A/N: Saya bingung mau ngasih judul apa, hehe...
Akatsuki terbangun dengan rasa hangat, tentu saja hangat karena dia tidur di pelukan Gakushū. Wajah Akatsuki memerah dan perlahan dia melepaskan pelukan Gakushū, Gakushū yang merasakan ada pergerakan langsung terbangun.
"Ohayou~~ sudah baikan?" tanya Gakushū dengan senyuman ramahnya.
"U-um... Bi-bisakah kau lepas pe-pelukanmu?" Akatsuki menatapnya dengan wajah yang masih merah.
"Hee~~ bukannya kau suka ya??"
Blusshh... Wajah Akatsuki semakin merah.
"Lagipula ini masih jam lima, belum ada juga yang bangun, tidurlah lagi..." Gakushū mengusap pipi Akatsuki.
"A-aku mau mandi..." ujar Akatsuki pelan.
Gakushū menghela napasnya, "Baiklah, ayo..." Gakushū sudah berdiri dan mengambil baju Akatsuki.
Akatsuki menutupi tubuhnya dengan selimut. "A-aku bisa pakai sendiri..." Akatsuki mengambil bajunya. "Berbalik..."
"Iya, iya..." Gakushū membalikkan badannya. "Lagipula untuk apa kau malu jika aku sudah beberapa kali melihat tubuhmu?"
"Te-tetap saja aku malu..." Akatsuki menepuk pundak Gakushū. Gakushū menghadapnya dan membereskan futon itu.
"Ayo kutemani...." ujar Gakushū.
"Aku bisa mandi sendiri..." Akatsuki tak berani menatap Gakushū.
"Tapi tetap saja kan? Sudahlah jangan berdebat lagi..." Gakushū membuka pintu itu. "Tunggulah di depan gedung," Gakushū langsung ke tendanya dan mengambil baju ganti dan peralatan mandi.
Gakushū dan Akatsuki pergi ke tempat yang memang disepakati untuk tempat mandi. Wajah Gakushū dan Akatsuki memerah walau mereka saling membelakangi.
"Jangan coba-coba mengintip!" ancam Akatsuki.
"Jika aku bisa melihat seluruhnya nanti, untuk apa sekarang aku mengintip?" tanya Gakushū mencoba acuh.
Keduanya saling diam dan terdengar suara isakan Akatsuki. Gakushū sedikit khawatir dengannya tapi tetap menahan dirinya untuk tidak berbalik.
"Shuu... Apa yang ...hiks... harus kukatakan pada Karma? ...hiks... Apa dia akan marah?" perkataan Akatsuki sedikit terpotong-potong karena isakannya.
"Dibandingkan marah, dia akan lebih kepada sedih. Kau tahu dia tidak suka kalau kau yang menanggung semuanya sendiri," jawab Gakushū.
"Aku ...hiks... kakak yang payah..." tangisan Akatsuki semakin kuat. Untungnya mereka jauh dari gedung kelas 3-E, jadi tangisannya tidak akan terdengar sampai sana.
"Kau tidak payah sama sekali..." Gakushū semakin khawatir karena tangisan Akatsuki.
"Aku ...hiks... bahkan tidak bisa ...hiks... melindungi adik-adikku..." Akatsuki semakin menyalahkan dirinya.
Kesabaran Gakushū sudah habis, dia menarik tangan Akatsuki membuat gadis itu menghadapnya, lalu dia memegang kedua pipi gadis itu.
"Kau sama sekali tidak payah... Kau ini perempuan, seharusnya kaulah yang dilindungi bukan kau yang melindungi. Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri, mau bagaimana pun juga mereka tidak bisa hidup lagi dan mereka akan menyesal meninggalkanmu seperti ini.
Biarkan mereka tenang di alam sana, Yuki. Kau sudah melakukan semaksimal mungkin, hiduplah dengan bahagia, jangan dengan rasa bersalah seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/214985043-288-k445797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Gustas Tu (Asano x OC)
Fanfiction"Me gustas tu" berasal dari bahasa Prancis yang berarti "Aku menyukaimu", Me Gustas Tu juga merupakan judul lagu Gfriend. Asano Gakushū dan Akabane Karma kembali bersaing di SMA Kunugigaoka. Di tahun kedua mereka, kembaran si Setan Merah datang dan...