Kegilaan yang Melanda

387 50 6
                                    

Yatta~~ akhirnya selesai~~” Akatsuki merenggangkan tubuhnya.

“Mm, kalau memang sudah... sana pulang...” Gakushū mematikan laptopnya.

Hidoi!! Kau mengusirku?”

“Kalau iya kenapa?”

“Isshh, kau ini...” Akatsuki mengepalkan tangannya.

“Shuu-kun, antarkan saja dia pulang,” ibu Gakushū lelah melihat mereka yang adu mulut.

“Aa, tidak Oba-san, aku bisa pulang sendiri ^ ^”

“Aku memaksa,” senyuman ibu Gakushū lebih mirip senyuman Shinigami.

“Iya, iya. Cepat bereskan barang-barangmu, kuantar pulang,” Gakushū menoleh pada Akatsuki.

Ha-hai’...”

[Gakushū POV]
Dia takut dengan tatapan ibuku ya... wajar saja...

“Aku sudah selesai, ayo” Akatsuki langsung menarik tanganku.

“Jangan tarik-tarik, aku bisa berdiri sendiri..” ya ampun dia ini seperti gadis saja.

Setelah di pamit pada orang tuaku, kami langsung berjalan ke rumahnya. Setelah melewati beberapa rumah, dia masih diam.

“Hei bukannya aku ragu, tapi...  apa kau ini sungguh seorang laki-laki?” Dia malah tidak menjawabku dan sibuk bersenandung ria. Aku tahu lagu yang disenandungkannya, Eien Misui ni Goodbye. Daripada terdiam, aku malah bernyanyi.

“Heee, suaramu indah ya Shuu~~”

(Ya iyalah, kan suaranya itu suara Mamoru Miyano... ok abaikan)

“Tentu saja, aku inikan multitalenta.”

“Hmm, sayangnya kau ini jomblo.”

“Kau sendiri? Banyak tuh gadis yang mendekatimu bahkan memberikan surat cinta segala.”

“Aku tak tertarik dengan mereka. Nah, kita sudah sampai...”

Aku melihat rumah yang cukup besar, lebih besar dari rumahku. “Kalau begitu aku pulang.”

Hai’, hati-hati di jalan~~”

“Hmm,” aku berbalik dan langsung pulang ke rumahku.
[Gakushū POV end]

Beberapa hari kemudian diumumkan akan diadakan UTS, semua siswa mulai fokus untuk ujian mereka. Karna UTS ini juga kejahilan Karma memuncak, tentu saja untuk memanas-manasi dua orang yang akan menjadi saingannya, yaitu Gakushū dan kakak kembarnya sendiri. Dia sudah tahu betapa pintarnya kakaknya itu, bahkan kakaknya itu lebih pintar darinya dalam bidang bahasa Jepang (mapel kelemahan Karma).

Saa, saa, Onii-chan~~ kupastikan kali ini aku menang darimu.”

“Kau terlalu lama 30 menit untuk mendahuluiku, Karma-chan~~” Akatsuki masih sibuk mengetik laporan OSIS di laptopnya.

“Jangan bawa-bawa perbedaan umur kita dan apa-apaan panggilanmu itu?”

“Hee~~ kau sendiri yang menantangku kan, Kar~ ma~ chan~”

Karma sudah tahu kalau usahanya pada kakaknya ini akan gagal, dia berjalan dan berhenti tepat di depan Gakushū.

Nee, nee, Superstar.... kali ini aku akan jadi yang pertama lagi...”

“Hmm, terserahmu Akabane,” Gakushū masih sibuk dengan tugas OSIS yang ada di laptopnya. “Jika kau hanya ingin memanas-manasiku, lebih baik nanti saja, aku masih banyak kerjaan.”

Karma ingin melancarkan aksinya lagi, tapi...

“Karma, jika kau ingin mengganggu kami sebaiknya nanti saja, kami masih banyak kerjaan OSIS yang harus disiapkan sebelum UTS. Jika kau tidak berhenti sekarang, kupastikan nanti malam kau tidur di luar rumah dan tanpa makan malam,” Akatsuki mengancamnya dengan nada membunuh.

Hi-HIDOI YUKI!!” Karma baru ingat kalau ayah mereka sedang ke luar kota, otomatis Akatsuki lah yang memegang kendali rumah.

“Jangan ribut, pergi sana... lebih baik kau ganggu Manami-chan saja..”

“Se-sejak kapan kau memanggilnya dengan nama kecilnya?”

“Hee, mau tahu aja atau mau tahu banget??”

Karma yang dijahili kakaknya sendiri lantas pergi, malas meladeni kakaknya yang mulai gila karna tugasnya sebagai Wakil Ketua OSIS.

“Kau bisa mengusirnya dengan mudah, hmm?”

“Haha, itu mudah saja Shuu, lagipula aku sudah mengenalnya cukup lama.”

“Bukan cukup lama, tapi sangat lama, kalian bahkan sudah bersama sejak di kandungan.”

“Aa, benar juga....” Akatsuki memegang dagunya (pose berpikir).

To be Continued

26 Maret 2020

Me Gustas Tu (Asano x OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang