Setelah kejadian waktu itu Baekhyun dan juga Yena sama-sama saling canggung. Menciptakan rasa ketidaknyamanan yang tak berarti.Tapi mampu mengubah penilaian Yena terhadap tunangannya itu menjadi jauh lebih baik.
Sejujurnya gadis Min itu juga tidak tahu pasti mengapa dirinya pernah menilai buruk Baekhyun sejak pertama kali bertemu. Bahkan jika diingat pria cantik itu tidak melakukan apapun yang membuatnya merasa perlu memberi nilainya negatif.
Sekalipun tampan, tapi pria berambut biru itu masih belum bisa mengambil simpatiknya sekalipun banyak wanita diluaran sana selalu menatap Baekhyun penuh kekaguman dan pujian.
"Kenalkan ini Saera, sepupuku. Dan Saera ini Yena." Baekhyun sengaja membawa Yena datang menghadiri acara makan malam keluarga besarnya di Busan sebagai hari bahagia pertunangan mereka.
Saera mengulurkan tangannya terlebih dahulu mencoba menyapa. "Annyeong. Jung Saera imnida, sepupu Baekhyun. "
"Min Yena." Jawab Yena memperkenalkan dirinya menjabat uluran tangan Saera menyambut.
Baekhyun tersenyum seraya memeluk pinggang Yena erat. Seolah memamerkan kemesraannya di hadapan sepupunya itu. Saera yang melihat itu terkekeh setelahnya.
"Jadi kapan kalian akan menikah ?" Tanya Saera mencoba menggoda.
Yena sedikit terkejut akan pertanyaan gadis Jung itu yang termasuk blak-blakan. Baekhyun sendiri pun hanya bisa tertawa kecil sedikit gugup menerima pertanyaan semacam itu.
"Kami belum memutuskannya." Jawab Baekhyun seadanya. Jujur saja dirinya pun belum menentukan pasti apakah ia benar-benar akan menikahi Yena atau tidak, sedangkan gadis itu seakan masih memberi jarak sekalipun terkadang sikap Yena seperti memberi harapan.
Saera menyipitkan kedua matanya menatap tajam Baekhyun mengintimidasi pria itu apakah berkata jujur atau hanya mengada-ada. Karena tidak mendapatkan jawaban apapun pada akhirnya gadis Jung itupun menyerah dan tersenyum hangat pada Yena dengan menarik tangan gadis itu ikut bersamanya menuju ruang tengah meninggalkan Baekhyun seorang diri, mengikuti keduanya dari belakang.
Ibu Baekhyun menyambut senang Yena setelah wanita paruh baya itu menangkap sosok menantunya masuk ke dalam area meja makan bersamaan Saera dan juga Baekhyun.
"Aigoo.. sayang kau sudah datang ? Bagaimana kabarmu ?" Sambutnya seraya memeluk Yena sayang.
"Aku baik eo-mmo-nim.." jawabnya sedikit canggung akan ucapan gugupnya memanggil ibunya Baekhyun. Tidak terbiasa meski harus dilakukan.
"Eomma .. kau tidak menyambutku ?" Rajuk Baekhyun tak mau kalah merasa iri jika ibunya itu hanya menyambut Yena sedangkan dirinya tak di hiraukannya.
Wanita itu tertawa dan memeluk putra kesayangannya itu gemas.
"Manja sekali." Ejek Saera mengejek Baekhyun. Yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari pria sipit itu.
~~~
Acara makan malam itu berlangsung lancar. Ini pengalaman pertama untuk Yena. Sekalipun hanya makan malam sederhana tapi Yena senang karena keluarga Baekhyun menyambut kehadirannya dengan hangat layaknya keluarga.
Hatinya seketika menghangat merasakan hal yang sudah jarang di rasakan gadis itu pada keluarganya. Meskipun masih bisa berkumpul dengan ayah ibunya tapi keluarganya yang lain belum tentu bisa kumpul bersama seperti ini. Kesibukan mereka jauh lebih penting.
Dan di sinilah sisi dimana dirinya selalu merasa iri dengan Baekhyun. Selalu merasa memiliki tingkat yang tak bisa setara dengan pria Byun itu , sekalipun pria itu tak pernah mempermasalahkan hal apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [ TAMAT ]
Fanfictiona true meaning of love that taught me to keep choosing you forever