22

73 10 1
                                    

Tabikpun ...

Happy reading!

Btw voment dan dukung penulis gak bayar kan yak:v

10 Juli 2020 :)

***

"Pasien terkena cidera berat di kepalanya akibat kecelakaan itu, juga operasi agar tak terjadi pembengkakan dan itu membuat pasien koma. Pulihnya kesadaran orang yang mengalami koma biasanya terjadi secara bertahap. Ada sebagian penderita yang dapat sembuh total dari koma tanpa mengalami kecacatan sedikit pun. Sebagian lainnya tersadar, namun dengan penurunan fungsi otak atau bagian tubuh tertentu, bahkan kelumpuhan." Jelas Dokter mengulang setelah memeriksa kondisi Melody lagi.

"Lalu?" Tanya Tante Indah penasaran, "Anak saya tidak menunjukkan gejala itu, tapi kenapa anak saya tidak mengingat mereka Dok?"

"Anak ibu mengalami amnesia sementara, yaitu kehilangan memori parsial,  yang dimana ia hanya bisa mengingat ingatan selama beberapa tahun lalu dan ada beberapa memori yang tidak bisa di jangkau oleh otaknya. Tapi pasien bisa saja kembali mengingat memori itu kembali dengan bertahap."

"Sementara itu, untuk membangkitkan ingatan tentang masa lalunya, seseorang harus melakukan hal yang sekiranya pernah dilakukan oleh pasien. Membawanya ketempat yang pernah pasien kunjungi dan lainnya. Tapi, jangan sampai membuat pasien terlalu banyak pikiran dan jangan terlalu membebani ingatan pasien. Kalau begitu, saya permisi." Jelas Dokter itu panjang lebar, kemudian berlalu pergi.

Dyka menatap kecewa Melody, apakah dirinya sekarang yang harus mempertahankan ini? Ah, mungkin itu lebih baik. Dia akan merasakan apa yang Melody rasakan dulu, mengejar seseorang yang di cintainya.

"Mel?" Panggil Dyka lembut.

"Mama!" Takut Melody memeluk kian erat tubuh mamanya.

"Apa kamu benar-benar tidak mengingat aku? Sedikitpun?" Melody menggeleng cepat, Dyka menghela nafas panjang dan tersenyum tipis.

"Ma, Meme takut." Lirih Melody menatap mamanya dengan memasang puppy eyes.

"Jangan takut sayang, dia baik kok. Bahkan kamu yang bawa dia kesini, kamu gak mau tau namanya?" Lembut Tante Indah.

"Enggak! Serem gitu." Jawab Melody dengan cepat.

"Aku tau kesukaanmu Melody, kamu suka buket bunga kan? Coklat dan boneka panda kamu juga suka." Jelas Dyka menyodorkan barang-barang itu.

Melody melirik mamanya heran, "Kenapa dia tau kesukaan Melody ma?"

"Mel, kamu gak budeg kan Dokter tadi bilang apa? Kamu itu amnesia, jadi kamu gak inget. Aku." Ucap Dyka terdengar jutek dan melirihkan kata aku.

Kondisinya kaya gini kenapa juteknya gak di ilangin aja.

"Memang kamu siapa? Melody gak budeg kok, lagian mana mungkin Melody temenan sama kamu." Balas Melody tak kalah jutek.

"Masa depanmu! Kenapa?"

Jawaban yang dilontarkan Dyka membuat orang yang mendengarnya terkekeh. "Kenapa ketawa? Ini gak lucu sama sekali!" Kesal Dyka.

"Hey kamu, masa depan Melody itu ya cita-cita Melody sendiri, bukan kamu." Sangkal Melody.

"Me, tenang nak. Kamu baru sadar dari koma, jangan terlalu banyak bicara!" Peringat Tante Indah lembut menenangkan.

Melody memang masih lemah, tapi itu tadi saat ia baru sadar. Sekarang setidaknya dia ada tenaganya, "Abisnya dia aneh ma." Ucap Melody memberengut.

Mengusap lembut surai anaknya sayang, "Dy, bantu Tante memulihkan kembali ingatannya ya?" Minta Tante Indah tulus.

Dyka mengangguk mantap, "Pasti Tante." Tersenyum devil.

Believe [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang