"Jadi, kalian nanti mau menginap atau pulang ke rumah kalian?" tanya Akatsuki, saat ini mereka sedang bersantai sejenak karena baru saja makan.
"Memangnya mereka mau tidur dimana?" Karma menepuk jidatnya, tak habis pikir dengan kakaknya ini.
"Memangnya di rumah kalian ini tidak ada kamar tamu?" tanya Sugaya.
"Tidak. Rumah ini memang besar, tapi besar karena keperluan mereka. Lantai atas hanya bisa dilalui dengan satu tangga dan disebut 'sayap kanan', di atas hanya ada kamar dan ruang kerja ayah dan Yuki. Seperti yang kalian lihat kalau perpustakaan ada pintu yang di atas, itu bisa di akses dari atau ke sayap kanan, karena itu perpustakaan, dapur dan ruangan di lantai atas Yuki yang membersihkan.
Jika diperhitungkan... 1/4 bagian rumah ini untuk perpustakaan. 1/4 untuk kamar, ruang kerja, laboratorium ibuku dan gudang senjata. 1/4 untuk ruang makan, ruang tamu dan dapur. Lalu 1/4 untuk ruang rapat dan ruang dansa. Jadi... tidak ada kamar tamu atau semacamnya," jelas Karma.
"GUDANG SENJATA DAN RUANG DANSA?!" teriak mereka.
"Wajar saja, Ji-san dan Yuki adalah tentara, Ji-san juga sering menjadi tuan rumah untuk acara formal," Gakushu menyesap kopi yang tadi dibuatkan Akatsuki.
"Jadi... bukannya dari dulu kalian tinggal disini, tapi kan ayah kalian baru-baru ini saja menjadi Jenderal?" tanya Nagisa bingung.
"Kakek kami, ayahnya ayah kami juga seorang tentara yang hebat, saat kami lahir tak lama kemudian beliau meninggal, karena itulah mansion ini menjadi milik ayah kami karena ayah kami anak tunggal. Bentuk mansion ini memang begini sejak awal, karena itulah ada gudang senjata dan perpustakaan kami cukup besar..." Akatsuki menjelaskan hal itu.
"Jadi rumah warisan ya..." gumam Kayano.
"Sepertinya kami pulang saja, tidak enak juga meninggalkan keluarga kami, terutama Nagisa..." ujar Isogai.
"Eh? Memangnya kenapa denganmu Nagisa-kun? Apa orangtuamu sakit?" Akatsuki jadi panik.
"Bu-bukan... etto, sebenarnya ayah dan ibuku dulu bercerai, tapi setelah hari kelulusan kemarin mereka menikah lagi..." Nagisa ikut panik karena melihat Akatsuki panik.
"Entah kenapa rasanya aku jahat sekali ya... Pertama membuat pernikahan orang batal, kedua mengacaukan pernikahan orang, ketiga malah membuat sang anak jauh dari keluarganya..." gumam Akatsuki sedikit kuat.
"Haha... kau baru sadar kau ini kejam?" Kayano tak tahan untuk tertawa.
"Urusai E-0 forever..." Akatsuki melemparkan tisu yang sudah dibolakannya.
"Hidoi!! Jangan karena punyamu itu besar kau jadi meledekku!!" Kayano melempar kembali tisu tadi.
"Fufufu.. aku tak menyangka Nagisa-kun mau denganmu~~" ledek Akatsuki lagi.
"Tentu saja!! Nagisa itu tidak mesum seperti Asano-kun!!" teriak Kayano.
"Jangan libatkan kami dalam perkelahian kalian!!" ujar Nagisa dan Gakushu serentak, Akatsuki dan Kayano jadi terdiam.
"Aahh, aku mau mencuci piring saja..." Akatsuki mengangkat beberapa piring dan membawanya ke dapur, Karma dan Gakushu membantunya mengangkat piring yang lain.
"Apa perlu kami bantu?" tanya Okuda.
"Tidak perlu, kami sudah terbiasa melakukannya," jawab Akatsuki.
Setelah beberapa saat, mereka kembali dan menyusun piring itu di tempatnya yang ada di ruang makan itu.
"Ayo kita latihan~~" ajak Karma.
Mereka pergi ke halaman belakang rumah dan mendapati semacam dojo disitu.
"BAHKAN ADA DOJO!!" teriak anak kelas 3-E.
"Tak heran sih Karma bisa sangat pandai beladiri..." Irina sekilas memuji murid merahnya itu.
"Tapi tidak sehandal mereka..." Karma menunjuk dua sejoli merah-jingga yang ada di depan mereka.
Mereka mulai berlatih seperti dulu, sampai beberapa hari kegiatan mereka seperti itu, setelah makan siang mereka akan berlatih dan mendapatkan pelajaran singkat dari Gakushu maupun Akatsuki mengenai kelemahan mereka dan bagaimana cara mengatasi atau menutupi kelemahan mereka.
Saat ini sudah tanggal 10 Desember, lima belas hari sebelum pertarungan yang asli jika saja Hakuei benar-benar serius untuk menghancurkan kedua keluarga itu.
"Jadi, bagaimana mantanmu itu, Asano-kun?" tanya Kimura.
"Menghilang entah kemana. Aku sudah meminta Ritsu-san untuk melacaknya terutama di tempat yang biasa dia singgahi, tapi sampai sekarang masih belum bisa ditemukan," jawab Gakushu.
"Akatsuki-san mengatakan kalau dia akan membuat metode beladiri baru, kau tahu apa yang mau dilakukannya Karma?" tanya Nagisa pada sahabat merahnya itu.
"Entahlah... Aku juga tidak tahu..." Karma menjawab si biru.
Lalu Akatsuki masuk ke dojo dengan membawa tiga pipa besi yang berwarna hitam dan hanya memiliki panjang 30 cm. "Mulai sekarang, kita latihan dengan ini..." ujarnya.
Mereka semua melihat tiga tabung hitam sepanjang 30 cm di tangan Akatsuki. "Jangan bilang kau mau pakai itu!" ujar Karma.
"Itona-kun, Akari-chan, tangkap!" Akatsuki melempar kedua tabung untuk mereka berdua.
"Apa ini?" Itona memutar ujung tabung itu dan voila.... Tentakel merah yang cukup besar dan panjang keluar dari tabung itu.
"TENTAKEL!!" pekik mereka.
"Yap, sebagai mantan pengguna tentakel, mereka akan menyerang kalian dengan itu dan kalian akan melawan mereka. Satu lagi akan digunakan Manami-chan untuk penelitian serum yang akan menetralkan tentakel, apa ada pertanyaan?" tanya Akatsuki.
"Darimana kau dapat ini?" tanya Kayano.
"Ibuku yang menciptakan itu, Akari-chan. Awalnya untuk Karma pakai melawan Korosensei hanya saja Karma menolak memakai itu," jawab Akatsuki.
"Oh, souka.." gumam Kayano.
Mereka mulai berlatih dan saat H-5 hari natal, pasangan Asano dan kepala keluarga Akabane menghilang. Hal itu membuat Gakushu dan Karma semakin membuang sikap kekanakan mereka dan mulai menjadi kepala keluarga mereka. Anak kelas 3-E dan pasangan Karasuma mengerti perubahan sikap mereka dan semakin bertekad untuk menyelamatkan orangtua duo rival itu.
Tapi... Apa mereka yakin bahwa orangtua Gakushu dan ayah Karma masih hidup? Entahlah... Mereka hanya akan berusaha walau kecil kemungkinannya, sama seperti sebelum kelas 3-E bermain survival bunuh atau selamatkan Korosensei. Saat ini mereka akan benar-benar bermain survival dengan pasukan Hakuei, Gakushu bahkan sangat ingin membunuh gadis yang notabenenya mantan pacarnya.
Bagaimana dengan Akatsuki? Dia mengurung dirinya di kamar dan hanya Gakushu yang boleh memasuki kamarnya. Apa yang terjadi padanya? Hanya Gakushu lah yang tahu keadaan tunangannya itu. Karma juga sudah sepenuh hati menerima Gakushu sebagai pasangan Akatsuki, karena baginya sekarang adalah keselamatan dan kebahagiaan Akatsuki.
To be Continued
18 Mei 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Me Gustas Tu (Asano x OC)
Fanfiction"Me gustas tu" berasal dari bahasa Prancis yang berarti "Aku menyukaimu", Me Gustas Tu juga merupakan judul lagu Gfriend. Asano Gakushū dan Akabane Karma kembali bersaing di SMA Kunugigaoka. Di tahun kedua mereka, kembaran si Setan Merah datang dan...