Happy Reading..
Di lain tempat Hana dan Yena masih saling terdiam dan saling menghela nafas. Keduanya sama-sama di landa ketakutan bersama. Siapa lagi jika bukan karena Suho , pria itu benar-benar telah merusak segalanya.
Hana sendiri juga tidak tahu harus seperti apa memberi saran untuk Yena sedangkan dirinya sendiripun juga ikut ketakutan setengah mati.
"Kau baik-baik saja ?" Tanya Hana pelan mencoba membuka pembicaraan. Terlalu khawatir dengan kondisi sahabatnya itu yang kembali menjadi sosok yang berbeda sejak di pestanya semalam.
"Apa ?" Jawab Yena balik bertanya mencoba tersenyum meski ia tahu Hana lebih paham bagaimana perasaannya saat ini.
Sambil memainkan cangkir di hadapannya Yena mencoba untuk tegar sekalipun tetap tampak terpaksa.
"Baekhyun menghiburku semalam." Tawanya kecil mengingat bagaimana pria Byun itu memeluknya tiba-tiba hingga membuat detak jantungnya tak karuan.
"...dia memelukku sangat erat. Sampai lenganku sempat sakit." Curhatnya di selingi senyuman hangatnya mengingat bagaimana Baekhyun memeluk tubuhnya itu erat semalaman di kala dirinya menangis tersedu-sedu melampiaskan.
Hana yang melihat itupun sedikit terhibur. Ini kali pertama dirinya melihat Yena begitu terhibur sekalipun dengan cara yang sederhana.
Dulu setiap kali sahabatnya itu datang disaat dirinya terluka karena Suho, Hana dan juga Chanyeol tidak pernah berhasil membuat gadis itu terhibur sekalipun menampakkan senyumnya yang sedikit saja.
Justru yang Hana ingat, Yena selalu menangis hampir setiap malam, katanya hanya untuk mengurangi rasa sakitnya sementara meski sebentar.
Tapi sekarang Hana yakin Baekhyun adalah pria yang sangat pas untuk di sandingkan untuk sahabatnya itu. Bersedia mencintai dan menyayanginya sepenuh hati tanpa perlu adanya kekhawatiran lagi. Bagi Hana kebahagiaan Yena adalah kebahagiaannya juga. Jika ada yang benar-benar mencintai Yena dengan tulus maka disaat itulah Hana akan melepas sahabatnya itu dengan ikhlas.
Karena Hana tahu seperti apa rasa sakit yang di derita Yena selama ini hanya untuk bertahan sampai sejauh ini.
☕☕☕
Yena mengetuk-etuk kedua kakinya bergantian mencoba untuk membuat dirinya setenang mungkin. Selalu seperti ini, ketika ia harus menunggu antrian sebagai pasien setiap kali pemeriksaan. Padahal ini bukanlah untuk pertama kalinya. Tapi entah mengapa Yena selalu merasa gugup setengah mati.
"Nona Min Yena-ssi ?" Panggil salah satu perawat yang baru saja keluar dari ruangan yang berada di hadapannya itu.
Yena segera bangkit berdiri mengikuti arahan perawat itu untuk ikut masuk ke dalam ruangan.
"Kau sudah datang ?" Tanya seorang pria yang sangat Yena hafal karena seringnya dirinya datang berkunjung.
"Apa hasilnya sudah keluar ?" Jangan lupakan jika Yena itu gadis yang selalu berbicara langsung pada intinya tanpa mau berbelit-belit sekalipun untuk berbasa-basi.
Dokter pria yang bernama DO Kyungsoo itu hanya tertawa kecil ketika ia sudah melihat bagaimana tidak sabarannya seorang Min Yena ,"kau ini tidak bisa berubah ya ?"
"Untuk apa ?" Tanya Yena dengan raut polosnya tidak paham.
Kyungsoo yang melihat itu hanya tertawa kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kembali fokus membaca hasil catatan kesehatan Yena yang sudah keluar itu.
"Kau bisa lihat ini ?" Tanya Kyungsoo sambil memperlihatkan monitor yang Yena tak paham sama sekali maksud dokter pribadinya itu.
"Em.. aku bisa lihat, mataku kan tidak buta."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [ TAMAT ]
Fanfictiona true meaning of love that taught me to keep choosing you forever