Awal Februari, Karma dan Okuda menikah, mengganti nama gadis itu menjadi Akabane Manami. Saat lempar bunga, Kayano lah yang mendapat bunganya.
"Kutunggu undanganmu, Akari!!" sahut Akatsuki.
"Iya, iya... Awal musim semi nanti ya..." Kayano menanggapinya dengan sedikit memerah.
"Yo, bagaimana kabar kedua keponakanku ini," Karma memeluk Akatsuki dari belakang.
"Hmm, baik-baik saja, bulan ini mungkin mereka akan menyapamu, Ka~ru~ma~chan~" goda Akatsuki.
"Mou, berhentilah memanggilku begitu," Karma mencubit kedua pipi Akatsuki yang tembam itu.
"Ekhem.." Gakushu berdeham dari samping mereka.
"Tcih, jauh-jauhlah kau lipan busuk!!" Karma masih belum mengampuni sikap Gakushu.
"Apa maksudmu Setan Merah!!" Gakushu tak terima dipanggil lipan busuk.
"Aku tidak suka kakakku dan bayi-bayinya dekat-dekat dengan lipan busuk sepertimu!" Karma berdiri di antara Akatsuki dan Gakushu.
"Hei, aku ini ayah dari anaknya, sialan!!" Gakushu tak tahan untuk mengumpat Karma.
Untungnya Nagisa langsung menengahi mereka dan menarik Karma menjauh dari Akatsuki dan Gakushu.
"Ne, Yuki, ayahku memintamu kembali menjadi guru di Kunugigaoka. Dia bilang dia mau bermain dengan cucu-cucunya," Gakushu memeluk pinggang Akatsuki dari samping.
"Hah? Maksudnya aku jadi kepala sekolah? Aku belum sanggup..." Akatsuki sedikit merajuk.
"Jadi?" Gakushu menatapnya.
"Hmm, paling cepat saat nanti usiaku 30 tahun, saat ini aku masih mau menikmati masa bebasku," ujar Akatsuki.
"Aku mau mengajar kelas E lagi... Oh iya, selama setahun lalu tidak ada yang masuk kelas E 'kan?" Akatsuki ingat saat dia mengundurkan diri tidak ada kelas E, semua murid menjaga prestasi dan sikap mereka.
"Mungkin karena kau tidak ada, jadinya mereka tak mau jatuh ke kelas E," canda Gakushu.
"Tcih, ada-ada saja kau ini..." Akatsuki tertawa pelan.
Hari-hari berlalu, tibalah hari manis yang biasa disebut Valentine Day. Gakushu berangkat kerja dan disaat itulah Akatsuki membuat coklat.
Semenjak bulan Januari, Gakushu memang sering pulang sebelum matahari terbenam. Hari ini juga, dia bahkan langsung dihadiahi sekotak coklat oleh Akatsuki.
"Hehehe... Kau dapat coklat dari bawahanmu hari ini?" tanya Akatsuki sambil memberikan coklatnya.
"Ya, banyak malah. Tapi aku tahu kau akan membuat coklat, jadi aku belum memakan satupun coklat dari mereka..." Gakushu menerima coklat itu dan langsung memakannya.
"Mm, enak seperti biasanya. Aku heran, kau bahkan masih bisa membuat coklat walau sudah saat-saat terakhir mengandung..." Gakushu mengusap perut Akatsuki yang menggembung.
"Tentu saja, mereka tidak menyusahkanku, jadi tak ada salahnya membuatkanmu coklat, aku tidak mau kau memakan coklat buatan wanita lain disaat aku tidak membuatkanmu coklat..." Akatsuki mempoutkan bibirnya.
"Kau ini sangat manis..." Gakushu mencubit pipi tembam Akatsuki.
Gakushu menghabiskan coklat buatan Akatsuki dan menyimpan coklat yang lain ke kulkas, "lagipula coklat dari bawahanku hanya coklat formal, mereka memberikan coklat pada teman terdekat mereka dan pada atasan mereka."
Akatsuki hanya tersenyum manis mendengar Gakushu, tapi saat hendak bangkit dari kursi makan...
"Ouch... Shuu... Shuu... Ittai..." Akatsuki memegangi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Gustas Tu (Asano x OC)
Fanfiction"Me gustas tu" berasal dari bahasa Prancis yang berarti "Aku menyukaimu", Me Gustas Tu juga merupakan judul lagu Gfriend. Asano Gakushū dan Akabane Karma kembali bersaing di SMA Kunugigaoka. Di tahun kedua mereka, kembaran si Setan Merah datang dan...