30. Spin off: Sakit

33 2 0
                                    

Salah itu wajar, kamu cuma perlu mengakui, meminta maaf, lalu menghindari kesalahan yang sama.

•••

Selepas diantar pulang menggunakan sepeda besi hitam mengkilap milik lelaki berparas tampan menawan yang tubuhnya berbalut jaket kulit hitam tersebut, hesya langsung segera masuk kedalam rumah. Farzano tidak mampir terlebih dahulu seperti biasanya, karena lelaki itu bilang bahwa ada urusan yang harus dirinya urus.

Setelah berbincang ringan, lalu memberikan senyuman manis masing masing, farzano mulai berlalu pergi dari halaman rumah minimalis tersebut, setelah keberadaan kekasih nya benar benar sudah tidak terlihat hesya pun segera masuk ke dalam rumah.

Gadis itu menjatuhkan tubuh nya di sofa ruang tamu, tangan nya bergerak untuk sekedar mengambil ponsel nya yang berada di dalam tas selempang kecil nya.

Tiba tiba beberapa untaian kalimat kini kembali terlintas di benak nya, seolah kalimat tersebut adalah lagi lagi sebuah teka teki yang dirinya harus pecahkan.

Hesya tidak mau mengambil pusing, gadis tersebut menggeleng gelengkan kepala nya beberapa kali, lalu diambil nya nafas dalam dalam.

"Biar apa? biar copot tuh kepala?" lelaki yang baru saja muncul dari kamar dengan kursi roda nya tersebut bercuit.

Hesya yang mendengar sindiran tersebut segera menoleh ke arah sumber suara dan mengeluarkan ekspresi julid nya.

Karena gadis tersebut yang tengah tidak mood untuk meladeni sang abang dirinya pun bangkit dari duduk nya dan berjalan melangkah menaiki anak tangga.

Namun langkah nya terhenti saat mendengar sang abang berujar meminta tolong, "Sya ke minimarket dong gue kepengen roti srikaya deh."

Dari anak tangga hesya menatap ke arah lelaki yang tengah duduk di kursi roda, hesya sangat amat ingin menolak nya karena hari yang mulai larut malam namun melihat ekspresi yang timbul di wajah sang abang sangat menyedihkan, hesya pun memberikan belas kasihan nya.
alhasil gadis itu mulai keluar rumah berjalan kaki menuju minimarket.

•••


Langkah nya terhenti dan senyum nya pun timbul saat melihat siapa lelaki yang tengah berdiri di depan kulkas minimarket, namun senyuman tersebut tak terbit bertahan lama karena muncul sesosok gadis raut wajah hesya menjadi beda.

Dengan dua bungkus roti srikaya, sekaleng susu beruang, dan sebotol floridina di dekapan nya, hesya mencoba bersembunyi dibalik rak rak bahan sembako. hesya yang penasaran memutuskan untuk sedikit menguping.

Sial nya, topik pembicaraan angelin dan farzano tidak terdengar begitu jelas. Gadis yang tangan nya penuh dengan barang belanjaan tersebut mencoba sedikit mengintip, melihat farzano dan juga angelin yang masih berdiri berhadapan di depan kulkas minimarket.

Betapa kaget nya seorang hesya saat melihat bibir anggelin yang tengah menempel dibibir kekasih nya tersebut.

Dengan sempurna kedua mata hesya membulat karena dirinya yang sangat amat terkejut. Dengan gelagat tubuh yang sedikit panik hesya kembali mencoba bersembunyi saat langkah kaki farzano dan anggelin bergerak ke arah kasir.

Bola mata hesya masih terus mengikut kemana arah dua orang yang tidak asing baginya tersebut melangkah.

Mereka berdua mulai meninggalkan area minimarket. dengan cepat hesya menuju ke arah kasir dan berniat mengikuti dua orang tersebut setelah membayar barang belanjaan nya.

IncognitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang