16. Bandara

86 15 0
                                    

Jangan gampang percaya sama siapa siapa selain diri lo sendiri.
•••

Tangan nya terulur mengambil selembar roti tawar dari kemasan lalu mulai mengoleskan selai kacang diatas nya dan setelah itu roti tersebut mulai masuk kedalam mulut sang gadis ber-piyama tidur.

Sembari melahap roti sebagai sarapan pagi nya, jari jemari hesya pun mengscroll layar ponsel nya. Ini hari minggu, dan sekarang hesya benar benar lagi sendiri di rumah.

Saat tengah stuck di aplikasi instagram, tiba tiba sebuah panggilan masuk. Tanpa berlama lama lagi karena sudah melihat nama kontak nya, hesya pun segera mengangkat panggilan tersebut.

"Ha?" Ujar hesya saat telepon genggam nya telah di letakan pada telinga nya.

"Sorry ya, gue udah pergi sebelum lo bangun. Bener bener ada yang harus gue urus di kampus, tapi tenang aja nanti gue usahain buat ke bandara kok." Ujar penelpon di sebrang sana.

Hesya tak langsung menjawab nya, tadi nya ia ingin mengomel, namun ia mengurungkan niatnya setelah mengingat ucapan gayhan malam itu dimana lelaki tersebut bilang bahwa haikal mempunyai peran penting di himpunan yakni suatu organisasi di kampus nya.

"Ah iya bang, gapapa."

"Bener gapapa? Cewek mah bilang nya gapapa gapapa tapi nanti pas ketemu tiba tiba diem diem aja kagak ngomong."

"Ck, gapapa, kalo abang emang ga bisa yaudah gak usah di paksain. Hesya bisa kok naik taxi sendiri ke bandara." Ujar hesya gregetan dengan kakak lelaki nya tersebut.

"Yaudah, nanti abang chat lagi, hp kamu jangan sampe mati, kalo ada apa apa telpon abang." Ujar haikal setelah itu menutup panggilan telepon tersebut.

Panggilan tersebut pun berakhir dan bertepatan dengan roti yang dimakan hesya sudah habis, gadis tersebut pun langsung segera melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi.

•••

Niat awal hesya ingin memesan taxi online, namun tidak jadi karena alhasil gadis tersebut memilih untuk menumpangi taxi bluebird.

Tujuan nya adalah bandara Soekarno Hatta, jujur sebenarnya hesya takut berpergian sendiri seperti sekarang ini, namun ya mau bagaimana lagi? Dirinya harus memberanikan diri karena memang abang nya yang masih cukup sibuk.

Beda hal nya dengan haikal, farzano yang mendengar kabar bahwa hesya pergi ke bandara sendiri merasa cemas dan khawatir akan kondisi gadis nya tersebut.

Bahkan, lelaki tersebut sempat mengomel sebentar tentang kenapa hesya tidak meminta tolong farzano untuk mengantar dirinya, mengapa harus pergi sendirian, walaupun hesya sudah menjelaskan bahwa dirinya akan tetap aman dan baik baik saja, lelaki yang sangat amat protektif tersebut tetap saja selalu menanyakan kabar setiap menit, seperti sekarang ini, hesya terus chattan dengan kekasih nya tersebut.

Setelah membelah jalanan ibu kota yang cukup bisa dikatakan padat pada hari ini, hesya pun sampai di bandara Soekarno Hatta.

Gadis tersebut langsung turun dari taxi setelah membayar nya, dan mulai melangkah memasuki area bandara.

Hesya memberi kabar kepada farzano bahwa dirinya telah tiba di bandara dan hesya juga mengatakan ke farzano bahwa dirinya tidak paham harus kemana, hey ayolah hesya bisa dikatakan belum cukup dewasa dia sangat ingin menangis saat ini juga rasanya.

IncognitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang