"Hai sayang!!" Teriak Chanyeol senang sambil membawa 1 kantong plastik di tangannya."Tidak bisakah kau tidak berisik ? Masih banyak pelanggan di sekitarmu bodoh. " umpat Hana yang justru mengundang kekehan kecil dari Chanyeol.
Pria itu kelewat bahagia ketika ia berada di dekat Hana. Setelah beberapa menit lalu dirinya mengantarkan Kai pulang, pria tinggi itu memutar mobilnya membeli beberapa makanan kesukaan kekasihnya itu dan juga sebotol soju.
Chanyeol membantu Hana untuk menutup cafenya. Membersihkan beberapa meja dan mengangkat kursi-kursi itu ke atas Meja dan menyapu. Sedangkan Hana mencuci sisa-sisa piring dan juga cangkir yang masih kotor. Setelah selesai keduanya saling duduk berhadapan di salah satu meja pelanggan di sana, yang sengaja Chanyeol tak menaikkan kursinya.
"Woah tteopokki" Hana terlihat senang setelah Chanyeol membuka plastik makanan yang di belinya tadi ke atas meja.
"Aku tahu kau merindukan tteopokki buatan bibiku." Hana terkekeh dan langsung melahap kue beras itu ke dalam mulutnya yang sedari tadi sudah gatal ingin makan.
Chanyeol menegak habis soju yang di tuangkan pada gelas kecilnya sambil melihat Hana senang.
"Apa Kai masih bekerja paruh waktu ?" Tanya Chanyeol membuka topik obrolannya.
Hana yang masih asik melahap tteopokki itu hanya mengendikkan bahunya tidak tahu.
Melihat kekasihnya menjawab tidak tahu Chanyeol hanya bisa menghela nafasnya kasar. Jujur saja ia merasa khawatir melihat Kai beberapa waktu lalu, karena pria Kim itu tampak lelah dan itu terlihat jelas dari lingkar hitam matanya yang mulai tampak. Chanyeol hanya merasa khawatir dengan keadaan Kai , jika benar pria itu kembali mengambil pekerjaan paruh waktu maka itu mengkhawatirkan. Karena Kai termasuk orang yang pekerja keras.
Kejadian beberapa tahun lalu mungkin bisa kembali terulang saat Kai di rawat di rumah sakit karena masalah tulang dan juga kelelahan bekerja. Dan Chanyeol sangat takut itu terjadi lagi.
Melihat kekasihnya itu melamun sambil memainkan gelasnya Hana langsung paham jika Chanyeol kini sedang memikirkan Kai.
"Jangan terlalu di pikirkan." Suara Hana yang lembut membuat Chanyeol langsung tersadar dari lamunannya.
"...aku percaya pada Kai. Dan kau juga harus mulai percaya padanya. Semua akan baik-baik saja." Ucap Hana di selingi senyuman hangat menatap Chanyeol. Dan pria Park itupun pada akhirnya menganggukkan kepala setuju dan membalas tersenyum.
Keduanya kini kembali terdiam menikmati suasana romantis yang mereka ciptakan sendiri. Dengan pemandangan jalanan kota di malam hari menatap banyaknya kendaraan yang berlalu lalang dan juga beberapa orang-orang yang melewati cafenya dengan raut wajah yang berbeda-beda. Semakin membuat suasananya sendu tapi romantis.
Terlebih lagi Chanyeol juga memutar lagu romantis sebagai pengiringnya.
"Apa kau bertemu Baekhyun hari ini ?" Tanya Hana tiba-tiba teringat akan Baekhyun.
"Baekhyun ? Ani.. kenapa memang ?"
Hana berdecak sekilas lalu melipat tangannya di depan dada sambil mengingat kembali ekspresi panik pria Byun itu beberapa waktu lalu.
"Tidak ada.. dia tadi hanya mampir sebentar ke sini. Dia pikir Yena di sini jadi dia tanya padaku."
Dahi Chanyeol mengernyit bingung ,"apa terjadi sesuatu ?"
Hana mengendikkan bahunya tidak tahu seraya menegak habis 1 gelas soju miliknya.
"Tapi tadi dia datang dengan wajah paniknya. Awh bahkan aku saja jadi ikut panik karena ekspresi wajah Baekhyun." Jelas Hana mengingat kembali bagaimana pria Byun itu masuk ke cafenya yang sukses membuat hampir semua pelanggannya pun ikut terkejut karenanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [ TAMAT ]
Fiksi Penggemara true meaning of love that taught me to keep choosing you forever