7. Kesemsem

201 23 6
                                    

Resah hati ini, akibat rindu pada senyum mu. Padahal, kamu baru saja ku kenal tadi.

•••

Setelah menuntaskan semua tugas nya, farzano segera melajukan motor nya menuju ke tempat yang mana selama ini selalu membuat dirinya bahagia, sedikit bisa melupakan masa lalu nya yang kelam.

Motor nya sudah sempurna terparkir di halaman rumah yang bernuansa hitam putih tersebut. Dirinya pun mulai melangkah memasuki rumah tersebut.

Saat sampai di ruang tv, mata nya menangkap ketiga teman nya yang tengah melakukan aktivitas berbeda beda.

Pertama, farzano melemparkan pandangan nya ke arah teman nya yang bernama zean yang tengah memetik gitar yang di pangku nya. Setelah itu, dirinya bisa melihat sang pemilik rumah yang tengah memakai masker wajah sembari menonton film di televisi. Lalu, teman satu nya lagi yang entah lagi ngapain tersenyum senyum sendiri berbaring di atas sofa.

"Udah selesai no?" zean yang tengah memetik gitar nya melemparkan sebuah pertanyaan.

"Udah." jawab farzano seadanya.

Lelaki bertubuh tinggi dengan jaket hitam yang terbalut itu pun melangkah menuju sofa yang terdapat teman nya yang tengah bermaskeran.

"Kenapa tuh bocah?" tanya zano sembari melirik teman nya yang terus tersenyum senyum sembari memeluk bantal sofa.

Zean pun melangkah mendekat ke arah teman nya yang memberikan pertanyaan tersebut saat sudah meletakan gitar nya pada tempatnya.

"Kayak nya otak nya makin geser no." cibir zano sembari mengambil bantal sofa.

Farzano dan zean yang tengah menonton film yang terputar pun di buat terkejut secara tiba tiba saat teman nya yang tengah terbaring di sofa tersebut teriak dan berdiri loncat loncat tidak jelas.

"Gila lo." teriak zean saat kedamaian nya merasa terusik.

"Iya gue di buat gila sama cewek itu." lagi lagi lelaki tersebut tersenyum senyum sendiri.

"Kenapa si lo?" zean yang mulai kesal pun menanyakan sebab akibat mengapa teman nya menjadi seperti orang yang tidak waras.

Dengan cengiran yang lebar lelaki yang memakai kaos oblong berwarna hitam dengan kalung gigi tersebut melangkah mendekat ke arah depan televisi lalu duduk di antara farzano dan zean.

"Kemaren gue ketemu cewek yang ngeberhentiin motor gue di pinggir jalan." gayhan menggantungkan kalimat nya dengan senyuman yang belum juga pudar.

"Selera lo ama psk han?" belum juga gayhan melanjutkan kalimat nya namun zean sudah memotong nya.

"Jingan. Nggak gitu, dengerin dulu cerita gue ampe tuntas." balas gayhan tidak santai.

Lelaki bernama gayhan tersebut pun mulai menceritakan semua nya dari awal hingga akhir. Dan farzano dengan zean pun mendengarkan cerita kawan nya itu dengan seksama.

"Cakepan juga cewek gue." farzano yang sedari tadi diam pun mulai memberikan komentar.

"Ck, jauh lebih cakep gebetan gue pasti nya." balas gayhan tak mau kalah saing.

"Jelas cewek gue lah." zano memekik kembali karena merasa gayhan sudah merendahkan pilihan nya.

"Gebetan gue cantik nya warbiasa no." gayhan bercuit kembali.

IncognitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang