Kebohongan yang benar-benar sempurna. Ketika kedua putra putri mereka tengah berperang batin belum berdamai, justru kedua keluarga mereka kini tengah menikmati acara makan malam sebagai reunian. Luar biasa."Apa tidak apa jika kita di sini meninggalkan mereka berdua ?" Ibu Baekhyun adalah wanita yang lebih sering mengkhawatirkan segala hal sekalipun terkecil apapun masalahnya.
"Sudahlah tidak apa. Aku percaya pada Baekhyun." Ucap ibu Yena yang teramat antusias akan idenya yang cemerlang membuat kebohongan ini semua sejak awal.
Para suami mereka pun hanya bisa terdiam mengiyakan tanpa mau ikut campur. Cukup menyetujuinya dan lihat hasilnya.
Lain halnya dengan Baekhyun dan Yena yang masih saling diam meski Baekhyun sudah berulang kali mencoba untuk mendekati gadis itu dengan berbagai cara yang selalu dirinya lakukan.
Hening adalah cara efektif untuk lebih menikmati film yang terputar di hadapan mereka. Belum ada di tengah-tengah cerita selepas film bergenre romantis itu di mulai tapi lihatlah Baekhyun kini justru tertidur pulas tepat di samping Yena dengan kepala mendongak menyandar sofa. Terlihat pulas.
Yena yang menyadari hal itu awalnya mencoba mengabaikan dan tidak peduli tapi melihat ketidaknyamanan pria itu tidur di sofa. Pada akhirnya Yena berusaha menggerakkan tubuh Baekhyun sepelan mungkin agar tidak terganggu, tapi dasarnya Yena ogah-ogahan. Jadi gadis itu hanya menarik sedikit ujung lengan kemeja yang di pakai Baekhyun agar pria itu setidaknya menunduk sedikit, tapi sayang usahanya tak membuahkan hasil .
Dengan helaan nafasnya kasar Yena pada akhirnya menarik bahu Baekhyun kuat agar bergerak ke bawah demi menyandarkan pria itu pada lengan sofa yang telah di beri bantal sebelumnya. Bahkan Yena tidak lagi peduli jika pria itu nantinya terbangun dan mungkin memarahinya karena mengganggu tidurnya.
Tunggu ? Opsi terakhir yang di pikirkan Yena tidak mungkin terjadi, pasalnya selama ini Baekhyun lebih sering berkata lembut sekalipun dirinya mengatainya kata-kata kasar.
Dasarnya Baekhyun lelah. Jadi pria itu benar-benar seperti mayat yang tidak merasakan hal apapun padahal kepalanya sempat beberapa kali terbentur meja samping sofa akibat tarikan kuat Yena tanpa memperhitungkan pas tidaknya kepalanya jika berbaring tepat di atas bantal yang telah dirinya pasang sedari tadi.
Setelah beberapa kali gagal pada akhirnya dirinya berhasil membaringkan Baekhyun pada atas sofa meski harus mengeluarkan ekstra tenaganya.
"Kau benar-benar menyusahkanku." Gerutunya kesal seraya berdecak sebal mengambil selimut yang sempat di bawanya tadi saat mengambil bantal.
Setelah menyelimuti Baekhyun. Yena mendudukan dirinya tepat di hadapan pria itu mengamati wajah pulas Baekhyun yang tampak polos dan lucu di matanya.
Sejujurnya sejak pertama kali mereka bertemu dan berkenalan di acara perjodohan itu Yena tidak munafik jika Baekhyun adalah pria yang amat sangat tampan. Tapi entah mengapa hatinya benar-benar tidak terima ketika orang tuanya justru menggunakan cara dengan menjodohkannya seperti ini.
"Kau memang tampan, hanya saja cara kita bertemu adalah di waktu yang salah. Maaf jika aku sering mengumpatmu." Lirihnya yang tak mungkin di dengar oleh Baekhyun.
☕☕☕
Chanyeol berjalan gusar kesana kemari di depan pintu masuk cafe milik Hana yang masih tertutup rapat. Terlalu takut untuk masuk ke dalam kalau-kalau kekasihnya itu justru kembali mengamuk seperti sebelumnya.
"Chanyeol hyung ?" Sapa Kai setelah dirinya memarkirkan mobilnya beberapa saat lalu.
"Oh Kai.. kau datang pagi sekali." Kekehnya gugup memaksa tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [ TAMAT ]
Hayran Kurgua true meaning of love that taught me to keep choosing you forever