Jika kalian kira Yena akan pulang ke rumah setelah berpamitan dengan Baekhyun beberapa menit lalu maka kalian salah. Gadis itu hanya membual ketika dirinya ingin pulang, karena Yena hanya ingin terbebas dari Baekhyun."Seharusnya kau datang bersama calon suamimu itu." Itu Hana sahabat Yena sejak taman kanak-kanak. Mendengar bahwa sahabatnya itu akan segera menikah membuatnya senang tidak karuan, rasa penasarannya yang begitu mendarah daging sudah di ungkapkannya sejak semalam dirinya saling berbalas chat bersama Yena. Tapi sayangnya gadis itu tak mengatakan apapun sebagai penjelasan lebih lanjut. Hanya mengatakan bahwa pria itu idiot karena terlalu banyak mengumbar senyum.
"Aku bahkan baru saja meninggalkannya dan pergi ke sini menemuimu." Jawabnya yang kelewat santai.
PLETAKK
"Aww.. Yak!!" Yena mengaduh kesakitan untuk yang kedua kalinya.
"Kau ini kenapa sangat kejam padanya sih ?"
"Kenapa kau memukulku ? Sudah dua kali aku di pukul di tempat yang sama hari ini kau tahu." Kesal Yena sambil mengusap-usap kepalanya yang mungkin sebentar lagi akan meninggalkan bekas benjolan yang besar di sana.
"Siapa namanya ? Kau belum memberitahuku namanya semalam."
"Untuk apa kau tahu namanya ? Lagipula dia bukan pria yang menarik."
"Yak!! Bagaimana kau tahu kalau dia bukan pria yang menarik ?"
"Terlihat jelas dari perilakunya yang tidak asik, bahkan dia terlalu sering mengumbar senyum bodohnya seperti orang idiot." Cibirnya.
"Hati-hati dengan ucapanmu. Jika nanti kau jatuh cinta dengannya kau baru tahu rasa."
"Tidak dan tidak akan pernah." Tegas Yena.
☕☕☕
Baekhyun berjalan pelan memasuki rumah orang tuanya. Beberapa waktu lalu ibunya itu menelpon memintanya untuk datang. Dan di sinilah kini dirinya berada, rumah yang sudah jarang dirinya singgahi semenjak beberapa bulan lalu telah memiliki apartementnya sendiri.
"Kau sudah datang ? Bagaimana kencanmu dengan Yena ? Apa berjalan lancar ?"
Baekhyun diam sejenak, ibunya itu terlalu menyukai gadis calon istrinya sekalipun sikapnya teramat kasar pada orang lain, entahlah ibunya memang amat menyukai Yena sejak pertama mereka bertemu.
"Semua baik-baik saja ibu." Jawab Baekhyun tersenyum hangat.
Berbohong demi kebaikan itu bukan hal yang salah kan ? Lagipula sekalipun dirinya belum begitu yakin dengan putusannya menikahi Yena tapi setidaknya Baekhyun tidak pernah menjelek-jelekkan gadis itu pada orang lain terutama pada orang tuanya. Karena Baekhyun yakin dirinya mampu mengubah calon istrinya itu menjadi lebih baik lagi nantinya.
"Ibu, apa ayah ada di ruang kerjanya ?" Tanya Baekhyun.
"Ayahmu itu sudah berada di ruang kerjanya sejak pagi tadi. Baekhyun, tolong bujuk ayahmu untuk keluar , kita makan siang bersama, hm ?"
Baekhyun tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
-----
Tok
Tok
Tok
Ceklek
"Ayah ?"
"Oh Baekhyun, kau di sini ? Kapan kau datang ?" Tanya ayahnya itu seraya melepas kacamatanya dengan berjalan menuju sofa di sana.
"Apa semua baik-baik saja ?" Ada raut kekhawatiran di wajah Baekhyun ketika melihat ayahnya itu tampak frustasi di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [ TAMAT ]
Fanfictiona true meaning of love that taught me to keep choosing you forever