Sudah dua hari hubungan pertemanan Zoya dilanda kekacauan, Zoya selalu saja memohon pada Mella agar mereka bisa seperti dulu lagi, namun Mella selalu mengabaikan permohonan Zoya.
Than pun sudah mengetahui masalah yang sedang dihadapi sang kekasih, ia diceritakan oleh Luna saat sedang bermain ke-bc.
"Mel gue mohon lo jangan kaya gini, gue kangen kita yang kompak, gue kangen kita yang selalu bersama saat susah maupun senang kita lakuin bersama, gue kangen kita yang selalu bahagia karena kekonyolan kita, gue kangen kita dulu." ujar Zoya menangis, tanpa mengeluarkan sepatah kata Mella mengabaikan Zoya dan bergegas pergi diikuti oleh Anya dan Alexsa.
"Zoy udah lah jangan kaya gini!! Biarin aja kalo dia mutusin hubungannya sama kita, toh kamu engga salah kok, kamu kan gatau apa apa, ini salahnya dia sendiri kenapa dia ngga pernah cerita apa apa sama kita, kalo dari awal dia cerita ke kita ngga akan kaya begini jadinya." ujar Luna dengan nada yang ditinggikan
"Tapi lun gu--"
"Ngga ada tapi tapian Soy, lo gaboleh kaya gini hanya karna lo pengen baikan lagi sama dia lo malah ngejauhin kak Than kaya gini Soy!! Lo pikir dia ngga punya hati? Seenaknya lo cuekin, lo acuhin, lo jauhin sesuka lo!! Kalo cara lo kaya gini sama aja lo mainin perasaannya kak Than!! dewasa dikit dong Soy, kak than juga punya hati!! Kalo emang kak Than sayang nya sama lo dan dia lebih milih lo, Mella gabisa apa apa!!" ujar Luna sedikit membentak kata terakhirnya
"Lun kok lo bentak Zoya sih." ujar Than yang baru saja datang, ia langsung menghapus air mata Zoya lembut
"Zoy kamu gapapa kan?" tanya Than pada Zoya
"Than aku mau bicara sama kamu nanti pulang sekolah." ujar Zoya diangguki oleh Than
***
Kring...kring...kring
Bel yang ditunggu tunggu oleh seluruh siswa siswi SMA 1 Angkasa telah berbunyi, kini saatnya mereka bisa bermain, berkumpul dengan teman, berpacaran jika yang punya pacar, dan ada juga yang hanya pulang kerumah untuk rebahan santuy.
Zoya dan Than memutuskan untuk ke taman dekat rumah Zoya terlebih dahulu, itu semua permintaan dari Zoya, karena Zoya akan berbicara hal penting pada than.
"Lo mau ngomong apa Soy?" tanya Than
"Gue mau kita akhiri hubungan kita."
Deg, hati than sangat perih bagai ditusuk beribu duri, apa Than tidak salah mendengar? Barusan Zoya mengatakan dia akan mengakhiri hubungannya dengan Than?
"Ke-kenapa?" tanya Than tak sanggup mendengarnya
"Gue gamau Mella sakit hati karna gue, dia temen gue Than."
"Terus kalo kita udah putus, masalah lo akan selesai?"
"Gatau, tapi gue gamau Mella sakit hati karena ini, dan gue harap lo bisa belajar mencintai Mella."
"Lo mikirin perasaan temen lo tanpa lo mikir perasaan gue Soy, lo pikir gue main main waktu gue nembak lo saat itu? Gue serius sama lo Soy, gue sayang sama lo tulus dari hati gue, gue ganyangka segampang itu lo mau mengakhiri hubungan kita, gue ganyangka segampang itu lo bilang gue harus belajar mencintai mela, ini hati Soy bukan mainan!!" Than menegaskan kalimat terakhirnya
Kini Zoya sudah mengeluarkan cairan bening dipipinya, sementara Than menunduk frustasi. Mereka sama-sama sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Cukup lama mereka berdiam diri sampai akhirnya Than membuka mulut untuk memecahkan keheningan.
"Zoy lo gabisa bersikap kaya gini, gue juga punya hati Soy, jangan pernah nyuruh gue buat sayang sama cewek selain lo, gue cuma sayang sama lo, jangan pernah nyerah ngehadapi semua rintangan yang datang dihubungan kita, kita berjuang sama sama, kita hadapi berdua, sebesar apapun rintangannya, gue mohon sama lo jangan pernah tinggalin gue." ujar Than lembut seraya memeluk tubuh Zoya
Zoya menangis sejadi-jadinya, bagaimana bisa dia tega melakukan ini pada Than, pria yang benar-benar sayang padanya, tulus mencintainya, dan ingin berjuang bersama dengannya, namun ia hampir kehilangan itu semua secara sia sia, bagaimana jika tadi than menerima permintaannya? Mungkin Zoya telah kehilangan orang yang benar-benar tulus mencintainya.
"Udah Soy jangan nangis lagi." ujar Than menghapus air mata Zoya, dan memberikan senyuman termanisnya untuk Zoya
"Than, maafin aku." ujar Zoya menatap kedua bola mata Than
"It's oke dear, udah ya jangan sedih lagi."
Zoya tersenyum, namun hatinya seperti diiris iris. bodoh sekali jika Zoya menyia-nyiakan pria seperti Than.
"Soy, kayanya mau hujan deh, kita pulang yu."
TBC
-
-
-
Sumpah ini cerita kaga nyambung😫 tpi iseng aja sih buat, tapi juga ngga asal buat, diakhir cerita aku bakal kasih pesan kesannya😊So jangan bosen sama cerita aku, baca terus sampai akhir cerita yaa😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Than The Perfect Man [END]
Teen FictionKris Fathan Raymond, pria yang kerap disapa Than ini mempunyai paras yang tampan dengan sejuta pesonanya. Pria ini bisa dibilang pria yang hampir sempurna. Dengan bola mata berwarna coklat, alis sedikit tebal, hidung mancung, bibir berwarna merah mu...