Hari-hari berlalu, saat ini mereka semua sudah akan lulus dari SMA, Irina dan Karasuma sudah menikah dan memiliki anak yang hampir berumur satu tahun. Nagisa dan Kayano sudah terang-terangan menunjukkan hubungan mereka, Karma sudah hampir bisa meyakinkan orang tua Okuda tentang hubungan mereka, Isogai yang bekerja paruh waktu sesekali dibantu oleh Kataoka, Maehara sudah tobat dan menetapkan hatinya pada Okano.
"Jadi, Yuki... Perusahaan dipegang paman tertuamu. Maaf aku tidak bisa mengambil alih perusahaan," Gakushu saat ini ada di kamar Akatsuki, dia sudah menceritakan semua yang terjadi selama Akatsuki koma dulu, butuh waktu lama agar pikiran Akatsuki benar-benar tenang.
Akatsuki yang berbaring dengan paha Gakushu sebagai bantalnya menatap Gakushu penuh arti. "Tak masalah, tapi kau juga sudah belajar berbisnis kan? Lalu bagaimana denganmu?"
"Aku akan memulai semua dari awal, saat ini memang aku sudah memiliki cukup uang dari investasi dini, aku akan membuat perusahaanku sendiri. Karena itu, belajarlah mengurus sekolah, aku tidak pandai mengurus sekolah, aku yakin Kunugigaoka akan lebih bagus jika kau yang memegangnya..." Gakushu mengusap pelan rambut merah Akatsuki. Akatsuki jadi terdiam dan menunjukkan ekspresi sedih.
"Hn? Ada apa Yuki? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" Gakushu menghentikan usapannya sejenak.
"Shuu, sejak koma dulu, aku sesekali menjalani pemeriksaan dan..." Akatsuki menggantung kalimatnya.
"Dan?" ulang Gakushu.
Akatsuki memejamkan matanya, tak berani melihat wajah Gakushu, "Dan diagnosaku itu... Aku akan sangat sulit memiliki keturunan. Jadi... apa kau tetap mau denganku walau hanya kemungkinan kecil kau akan punya anak dariku?"
Gakushu mengerjapkan matanya beberapa kali dan tersenyum, "Tak masalah... Anak hanya pelengkap kebahagiaan. Bersamamu saja aku sudah bahagia, Yuki... Jangan takut aku meninggalkanmu hanya karena kau tidak bisa mengandung... Masalah anak, kita bisa mengadopsinya, tak peduli jika tidak dari gen kita, asalkan dididik dengan baik dia pasti bisa sebaik kita," Gakushu mencium dahi Akatsuki.
Akatsuki membuka matanya dan menatap iris violet Gakushu, matanya mulai berair dan dia menangis. Gakushu mengusap lembut ujung mata Akatsuki dan memeluknya, menyalurkan kehangatan dan kesungguhan ucapannya.
"Kau wanita yang hebat, jangan berpikir kau tidak sempurna hanya karena tidak bisa mengandung, tak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini.
Kita akan menyempurnakan satu sama lain. Sudah kukatakan kalau aku milikmu dan kau milikku kan... Jika kita bersama maka semua akan terasa sempurna... Itulah janjiku padamu, Yuki..." Gakushu meneguhkan hatinya.
Akatsuki menenggelamkan wajahnya di dada Gakushu, mencoba mendengar detakan Gakushu untuk dirinya, mencari kebenaran dalam ucapan lelaki itu.
"Hiks... Arigatou... Arigatou... I love you..." bisik Akatsuki sambil tersedu.
"I love you too, my love..." balas Gakushu.
Gakushu tetap memeluknya sampai suara dengkuran halus terdengar, Akatsuki sudah tertidur. Gakushu membaringkannya perlahan dan ikut berbaring di sebelah Akatsuki, lengannya dijadikannya bantal untuk Akatsuki. Dia menatap wajah damai dan manis Akatsuki saat tertidur.
'Ya ampun, dia ini manis sekali... Pantas saja Karma selalu mengancamku untuk tidak melakukan apa-apa padanya. Ugh... Jika seperti ini apa aku tahan empat tahun lagi?' batin Gakushu.
'Seharusnya aku yang berterimakasih padamu, kau tetap menungguku walau aku melupakanmu, kau tetap mencintaiku walau aku pernah berpacaran dengan gadis lain, kau tetap melindungiku walau harusnya aku yang melindungimu, kau mau memberikan segalanya padaku walau aku tidak pernah memberikan apa pun padamu,' batinnya lagi.
"Arigatou, i love you... My love..." bisik Gakushu lalu mengecup singkat bibir merah Akatsuki.
To be Continued
23 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Gustas Tu (Asano x OC)
Hayran Kurgu"Me gustas tu" berasal dari bahasa Prancis yang berarti "Aku menyukaimu", Me Gustas Tu juga merupakan judul lagu Gfriend. Asano Gakushū dan Akabane Karma kembali bersaing di SMA Kunugigaoka. Di tahun kedua mereka, kembaran si Setan Merah datang dan...