Keesokan paginya, tiba-tiba Akabane Kurama dan pasangan Asano datang ke penginapan mereka.
Kebetulan mereka semua ada di ruang berkumpul, mereka menatap heran kedatangan ketiga orang tersebut.
Akatsuki, Karasuma dan Irina refleks langsung berdiri dan menghampiri mereka dan membungkuk hormat pada Kurama.
"Selamat datang, Jenderal Akabane. Ada keperluan apa Anda datang kemari?" Akatsuki mulai keringat dingin, takut ada laporan dia melalaikan tugasnya dan malah bermain-main.
"Ahahaha, kau sangat lucu jika seperti ini, Yuki. Tenang saja tidak ada laporan aneh tentangmu kok. Aku, Gakuhou dan istrinya kemari hanya ingin membahas hubunganmu dengan Gakushū~~" Kurama mencubit kedua pipi anak gadisnya itu.
"H-HAH?!" Akatsuki tentu saja terkejut karna saat ini Kurama memakai seragam militer lengkap.
Kurama menjauhkan tangannya dari pipi anak gadisnya itu. "Jadi, Gakushū... Ayo pergi.."
"Cho-chotto matte, Otou-san. Otou-san mau apa lagi kali ini? Dan kenapa malah berpakaian militer lengkap?? Bukannya Otou-san akan rapat satu setengah jam lagi??" Akatsuki sudah tahu tujuan ayahnya itu dan dia berniat menggagalkannya.
"Kau ini selalu tahu rencanaku dan selalu saja ingin menggagalkannya. Tapi, kali ini kau tidak bisa mengelak lagi, Yuki. Aku dan Gakuhou juga sudah sepakat," Kurama menatapnya.
"Lagipula ini terlalu cepat, Otou-san sendiri juga tahu seberapa berbahayanya misiku kali ini kan? Bagaimana kalau--"
"Jangan khawatir, misimu kali ini berhubungan dengan kami. Bukankah itu artinya kalian bisa saling menjaga? Anakku itu bukanlah orang yang lemah, Yuki," Gakuhou mengelus pelan pucuk kepala calon menantunya itu.
"Tck, terserah kalian saja..." Akatsuki pergi ke kamarnya, mengganti bajunya dan membawa tas kecilnya. Lalu ia melirik Gakushū yang juga sudah bersiap.
"Bukankah terlalu cepat?" Gakushū menghampiri mereka.
"Aku tidak ikut urusan orang tua.." Karma masih duduk santai.
"Karasuma, jaga mereka ya..." Kurama menepuk bahu bawahannya itu.
"Siap Jenderal," Karasuma memberi hormat singkat.
Kurama, pasangan Asano, Gakushū dan Akatsuki pergi meninggalkan mereka.
"Apa maksudmu urusan orang tua?" Maehara nampak bingung.
"Kisah yang klise, dimana ada dua orang yang bersahabat dan memiliki anak pertama yang berbeda jenis kelamin, lalu menjodohkan anak mereka itu sejak kecil, mengikat kedua orang itu dalam takdir yang tidak mungkin bisa mereka tolak demi orang tua," Karma menjelaskan dengan tidak jelas.
"Maksudmu... MEREKA MAU BERTUNANGAN??" Maehara berteriak.
"Yap.. sayang sekali Maehara, kau sudah ditikung bahkan sejak sebelum kau mengenal kakakku," Karma menepuk bahu Maehara membuatnya bersabar.
Tapi bagi Maehara itu seperti Karma meledeknya dengan telak.
"Lagipula, mana mau aku punya abang ipar sepertimu.."
Jleb... Kata-kata yang sudah diduganya akhirnya keluar juga.
————————————
Saat ini, mereka berlima sudah ada di restoran yang cukup mewah dan mereka ada di ruangan khusus yang entah kapan dipesan oleh Kurama.Mereka makan dengan tenang, lebih tepatnya canggung. Sampai Kurama membuka suara...
"Jadi, Gakushū-kun, kudengar dari Karma kalau kau sudah mengingat masa kecil kalian. Jadi, kau pasti tahu masalah perjodohan kalian kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Gustas Tu (Asano x OC)
Фанфик"Me gustas tu" berasal dari bahasa Prancis yang berarti "Aku menyukaimu", Me Gustas Tu juga merupakan judul lagu Gfriend. Asano Gakushū dan Akabane Karma kembali bersaing di SMA Kunugigaoka. Di tahun kedua mereka, kembaran si Setan Merah datang dan...