Respon bagus ak dobel up hr ini 😘😘
Yena tak pernah main-main dengan semua perkataannya, di mulai dari ia yang tak menginginkan perjodohan, sampai saat ia tidak pernah siap untuk menikah, lebih tepatnya belum.
Ia tahu seharusnya sejak awal dirinya tak bermain api, jika pada akhirnya akan ada yang terluka akibat harapan palsunya.
Yena pernah mengatakan pada Baekhyun bahwa ia mencintai pria itu lebih dari apapun, dan itu memang benar adanya. Cinta yang tumbuh di antara dirinya dan juga Baekhyun, itu memang ada karena terbiasa. Yena pun tidak memungkirinya jika memang ia sudah jatuh cinta dengan pria Byun itu sejak pertemuan makan malam waktu itu. Tapi tidak untuk menikah.
Memang mengecewakan tapi itu juga bukan kesalahannya juga, karena seharusnya Baekhyun paham maksud dari semua perkataannya selama ini. Pria itu seolah tak peka dan membuat Yena semakin kesal di buatnya.
"Sayang .. ini sudah hampir 3 minggu lamanya. Sampai kapan kau akan mengabaikan Baekhyun seperti ini ? Bagaimanapun juga kalian masih berstatus tunangan." Ucap ibunya pelan setelah beberapa saat lalu masuk ke dalam kamarnya.
Yena membuka selimut tebalnya pelan dan memandang sang ibu penuh kesedihan.
"Ibu.. aku kan sudah bilang, aku tidak mau menikah." Rengeknya.
"Ibu paham. Tapi sikapmu yang mengabaikan Baekhyun juga bukan hal yang baik sayang."
"Bagaimana bisa aku tidak mengabaikan dia bu, dia saja hampir setiap hari datang hanya untuk mencari perhatian. Aku muak ibu!!" Tangisnya pecah pada akhirnya.
"Baekhyun melakukan itu karena ia tulus cinta denganmu nak.."
Yena diam. Apa yang di katakan ibunya memang benar adanya. Ia sendiripun mengakui, tapi rasa bersalah itu masih terus terngiang-ngiang dalam otak. Dan bagaimana bisa dirinya mencintai pria yang baik hati seperti Baekhyun ? Sedangkan dirinya saja terkadang membuat masalah.
"Ibu tidak pernah mengajarkanmu untuk menyakiti orang lain sayang, semarah apapun hati kita, sebenci apapun itu, kau harus bisa tersenyum, dan jangan sampai membuat orang lain itu terluka. Itu tidak baik sayang." Ucap lembut ibunya seraya mengusap rambut Yena pelan.
Yena masih diam. Ia mengerti maksud dari perkataan ibunya itu , tapi ia juga belum bisa langsung memaafkan atas dirinya sendiri untuk saat ini.
☕☕☕
Baekhyun memarkirkan mobil miliknya itu di depan salon Saera setelah dirinya kembali dari rumah Yena beberapa jam lalu.
"Dia masih marah padamu ya ?" Tanya Saera sambil meletakkan cangkir kopi milik Baekhyun yang sempat di buatnya beberapa saat lalu.
Baekhyun menghela nafasnya kasar dan mengalihkan pandang ke arah luar dari kaca jendela ruangan milik sepupunya itu.
"Aku benar-benar tidak mengerti. Mengapa ia bisa bersikap seperti ini kepadaku." Lirihnya.
Saera sebenarnya tidak begitu paham akan kisah cinta antara Baekhyun dan juga Yena, yang ia tahu sepupu tampannya itu di jodohkan oleh anak dari sahabat lamanya bibinya.
"Ku tebak , kau pasti dari rumah Yena eonni. Lagi kan ?"
"Memangnya kenapa ? Apa aku tidak boleh juga mengunjungi rumahnya sekalipun aku hanya selalu bertemu orang tuanya. Aku tahu dia marah padaku, tapi tidak dengan menghindariku."
"Aku bisa mengerti mengapa Yena eonni bersikap acuh padamu."
Baekhyun menghela nafasnya lagi untuk kesekian kalinya. Berbicara pada Saera memang bukan pilihan yang tepat, sepupunya itu terlalu cerewet dan selalu mengejeknya tanpa tahu perasaan sesungguhnya bahwa hati Baekhyun sangat terluka sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/217015109-288-k704322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [ TAMAT ]
Fanfictiona true meaning of love that taught me to keep choosing you forever