25

66 11 1
                                    

Tabikpun!

Assalamualaikum guys, happy reading yak.

13 Juli 2020

***

Suasana rumah baru memang beda rasanya, apalagi ia baru pindah sejak lamanya tertidur karena ia koma. Setelah beres-beres rumah yang memakan waktu banyak, akhirnya selesai juga.

Menjelang sore hari, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Melody membuka pintu dan kaget melihat apa yang di lihatnya. Dan tanpa sadar mulutnya menganga lebar, Dyka yang melihat itu terkekeh geli seraya mengayunkan tangannya ke depan wajah Melody yang masih bengong.

"Assalamualaikum!" Salam Dyka di telinga Melody.

"Wa'alaikum salam." Melody menunduk malu karena  bengong di depan cowok.

"Eh, ada nak Dyka. Ayo masuk, kebetulan Tante Indah baru bikin kue baru." Ucap Tante Indah di belakang Melody dengan celemek yang masih menempel di tubuhnya.

Dyka mengangguk mantap, berjalan ke ruang tamu tak lupa membawa buah-buahan di tangannya. Kemudian duduk di sofa tersenyum tipis ke arah Melody.

"Mel?"

"Ya?"

Menyodorkan sebungkus plastik hitam, "Buat kamu."

"Buat apa?"

"Di pelototi sampe lebaran monyet." Tahu Dyka seperti menahan sesuatu dan tersenyum manis.

"Hah?"

"Liat dulu isinya!" Ketus Dyka.

Mengikuti intrupsi Dyka, Melody kemudian membuka plastik dan membulatkan mulutnya. "O, buah?"

"Menurut. Anda?" Lirik Dyka.

"Issh, jutek amat jadi cowok. Gak laku baru tau rasa!" Gumam Melody yang masih bisa didengar sangat jelas di telinga Dyka.

Duduknya kini mendekati Melody, "Apa kamu, mengatakan sesuatu?" Menaikkan sebelah alisnya.

"Oh, mama? Apa mama butuh Melody?" Teriak Melody mengacuhkan pertanyaan Dyka, berlari ke arah dapur.

"Dih?" Spontan Dyka, lalu bermain ponselnya acuh.

Setelah makan-makanan yang di jamu Tante Indah, dan perbincangan yang hanya ada suara Dyka dan Tante Indah saja. Sedangkan Melody, dia hanya menyimak mereka berdua seperti obat nyamuk. Melody sampai bosan dan mata mulai mengantuk, di tandai dengan menguapnya ia berkali-kali hingga matanya mulai terpejam namun telinganya masih dapat mendengar pembicaraan mereka.

"Tan, jadi Dyka kesini mau izin minjem Melody untuk sekedar jalan-jalan di sekitar daerah sini. Boleh?" Izin Dyka sopan.

"Boleh Dy. Gimana Mel kamu mau gak?" Lirik Tante Indah.

Melody yang masih sangat sadar dan hanya memejamkan matanya, mendengar itu langsung tersedak. Refleks Dyka menyodorkan minuman, Tante Indah yang tau hanya tersenyum tipis.

"Melody itu orang ma, bukan barang yang bisa di pinjam." Protes Melody memberengut kesal.

"Yaaa itu terserah kamu sih Mel, mau apa nggak. Oh iya, aku cuma mau bilang kalo di minimarket deket sini ada promo diskon untuk coklat yang khusus hari ini terakhirnya masa promo dan--"

"Melody akan siap-siap, tunggu Melody!" Potong Melody cepat.

Melody buru-buru pergi ke kamar sekedar salin baju santai, sedangkan di bawah si Dyka dan Tante Indah tertawa melihat tingkah laku Melody. Selesai salin, Melody turun dari lantai atas menuruni tangga dengan penampilan rok diatas lutut, juga baju rajut berlengan panjang, tas selempang serta rambut yang terurai.

Believe [End]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang