Chapter 27

1.1K 132 4
                                    

Yena benar-benar menangis terisak di sepanjang jalan. Hatinya remuk dan juga sakit, pengkhianatan yang di lakukan Baekhyun benar-benar menyakitinya. Padahal jika di bandingkan sakit fisik yang pernah di lakukan Suho dulu jauh menyakitkan daripada ini.

Ingatan akan apa yang di lihatnya beberapa waktu lalu semakin membuat air matanya jatuh semakin deras. Inikah rasanya ketika dirinya mencintai seseorang tapi pria itu berbohong padanya ? Mengapa begitu menyakitkan ?

"Akh!!..." rintih Yena sakit pada bagian perutnya.

Bahkan ia ingat hari ini Yena tak melupakan jadwal minum obatnya, tapi ini kenapa ? Kenapa ini sangat sakit sekali ?

"Awwh.." rintihnya lagi sambil berjalan pelan sedikit tertatih menuju bangku kecil di sana.

Tidak, Yena tak ingin jatuh pingsan di sini, terlebih lagi di keramaian orang seperti ini. Sambil menahan sakitnya Yena melangkahkan kakinya perlahan menuju bangku kosong tak jauh darinya itu sambil sesekali meringis kesakitan.

Tapi tiba-tiba kedua matanya buram pandangannya tak lagi jelas, beberapa kali Yena mencoba untuk kuat tapi tetap saja tubuhnya tak mengikuti akan kemauannya bahkan rasa sakit di perutnya semakin menjadi-jadi. Belum sampai ke arah bangku pandangannya langsung menggelap.

Yena jatuh pingsan tak sadarkan diri.


~~~


Kyungsoo keluar dari kamar rawat Yena setelah dirinya selesai memeriksa kondisi sahabat baiknya itu. Dan Baekhyun yang melihat hal itupun langsung berdiri menghadap Kyungsoo dengan gurat kekhawatirannya.

"Apa Yena baik-baik saja ? Yena tidak akan mati kan ?" Tanya Baekhyun menggebu. Panik setengah mati.

Kyungsoo menatap Baekhyun datar. Apa sedari tadi pria yang menjadi tunangannya Yena ini berpikir sampai sejauh itu ? Mati ? Memangnya penyakit apa yang membawa Yena harus menghadapi kematiannya jika gadis itu hanya mengalami usus buntu.

"Dia harus segera di operasi."

"MWO ?!!" teriak Baekhyun semakin kalut.

Ok, sepertinya Kyungsoo mulai tertarik mengerjai Baekhyun sekarang, terlihat sangat lucu wajah pria Byun itu ketika panik.

"Ku harap kau segera menandatanganinya." Sedikit terkikik menahan tawa dan mencoba mempertahankan wajah datarnya. Setelah mengatakan hal itupun Kyungsoo berjalan meninggalkan Baekhyun yang masih panik di depan ruang rawat Yena.

Setelah sampai di ruang kerjanya Kyungsoo langsung melepas tawanya yang sudah tertahan sedari tadi. Benar-benar sangat lucu, ini akan menjadi cerita paling berharga yang akan ia ceritakan pada Yena ketika gadis itu selesai operasi.

Tok

Tok

Tok

"Masuk" ucap Kyungsoo pelan.

"Kyungsoo !!.." sapanya riang Hana sambil berjalan masuk ke dalam ruangan.

"Hana ? Sedang apa kau di sini ?" Terkejut akan kedatangan gadis itu.

"Wae ? Kau tak suka aku berkunjung ?"

"Ani.. maksudku untuk apa kau ke ruanganku ? Yena ada di ruang rawat lantai 4. Kau ke sini untuk menjenguknya kan ?"

Hana berdecih mendengar ocehan dokter di hadapannya saat ini. "Benar kata Yena jika ia paling malas untuk kontrol ke rumah sakit." Ucapnya seraya menatap Kyungsoo menyipit.

"Mwo ? Wae ?"

"Kau itu terlalu cerewet Kyung.. sudahlah percuma membuang waktuku menemuimu, lebih baik aku menemui Yena." Dan setelahnya Hana pergi keluar meninggalkan Kyungsoo dengan tatapan tak percayanya. Terperangah dengan apa yang sahabatnya itu lakukan. Dasar wanita.


YOU [ TAMAT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang