Assalamualaikum sobat semua...
Tabik pun...
Salam gadis Lampung, semoga suka sama ceritanya yah... Jangan lupa untuk tinggalkan jejak, vote, komen dan share...***
"Turun!" Bentaknya.
"....." tak bergeming.
"Lo. Denger gak sih?" Kesal Dyka. "TURUN! Lo tau bahasa Indonesiakan?" Geram Dyka. Lagi - lagi Melody hanya diam.
"Lo tuli apa gimana sih! Hah?"
"Mau tawuran kan? Ayokkk! " ajak Melody tiba - tiba, membuat Dyka auto diam.
'Gak salah cewe model dia ngajak tawuran?' pikir Dyka.
***"Wiihhhh! Seru!" Teriak Melody sambil merentangkan tangannya. Bukannya takut atau ngeri, malah Melody tertawa girang.
"Aneh" batin Dyka.
Sebenarnya Dyka tidak benar-benar membawa Melody ke lokasi tawuran, hanya membawa Melody memutari komplek rumahnya saja, tapi...
"Terus Dy! Seru tau!" Teriaknya lagi. Membuat Dyka tambah heran, ternyata beneran ada suara itu dan itu dari Melody? Memang ada ya, cewek di ajak ngebut di jalan kayak gitu bukannya takut atau apa? Walau Dyka sudah sangat ngebut pun Melody malah tambah girang. Tak hanya ngebut, Dyka juga melakukan freestyle yang membahayakan.
Sebenarnya Melody adalah wanita pertama dan satu - satunya, wanita yang berani menduduki motor Dyka. Dyka memutari jalanan dengan kencang, tapi tidak ada lagi reaksi dari melody. Sampai dilirik di kaca spion motor, gadis aneh itu ternyata tertidur sambil memeluk Dyka dari belakang seperti koala.
"Lho! Kok berhenti?" Tanya Melody membuka mata sambil menguap.
"Lo itu siapa sih?" tanya Dyka kesal.
"Apa kamu lupa? Aku Melody, nama lengkap Melody Indah dan aku adalah seorang peri. Yang akan membantumu ketika kamu butuh sesuatu dan membantumu menggapai impian mu waktu kamu SD dulu. Sekarang kamu ingatkan?" Jelas Melody masih memeluk Dyka dari belakang. Dyka yang baru menyadarinya, lalu melepas paksa pelukan melody.
"Modus lo!" kesal Dyka di balas kekehan kecil Melody. "Emang lo tau apa tentang gua?" Angkuh Dyka.
"Semua. Ya! semuanya." Ujar Melody semangat. Membuat kening Dyka berkerut heran.
"Dih... Sok tau lo!" sentak nya memutar bola mata jengah.
"Aku tau cita - cita kamu! Warna favorit kamu! Makanan favorit kamu! Dan lainnya, bahkan kamu phobia apa? Alergi apa? Aku juga tau." Ujar Melody lagi yakin dan percaya diri.
"Aku tau cita - cita kamu pengen jadi atlet basket kan? Kalo warna favorit kamu putih! Makanan favorit keripik pisang, sambal sruit! Hewan favorit buaya! Dan kamu phobia toge, duren, kecoa, boneka sama balon kan? Terus juga, kamu alergi seafood ya gak? Benerkan?" lanjutnya.
Dyka diam, semua ucapan melody tadi tentangnya memang benar adanya. 'Ah, mungkin ini hanya kebetulan' pikirnya. Tapi...
"Ck, salah semua!" sangkalnya setelah aibnya dibongkar.
"Yah, terserah kamu aja." Ujar Melody pelan, namun masih bisa didengar oleh Dyka. "Oh iya Dy. Besok di sekolah kamu ada pemilihan ketua tim basket lho. Dan dari sekarang kamu latihan basket ya? Jangan lupa makan dan olahraga biar jadi seorang ketua tim basket seperti impianmu. Lalu jadi atlet basket dimasa depan, semangat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe [End]✔️
Teen Fiction"WOI! BISA AWAS GAK! GUA MAU SEKOLAH! " Bentak Dyka. Melody menaikkan sebelah alisnya. "Bohong! Aku tau kamu bohong. Kamu mau tawuran kan? " Tebak Melody yang sangat tepat. Dengan gaya tangan di pinggang. "Apa peduli lo! MINGGIR!" Bentaknya lagi...