2. Nasi Goreng

784 55 4
                                    

Sebentar, aku akan bercerita tentang bagaimana aku mendapatkan bidadari seperti mu dengan cara yang konyol.

•••

Ini memang malam dimana kebanyakan para remaja mengisi nya dengan hangout berdua dengan sang kekasih. Ya malam minggu. Namun, itu tidak berlaku bagi hesya. Lagian sang pacar nya itu tak memberikan kabar apapun pada nya. di tambah lagi, hesya maupun farzano tak saling mengesave nomor ponsel.

Dan di malam minggu ini, hesya di temani oleh tumpukan tugas beserta sekotak susu. Satu persatu tugas nya sudah terselesaikan. Sayang banget deh sama guru, kalau kasih tugas tidak nanggung nanggung.

Tangan nya terus bergerak menulis rangkuman untuk pelajaran bahasa inggris. Sembari mencatat, hesya pun sesekali menyeruput susu uht dalam kemasan kotak yang tadi sore dirinya beli di minimarket.

Keadaan rumah di malam minggu ini sangat enak, damai, tentram, sejahtera, karena terbebas dari kebisingan sang kakak lelaki nya itu. Ya, kalau pada malam minggu biasa nya haikal sering sekali memetik metik sinar gitar nya sembari bernyanyi di dalam kamar, namun tidak untuk malam ini. Karena tadi lelaki itu bilang ke hesya bahwa dia ingin keluar sebentar. Mustahil sebentar, pasti dia lagi pacaran tuh sama cewek nya. huh.

Tugas demi tugas sudah dirinya selesaikan. Dan kini, hesya memilih untuk merapikan semua tumpukan tumpukan buku dan tugas nya. Seusai dirinya merapihkan semua buku nya, pintu kamar nya terdengar sebuah ketukan. Siapa? Tumben sekali haikal pulang cepat banget.

Hesya pun membuka pintu itu. Baru saja pintu terbuka, hesya sudah di suguhi oleh penampakkan ciptaan tuhan yang sangat sempurna. Sang ciptaan tuhan itu memberikan senyuman manis nya pada hesya.

"Hai pacar silakan masuk." sebenarnya ucapan ini untuk menyindir hesya. "Iya pacar ku sayang, terimakasih." zano yang berucap zano sendiri yang menjawab.

Lelaki dengan sebuah kantong plastik hitam pada tangan nya itu pun masuk ke dalam kamar gadis nya dan segera duduk di atas sebuah kursi yang terletak di dalam kamar hesya.

"Kok kamu ke sini?" tanya hesya sembari berjalan menghampiri sang pujaan hati nya itu.

"Ini kan emang malem buat ngapel pacar." jawab farzano enteng sembari membuka dua buah bungkusan nasi goreng.

Pandangan nya kini di tujukan ke arah wajah sang gadis yang belum juga duduk di samping nya.

"Sini duduk, kita makan." farzano menepuk nepuk bagian kursi yang kosong di sebelah nya.

Dengan pakaian tidur nya, hesya berjalan mendekat ke arah sang pacar yang tengah terduduk dengan dua bungkus nasi goreng yang sudah di buka oleh nya.

"Nasi goreng?" cicit hesya dengan tertawa singkat. Lucu saja membayangkan bagaimana dirinya bisa bertemu dengan pembunuh tampan yang kini menjadi pemilik hati nya.

Tersenyum manis. Lelaki yang tengah menatap hesya itu memberikan senyuman nya yang lebar, oh ayolah ini membuat tampang lelaki itu semakin aduhay, tampan maksud nya.

"Kita makan bareng, sambil saling bertukar cerita tentang bagaimana firts impression kita." kali ini farzano tersenyum dengan menunjukan deretan gigi nya yang terpampang sebuah taring.

•••

"Jadi, sekarang kamu cuman tinggal sama kakak kamu doang ya?" farzano terus memperhatikan setiap gerak gerik gadis nya itu.

Setelah membuang sampah bekas nasi goreng, hesya pun kembali berjalan ke arah lelaki yang tengah berbaring di atas kasur nya.

IncognitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang