

"Ntar gue ada ketemuan sama dia di foodcourt. Mau ikut gak?" Tawar Vero

"Gak usah deh, ntar ganggu"

"Yakin? Gue traktir dah"

"Kalo itu sih, kita gak bakal nolak. Ya gak?" Ucap Farel mewakili yang lainnya.

"Yoi"

....

Kok gw ikutan ga terima sih😬

Next?!
Spam 'next'yang banyak ya....

Follow IG → @antys21_

See you
(030520)

NADHIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang