Happy Reading..
Semua berjalan lancar sesuai harapan Baekhyun, menjalani hari bersama Yena yang telah menyandang status sebagai tunangannya membuat keduanya selalu di selimuti rasa bahagia setiap harinya.
Dulu Yena selalu takut akan namanya jatuh cinta, bahkan untuk sekedar saling mengenal lebih jauh dengan pria lain pun dirinya tolak dengan mentah. Bahkan Chanyeol sendiripun juga terkadang selalu menjadi korban dari gadis Min itu ketika menyalahkan segala sifat egois seorang pria. Untungnya saja Chanyeol tidak pernah marah, paham akan bagaimana sifat Yena yang sangat keras kepala.
Tapi sekarang Yena baru sadar bahwa jatuh cinta tidaklah seburuk apa yang dirinya kira, mungkin dulu bertemu Suho adalah sebuah kesalahan dan seharusnya memang ia tidak sampai sebegitu takutnya hanya untuk mencoba.
Meski bukan rasa trauma yang berlebihan tapi ketika kewaspadaan itu muncul dengan sendirinya membuat Yena menjadi gadis yang terlihat overprotektif terhadap diri sendiri.
Dan Baekhyun adalah pria pertama yang mampu membuat pertahanan itu runtuh dengan perlahan dari diri Yena. Mungkin dulu ia selalu menyangkal jika pria seperti Baekhyun hanyalah sosok pria yang tak bisa untuk bertanggung jawab. Tapi kini Yena sadar menilai seseorang tanpa mau mengenalnya lebih jauh tidak akan pernah membuat dirinya tahu akan sebesar apa cinta Baekhyun terhadapnya dengan tulus.
Baekhyun pun juga merasakan hal yang sama, berawal dari keisengannya saja akan persetujuan perjodohan itu justru membawanya pada sebuah cinta yang tumbuh begitu saja pada gadis yang bahkan bukan termasuk dari gadis idaman.
Semua impian yang pria Byun itu mungkin telah hancur dan berubah, tapi Baekhyun tidak akan pernah menyesal bahwa hatinya telah tertuju pada gadis yang benar-benar dirinya cintai.
"Kau sudah memesan bunga titipan Chanyeol ?" Tanya Yena mengingatkan.
Baekhyun terdiam sejenak mengamati hamparan bunga-bunga yang berada di hadapannya saat ini. Jika bukan karena sahabat baiknya itu yang menelponnya pagi-pagi sekali hanya untuk membelikannya buket bunga maka Baekhyun tidak akan ada di toko bunga sepagi ini. Beruntung Yena, tunangannya itu memiliki koneksi toko bunga dari rekan bisnis ibunya sekaligus teman lama orang tuanya, maka Baekhyun tak perlu repot-repot harus menunda membeli bunga itu hanya karena menunggu toko bunganya buka.
"Bagaimana dengan yang ini ?" Tanya Baekhyun menunjuk bunga mawar berwarna biru tak jauh dari pria itu berdiri.
Yena mendekati Baekhyun dengan mengambil setangkai bunga mawar berwarna biru itu dan mengangkatnya tinggi menyamai dengan warna rambut tunangannya itu yang juga berwarna biru terang.
"Sama dengan warna rambutmu." Kekeh Yena.
Baekhyun memutar matanya jengah. Haruskah saat ini kekasihnya itu membahas masalah warna rambutnya ? Oh ayolah Baekhyun itu sudah lelah berada di toko bunga itu hampir 2 jam dan bahkan belum 1 bunga pun di belinya, membuat Baekhyun benar-benar bosan.
"Berhenti menyamainya dengan warna rambutku. Min Yena." Ucap Baekhyun menahan kesal.
"Arraso.. arraso.. aku akan mengambil bunga ini untukku sendiri. Dan bunga mawar merah ini untuk Chanyeol. Bagaimana ?"
"Untuk apa kau membeli bunga mawar biru ? Bukankah kau tidak suka bunga ?" Heran Baekhyun.
"Karena kau yang memilihnya jadi aku akan merawatnya dengan baik. " ucap Yena seraya meninggalkan Baekhyun setelah gadis itu menyelesaikan kalimatnya.
Baekhyun tersenyum setelahnya. Mendengar kata-kata manis semacam ini jarang sekali dirinya dengar terlebih lagi Yena itu gadis yang selalu berbicara terbuka apa adanya dan penuh dengan kata umpatan. Maka kini ketika gadis itu berbicara manis maka Baekhyun teramat bahagia tiada tara.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU [ TAMAT ]
أدب الهواةa true meaning of love that taught me to keep choosing you forever