Sekarang sudah tanggal 3 Maret, Gakushu duduk di samping ranjang rawat Akatsuki sambil memegang tangan berinfus gadis itu.
"Yuki... Sudah lewat dua bulan lho kau tidur terus... Kau tidak berencana untuk bangun, hmm?" Gakushu berbicara pada gadis yang belum bangun itu.
"Ennnghhh," Akatsuki mengerang pelan dan membuka matanya. "Shuu..." gumamnya.
"Yuki! Syukurlah..." Gakushu langsung menekan tombol yang ada di atas ranjang gadisnya.
Perawat dan dokter langsung masuk ke kamar gadis merah itu, Gakushu memberi ruang untuk pemeriksaan yang mereka lakukan sambil mengirim pesan pada ayahnya dan kembaran gadis itu. Setelah itu sang dokter mencatat sesuatu di buku catatan pasiennya dan mendekati Gakushu.
"Anda keluarganya?" tanya dokter itu.
"Saya tunangannya, sensei...." jawab Gakushu.
"Dari datanya, dia koma selama lebih dari dua bulan, sebaiknya jangan ajak dia berbicara hal yang berat dulu, nanti akan ada yang mengantarkan makanan untuknya, usahakan dia tidak berpikir keras. Permisi..." dokter itu lalu keluar diikuti oleh para perawat.
Gakushu kembali mendekati ranjang Akatsuki dan mengecup dahi gadis itu. "Syukurlah kau siuman..."
"Memangnya berapa lama aku koma?" Akatsuki nampak heran.
"Sudah lebih dari dua bulan, sekarang tanggal 3 Maret," Gakushu mengusap surai merah gadis itu.
"Apa! Ugh, lama juga ya... Bisakah kau naikkan bagian kepala ranjang ini?" pinta Akatsuki.
Gakushu menurutinya, sekarang Akatsuki bisa melihat Gakushu dengan jelas. "Jadi, bagaimana dengan Hakuei dan bawahannya?" Akatsuki langsung ke intinya.
"Hei... Kau ini baru bangun dan langsung menanyakan hal itu. Kau tidak mau menanyakan kabarku dan Karma dulu?" Gakushu malah bertanya dengan ketus.
"Maaf saja Tuan, melihatmu disini itu artinya kau baik-baik saja dan butuh sebuah keajaiban untuk membuat Karma tidak baik-baik saja. Jawab saja pertanyaanku..." Akatsuki kembali ke sikap menjengkelkannya.
"Hakuei menjadi debu dan bawahannya saat ini ditahan. Tak ada yang terluka serius, ayahku dan ayahmu juga sudah baik-baik saja, ibuku sudah tidak syok lagi dan sudah menjengukmu beberapa hari belakangan ini. Memang butuh waktu lama untuk ibuku kembali normal setelah melihat pertempuranmu dengan Hakuei waktu itu..." Gakushu menggenggam tangan gadis itu.
"Aku jadi tidak enak pada ba-san... Apa dia masih mau menerimaku?" Akatsuki sedikit menundukkan wajahnya.
"Tentu saja, setelah beberapa kali penelitian saat kau koma, kau terbukti sudah tidak memiliki sel tentakel itu. Ibuku juga memaklumi alasanmu menanamkan sel itu..." Gakushu mengusap kepala Akatsuki.
"Souka... Yokatta ne~~" Akatsuki tersenyum manis padanya. "Shuu... Bisakah kau duduk di sampingku?"
"Aku kan sudah di sampingmu," jawab Gakushu sedikit ragu.
Akatsuki langsung merengut, "kau ini... Maksudku benar-benar di sampingku.."
"Baiklah... Jangan merengut begitu, nanti kucium lho~~" Gakushu naik ke ranjang Akatsuki dan duduk di sampingnya.
"Tck, aku ini baru siuman dan kau mengatakan hal yang seperti itu..." Akatsuki menyandarkan kepalanya di bahu Gakushu.
"Kau suka sekali ya bersandar padaku.." sindir Gakushu.
"Hmm? Aku hanya suka saja, terutama karena wangi oriental dari parfummu," Akatsuki memejamkan matanya. "Tapi tentu saja aku juga sedikit takut kalau lama-lama menempel padamu.." lanjut Akatsuki.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me Gustas Tu (Asano x OC)
Fanfic"Me gustas tu" berasal dari bahasa Prancis yang berarti "Aku menyukaimu", Me Gustas Tu juga merupakan judul lagu Gfriend. Asano Gakushū dan Akabane Karma kembali bersaing di SMA Kunugigaoka. Di tahun kedua mereka, kembaran si Setan Merah datang dan...