TPPM 1

740 83 79
                                    

Kringggggg

Bel istirahat SMA 1 Angkasa berbunyi, kantin pun sudah dipenuhi siswa-siswi yang berantrian memenuhi area kantin. Zoya, Alexsa dan Anya pun langsung bergegas menuju kantin untuk membeli makanan dan minuman yang mereka inginkan, Lalu mereka duduk dibangku yang tersedia diarea kantin.

"Eh gue kekamar mandi dulu ya girls, kebelet." Izin Zoya langsung berlari kecil menuju kamar mandi.

Saat selesai dengan aktifitasnya dikamar mandi "Huhh lega." Zoya berjalan sambil menunduk untuk merapikan seragamnya agar terlihat rapi kembali.

"Brukk." Zoya tersungkur kelantai.

"Aw sakit nih pinggang gue, bisa ga sih kalo jalan tu pake mata!" ketus Zoya menatap sinis cowok dihadapanya

Ya, cowok itu berjalan mundur karena sedang asik mengobrol dengan teman dibelakangnya, makanya ia tidak melihat jalan depan dan tidak sengaja menabrak tubuh Zoya hingga jatuh kelantai.

"Dimana mana jalan pake kaki bukan pake mata bego." balas cowok itu ketus

"Apa lo bilang tadi? Bego?! Lo ngatain gue bego?!" Ujar Zoya membentak sambil mengubah posisinya menjadi berdiri

"Iya kenapa?" jawab cowok itu santai

"Dasar cowok brengsek!" oke, Zoya benar benar kesal sekarang.

"Berani banget lo ngatain senior seganteng gue." perkataan Than tadi mampu membuat Zoya jijik mendengarnya.

"Cihh, gausah ke-PD an deh tampang kaya tukang siomay aja songong." Zoya tersenyum miring

Teman-teman Than pun tertawa pecah mendengar pernyataan yang baru saja dilontarkan oleh Zoya, baru kali ini ada cewek yang berani mengatai Than bertampang seperti tukang siomay. Biasanya cewek-cewek lainnya selalu memuja ketampanan Than.

Berbeda dengan kedua teman nya yang tertawa penuh kepuasan, Than justru hanya menaikkan alis kanannya. Than ingin membalas perbuatan Zoya, namun entah mengapa Than hanya bisa diam saat dihina seperti itu.

"Anjay setuju gue sama lo." Celetuk Adit yang masih setia dengan tawa pecahnya sambil menepuk-nepuk bahu Zoya yang dibalas dengan tatapan tajam oleh Zoya.

"Gausah sksd deh lo." sinis Zoya, Adit yang asik tertawa pun langsung menghentikan tawanya.

"Buset dah cantik cantik judes amat." Adit pun memanyunkan bibirnya

Gilang yang gemas dengan Adit pun lantas memukul bibir Adit menggunakan tangan gilang dengan keras.

"Ancrit. Sakitt bego!"

"Takut ih Adit ngegas." Gilang memeluk tubuhnya sendiri berpura-pura takut dengan tatapan tajam Adit.

***

"Lama amat sih lo, ngapain aja sih diwc?" tanya Anya yang memang sedari tadi menunggu Zoya kembali.

"Tau tuh, ngedaur ulang tai nya lagi kali." timpal Alexsa asal

"Anying, saae lu daki anoa." ucap Mella terkekeh

"Wishh, mukanya kusut banget neng. Belum disetrika apa gimana nih." alis kanan Luna dinaikkan

"Gue ketemu senior rese!"

"Baru masuk aja udah ngatain senior rese, barbar banget dah lu." Ujar Alexsa diangguki yang lainnya

"Siapa sih Soy?" tanya Luna penasaran

Zoya pun menceritakan semua kejadian yang dia alami didepan toilet tadi. Mereka merespon dengan anggukan saja karena wajar jika Zoya marah seperti itu.

"Sabar Soy sabar."ucap Anya menenangkan, namun ia seperti ingin tertawa karena Zoya terlihat sangat lucu jika sedang kesal seperti itu

"Aelahh lu mah gitu aja marah, kebiasaan deh dari dulu gapernah berubah." ucap Luna

Luna adalah sahabat Zoya sejak SMP makanya Luna lebih tau mengenai sifat Zoya dibandingkan yang lain. Zoya dan Luna beda kelas dan beda jurusan Zoya yang masuk di kelas 10 IPA-2 sementara Luna masuk di kelas 10 IPS-1 karena luna ingin bercita-cita masuk kuliah hukum jadi dia masuk dijurusan IPS sekarang

