Hallo semua, assalamualaikum sobat semua..
Tabik pun...
Kembali lagi sama author, baca dan tinggalkan jejak ya... Biar author tambah semangat, hargai pemikiran author dan dapat salam dari anak Lampung! Sai bumi ruwa Jurai!28 Juni 2020
***
Di bangku dekat lapangan, Dyka duduk bersama seorang gadis yang sangat terlihat kegatelan di dekat Dyka. Dyka risih akan hal itu, dia jijik mendapat perlakuan seperti itu. Gadis itu terus bergelayut di lengan Dyka, orang yang lewat tak luput dari perhatian mereka.
"Jijik Ril!" Ucap Dyka berusaha menghindar dari Ariel yang terus menerus mendekatinya.
Yah, yang di maksud gadis itu adalah Ariel, yang selalu menempel ke tubuh Dyka. Namun, Dyka menepisnya karena menurutnya ada hati yang harus di jaga.
"Lo mau bilang apa? To the points aja." Liriknya datar.
Ariel mengayunkan kakinya seperti anak kecil, "eumm ... Jadian yok?" Ajak Ariel percaya diri kalo Dyka akan menerimanya.
Dyka kaget mendengarnya, namun sedetik kemudian ia bisa menormalkan ekspresinya. "Halu di siang bolong gini?" Menatap ke depan dingin.
"Huh." Memanyunkan bibirnya kesal, "gue serius sayang. Kita pacaran ya?" Rajuk Ariel lebih ke maksa.
Apa-apaan dia? Gak tau malu!
Gadis murahan! Gue tau niat busuk lo dari dulu!"Jadi gimana?"
Berdiri dari duduknya, Dyka melangkah satu langkah ke depan. "Maaf, gue gak bisa." Tolaknya.
Menarik tangan Dyka agar membalikkan tubuhnya menghadap dirinya. "Hiks, jadi?" Matanya memanas, "jadi lo nolak gue Dy? Lo yakin? Lo gak nyesel? Gue cantik iya, gue manis iya, gue baik iya, gue kaya iya, gue sangatlah perfect Dy. Kenapa lo nolak gue? Padahal di luar sana banyak cowok, yang ngantri jadi cowok gue lo Dy. Apa menurut lo, gue kurang montok? Seksi? Ayo jawab sayang!" Kesal Ariel.
Melepas cekalan tangan Ariel dengan kasar, "mungkin lo merasa perfect, karena lo punya segalanya. Tapi yang harus lo inget, semua ini adalah titipan dan di atas langit masih ada langit. Jadi jangan sombong!" Ucap Dyka menekan kata demi kata agar gadis di depannya ini paham.
"Ya." Sinis Ariel.
"Awas aja Dy, lo gue pastiin bakal bertekuk lutut di hadapan gue. Gue janji itu." Batinnya licik.
Cup
Ariel dengan lancang mencium pipi Dyka, yang aslinya dia ingin mencium bibir Dyka. Namun reflek Dyka dapat menghindarinya, Ariel menggembungkan pipinya kesal sendiri karena gagal mencium bibir Dyka.
"Lo nolak gue lagi Dy?" Geram Ariel memanas.
Dyka membalikkan tubuhnya menghadap ke Ariel, Ariel tersenyum miring akan hal itu. "Ke-- akhh" ringisnya ketika Dyka mencengkeram rahangnya lumayan kuat.
"Tau diri, tau tempat, dan. Tau sopan! Dasar murahan!" Melepas cengkeramannya kasar dan berlalu pergi meninggalkan Ariel yang mengumpat di tempatnya.
Di lain sisi, di kantin sekolah masih ramai meneriakkan jagoan masing-masing.
"Sandy!"
"Erwin dong!"
"Sandy lah yang tampan!"
"Tampan mah cepet pudar, kaya Erwin geh item manis!"
"Terserah! Gua mah Sandy seorang!"
"Erwin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe [End]✔️
Teen Fiction"WOI! BISA AWAS GAK! GUA MAU SEKOLAH! " Bentak Dyka. Melody menaikkan sebelah alisnya. "Bohong! Aku tau kamu bohong. Kamu mau tawuran kan? " Tebak Melody yang sangat tepat. Dengan gaya tangan di pinggang. "Apa peduli lo! MINGGIR!" Bentaknya lagi...