Chapter 30

1.4K 145 5
                                    

Aku berharap gak ada yang bosen sama ini cerita ya.. 😶😶😶

Soalnya bakal ada kejutan nantinya di chapter selanjutnya.. 😊






Selepas pesta itu selesai Yena menikmati hembusan angin pantai di malam hari dari balkon kamar hotel, tempat dirinya dan juga Baekhyun pesan untuk beberapa hari kedepan.

Kalian salah mengira jika keduanya menginap dalam satu ruangan yang sama. Tentu saja tidak, Baekhyun sengaja memesan 2 kamar yang bersebelahan tetapi memiliki pintu penghubung di dalamnya. Ya Baekhyun jelas memesan connecting room untuknya dan juga Yena.

Yena sendiri tidak mempermasalahkan hal itu, toh ia percaya akan pilihan Baekhyun, pria itu selalu menghormatinya selama ini, memperlakukannya dengan amat sangat baik.

Gadis itu menghirup udara malam dengan sesekali matanya terpejam menikmati dinginnya hembusan angin itu mengenai tubuhnya, sekalipun terkadang kulitnya merasa merinding karena dingin, tapi Yena tak menghentikan kegiatannya itu berlama-lama.

"Masuklah.. udaranya semakin dingin." Ucap Baekhyun seraya mengusap-usap lengan Yena pelan dari arah belakang memberi kehangatan.

"Aku masih ingin di sini." Lirihnya menjawab.

Baekhyun jelas tak mungkin memaksa, lagipula ini adalah hal pertama yang tunangannya itu impikan. Berlibur ke pulau Jeju.

Sambil memberikan jaket miliknya, Baekhyun memakaikannya pada tubuh Yena agar gadis itu hangat. Lagipula Yena itu sudah pakai baju tidur dari satin, jelas itu tak mampu menghangatkan tubuhnya di cuaca dingin seperti ini.

Sambil tersenyum hangat Yena menoleh pada Baekhyun yang sudah berdiri di sampingnya ikut menikmati suasana.

"Gomawo." Ucap Yena.

Baekhyun sendiri tak berniat menjawab apapun, ia hanya mulai memikirkan banyak hal termasuknya tentang Suho. Mengingat cerita dari ibu Yena kala itu tidak pernah membuatnya melupakan satu detail pun dari kisah masa lalu gadis itu. Hingga rasa bersalah itupun langsung teringat dalam ingatannya.

"Maafkan aku." Lirih Baekhyun memecahkan kesunyian.

"Untuk ?"

"Maafkan aku atas kebohonganku dan juga kebodohanku."

Yena bungkam. Ia paham atas apa yang Baekhyun akan katakan. Karena dua kata yang baru saja di katakannya sudah mewakilkan segalanya.

"Apa yang kau lihat malam itu, tidak seperti yang kau pikirkan."

"Memangnya apa yang aku pikirkan ?"

Baekhyun pindah posisi menghadap Yena sambil menyandarkan tubuhnya pada pagar pembatas balkon melihat gadis itu dari samping.

Cantik. Itu yang langsung Baekhyun tangkap dari kedua matanya setiap kali ia menatap tunangannya. Bukankah dirinya seperti mendapatkan jackpot ? Keberuntungan yang tak pernah di sangka-sangka.

"Aku tetap minta maaf padamu."

Yena menoleh menatap Baekhyun. "Chanyeol bilang kau benci dengan Somi. Bisa kau beritahu aku kenapa ?"

Baekhyun menghela nafasnya sejenak sebelum menjawab. Ia tak ingin berlama-lama menutupi segalanya ketika hatinya sudah memilih untuk menetap pada satu hati. Toh ini bukan sesuatu yang perlu di rahasiakan lagi.

"Apa kau percaya cinta pada pandangan pertama ?" Tanya Baekhyun.

"Hem. Aku percaya."

"Dan ya.. itulah yang kualami saat pertama kali aku jatuh cinta dengan Somi. Dulu, gadis itu tampak berbeda, aku selalu melihatnya dari kejauhan. Mengaguminya, menyukainya dan bahkan mencintainya. Tapi seiring jalannya waktu, rasa menggebu itu tak lagi sama. Entahlah, mungkin karena aku terlalu memaksa untuk tetap mempertahankan, jadi inilah yang ku dapat."

YOU [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang