Hallo, assalamualaikum sobat semua..
Tabik pun...
Kembali lagi sama author, baca dan tinggalkan jejak ya... Biar author tambah semangat, hargai pemikiran author dan dapat salam dari anak Lampung! Sai bumi ruwa Jurai!06 Juli 2020
***
Memandang tak bosan wajah pucat Melody, berharap keajaiban datang menghampirinya.
Menghembuskan nafas pasrah, "Mau sampai kapan kamu kaya gini? Aku gak tega liat kamu kaya mayat hidup, ibarat hidup segan mati tak mau. Gak bisa lagi liat pipi kepiting rebus milikmu, gak bisa denger Bacodtan mu, gak bisa denger suara bocah milikmu, gak bisa liat lo dengan segala macam ekspresi lagi, dan yang aku liat sekarang cuma boneka yang bernyawa."
Mencium tangan Melody, lalu kembali menatap wajah pucat Melody. "Aku tau kamu gak budeg Mel, kamu pasti denger semua ocehanku kan? Ayo bangun Mel, atau kamu aku kasih dua pilihan. Kamu bangun atau aku akan kembali ke zona ku, yah aku akan kaya dulu lagi. Sekarang pilihan ada di tanganmu, aku tunggu sampai jam enam pagi. Saat ini masih jam delapan malam, berarti waktu kamu hanya delapan jam dari sekarang."
Sampai akhirnya, semua itu tak ada artinya lagi. Melody tak mendengarkan ancaman Dyka, ia masih setia dengan tidur lelapnya. Dyka dengan berat hati berangkat ke sekolah, wajah yang ia tampilkan tak bisa dijelaskan antara marah dan kecewa.
"Ini kemauan mu Mel." Datarnya melangkah keluar rumah.
Di kantin belakang sekolah, Dyka kembali memasuki zona nakalnya. Bahkan, ia berniat menerima tantangan geng pahlawan kesiangan bernama geng Prisma yang di pimpin oleh Hero. Jujur saja Dyka jengah mendengar juga melihat tingkah laku manusia-manusia itu, lagak dan belagunya terlalu tinggi yang membuatnya jijik.
Triprasetia, nama geng yang di pimpin Dyka. Namanya memang tak cukup famous di kalangan pelajar, tapi mereka adalah geng yang bisa di bilang netral dan gak bertindak kalau tak diinjak.
Mereka suka bersikap baik kepada masyarakat walau aura kejutekan di dalam tubuh Dyka sangat ketara dan berbagai aura yang ada di dalam diri Sandy juga Erwin. Sandy memiliki aura playboy, sedangkan Erwin memiliki aura kecerdasan yang membuat lawan bicaranya sabar menjelaskan.
Seperti namanya Triprasetia, geng itu hanya memiliki tiga makhluk saja. Mereka dulu memang sangat sering bolos, tawuran, malak dan perilaku tak baik untuk dicontoh lainnya. Sekarang, Dyka sudah bisa mengurangi kenakalannya karena Melody dan kesadaran dirinya akan keburukan yang terjadi nantinya.
Triprasetia, dari sekian banyaknya geng yang paling sedikit ya gengnya Dyka. Geng yang hanya memiliki tiga member, Dyka, Sandy, dan Erwin. Dan merupakan salah satu geng paling santai di sekolah maupun luar sekolah juga mulut pedas sang ketua.
Geng yang mengikrarkan,
Lo asik gue santai
Lo usik gue bantaiGeng yang sebenarnya menerima orang masuk, tapi nyatanya tidak ada yang mau karena tak betah dengan mulut cabe rawit Dyka. Pernah ada beberapa anak yang masuk tanpa syarat yang harus dilakukan, yang penting bisa betah telinganya mendengar kata mutiara bijak dari mulut Dyka. Tak butuh waktu lama, mereka auto keluar dari geng tersebut karena tak betah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe [End]✔️
Teen Fiction"WOI! BISA AWAS GAK! GUA MAU SEKOLAH! " Bentak Dyka. Melody menaikkan sebelah alisnya. "Bohong! Aku tau kamu bohong. Kamu mau tawuran kan? " Tebak Melody yang sangat tepat. Dengan gaya tangan di pinggang. "Apa peduli lo! MINGGIR!" Bentaknya lagi...