"Tapi gue masih kepo sih sama cowok yang nabrak lo itu, emang sejelek apa sih sampe lo ngatain dia tampangnya kaya tukang siomay." Celetuk Mella tiba tiba

"Jangan sampe deh lo ketemu sama tu cowok, gue jamin bakalan nyesel kalo lo ketemu sama dia, emang sih ganteng tapi ish amit amit, pokoknya jangan lagi deh ketemu sama dia." Ujar Zoya malas

"Bentar deh! Ganteng? Lah itu ganteng kenapa lo ngatain dia kaya tukang siomay, dosa taukk!" Ucap Anya mencolek anak rambut Zoya

"Mau seganteng apapun dia, sah sah aja kok kalo orang orang mau ngatain dia tampang tukang siomay juga, mau dikatain tampang karung beras sekalian juga cocok cocok aja buat itu orang mah." Zoya memutar kedua bola matanya malas

"Iyadeh serah lo aja!" Jawab Luna malas

***

Sedari tadi Zoya masih saja mengoceh karena pinggangnya yang masih sakit akibat jatuh didepan kamar mandi tadi, saat sedang pelajaran tadi pun ia merasakan tidak nyaman karena rasa sakitnya, akhirnya ia memutuskan untuk izin ke uks sebentar untuk mencari minyak hangat.

"Kenapa sih ni masih sakit aja." ujar Zoya mengusap pinggangnya kasar

"Arghhh! gara gara tu cowok nih gue jadi sakit gini." lanjut Zoya sudah mengepalkan kedua tangannya

"Lo ngomongin gue?" tanya Than yang muncul tiba-tiba

"Hah? Em i-iya kenapa?" ujar Zoya gugup sebenarnya ia malu karena tercyduk, namun ia urungkan saja karena jika ia perlihatkan akan menurunkan harga dirinya sendiri didepan pria menyebalkan itu.

"Masih sakit emang?" tanya Than lagi

"Ya iya lah pake nanya lagi." ujar Zoya sebal

"Yaudah itu mah tinggal diurut aja, nanti pulang sekolah gue suruh tukang urut kerumah lo." ujar Than

"Udah deh gausah, orang cuma sakit biasa juga pake diurut segala." ujar Zoya ketus

"Gausah sok tau deh, udah pokoknya nanti lo pulang sekolah udah ada aja tu tukang urut dirumah lo." ujar Than lalu bergegas pergi

"Gausahh!! Emang lo tau dimana rumah gue?" tanya Zoya sedikit berteriak karena Than sudah sedikit menjauh

Than terus saja berjalan tanpa berniat untuk membalas pertanyaan Zoya

"Kita lihat aja nanti." batin Than tersenyum manis bahkan sangat manis, untung saja di lorong dekat kelas Zoya sedang sepi, jika ada siswi-siswi disini mungkin saja sudah terjadi kehebohan

"Ishh, sumpah ya tu cowok nyebelinnya dari ujung rambut gue sampe ujung jempol kaki gue!!" ujar Zoya dalam hati dengan memegang ujung rambutnya lalu memenangkan ujung sepatunya dengan kasar

𝘚𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘭🤗

Hai, ini cerita pertama aku. Seneng banget sih diumur aku yang masih 16th udah bisa membuat karya sendiri. Susah gak susah buatnya tapi tetep dengan senang hati nulis cerita disetiap chapternya. Semoga yang seneng bukan cuma aku ya, tapi kalian juga. Mungkin kita gak saling kenal tapi biarin aku ngehibur kalian lewat cerita aku ini yaa❤.

Salah satu alasan kenapa aku buat cerita ini adalah '𝙞 𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙨𝙚𝙚𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙤𝙢𝙚𝙤𝙣𝙚 𝙨𝙢𝙞𝙡𝙚, 𝙖𝙣𝙙 𝙄'𝙢 𝙨𝙖𝙙 𝙬𝙝𝙚𝙣𝙚𝙫𝙚𝙧 𝙞 𝙨𝙚𝙚 𝙨𝙤𝙢𝙚𝙤𝙣𝙚 𝙗𝙚𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙙'
Banyak diantara kalian yang selalu ngeluh sama keadaan, entah itu karena percintaan, keluarga, teman, saudara dll. Plis apapun masalah yang kalian hadapi tetap semangat ya, jangan pernah putus asa. Seberat apapun masalah itu tetap lihat kebawah, masih banyak orang-orang yang lebih susah dari kita. So plis banget, kalian harus tetap semangat, raih impian kalian dengan terus berdoa dan terus berusaha. Yakin lah kalian akan mendapatkan kebahagiaan yang tak terduga, disuatu saat nanti😊.

Than The Perfect Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang