9. Ajak mampir

204 26 1
                                    

Untuk kalian aku umumkan, dia milik ku dan tak akan boleh terbagi.

•••

Siang ini hesya sungguh bosan, gadis tersebut sedari tadi hanya duduk santai di kursi yang terletak di teras balkon.

Hari ini gadis itu benar benar tengah mendiamkan sang abang, dirinya memutuskan untuk puasa ngomong dengan si abang lelaki nya tersebut. Mungkin kalian juga pernah melakukan hal semacam ini kan?

"Dek, makan. Gue udah beliin ayam rica." lelaki dengan kaos dan celana boxer tersebut menatap hesya dari ambang pintu balkon.

Bukan menjawab namun gadis tersebut malah memasang headset pada kedua telinga nya. Haikal pun hanya menghembuskan nafas nya kasar lalu beranjak pergi.

Abang lelaki nya tersebut sudah benar benar meninggalkan area balkon. Hesya pun mulai melepaskan headset nya.

Dengan tiba tiba dirinya di kejutkan dengan seseorang yang tengah memanjat tembok balkon dengan sangat lihai.

"Zano?" cuit hesya saat melihat lelaki dengan casual outfit nya tersebut.

Hesya pun ikut tersenyum saat lelaki di hadapan nya memberikan lekuk senyum manis nya.

"Kamu sibuk gak?" tanya lelaki berjaket hitam tersebut yang kini tengah berdiri di hadapan hesya.

Di gelengkan kepala nya sebagai jawaban. "Kenapa?" hesya mencoba bertanya.

"Ikut aku yuk." ujar farzano dengan suara lembut nya.

Senyuman hesya makin mengembang. gadis tersebut menganggukkan kepala nya dengan semangat. Duh sang pacar memang paling jago membuat mood hesya kembali membaik.

"Bentar, aku ganti baju dulu." izin hesya yang sudah bangkit dari duduk nya.

"Gak usah make up." tegas farzano mengingatkan gadis nya.

Gadis tersebut pun segera beranjak pergi menuju kamar nya untuk mengganti pakaian nya.

Tak membutuhkan waktu lama hesya untuk mengganti pakaian nya. setelah sudah rapih gadis tersebut pun kembali berjalan menghampiri farzano yang duduk menunggu di teras balkon.

"No, kamu nyamper aku lewat bawah aja ya. Trus nanti kalo abang aku nanya nanya gak usah di jawab." ujar hesya.

"Kalian lagi tengkar ya?" farzano memberikan senyuman nya.

Hesya menarik nafas nya lalu menghembuskan nya secara kesal. Gadis itu menganggukkan kepala nya dengan pandangan mata yang masih fokus menatap mata milik farzano.

"Yaudah cepetan sono." usir hesya sembari mendorong tubuh kekar sang kekasih walaupun tak bergerak sama sekali.

••

Berjongkok, menatap pemandangan yang tersaji di halaman belakang rumah bernuansa hitam putih tersebut.

Gayhan mematikan putung rokok nya. Lelaki tersebut belum mengubah posisi nya yang tengah berjongkok santai menatap pemandangan yang ada di hadapan nya.

"Astaga han, tobat." cibir zean yang di bikin kaget saat memasuki halaman belakang. Melihat sohib nya tersebut tengah berjongkok sembari menyaksikan dua ekor kucing yang sedang gigit menggigit, ya 'anu.

IncognitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang